Ciri-ciri balita mau punya adik dapat ditandai dengan beberapa hal, seperti antusias untuk memiliki adik, senang melihat bayi, hingga sudah bisa melakukan aktivitas tertentu sendiri.
14 Apr 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Orangtua harus membantu sang kakak mempersiapkan diri saat ia punya adik.
Table of Content
Terkadang, punya adik bisa terasa sulit bagi anak karena ia mungkin merasa cemburu dan diacuhkan oleh orangtua. Namun, sebagian anak justru senang untuk memiliki adik walaupun usianya masih balita.
Advertisement
Terdapat beberapa ciri-ciri balita mau punya adik yang dapat orangtua kenali. Hal ini dapat menjadi salah satu pertimbangan bagi Anda dan pasangan untuk merencanakan program kehamilan yang kedua.
Para ahli merekomendasikan untuk menunggu setidaknya 18-24 bulan untuk kehamilan berikutnya. Sebab, jarak anak pertama dan kedua kurang dari 12 bulan dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, kelahiran prematur, hingga kematian.
Jadi, jika anak 2 tahun punya adik baru dinilai aman dan wajar. Selain kesiapan dari sisi ibu, Anda juga perlu memahami ciri-ciri balita mau punya adik berikut ini.
Ciri-ciri balita mau punya adik dapat ditunjukkan dengan rasa antusiasnya. Ia bersemangat setiap kali membicarakan hal tersebut dan sering bertanya kapan memiliki adik.
Terkadang, bahkan anak rewel mau punya adik. Jika Anda dan pasangan juga ingin memberikan adik untuknya, tunjukkan juga rasa antusias Anda. Namun, apabila Anda belum memikirkan hal tersebut, jelaskan alasannya kepada anak.
Keinginan anak 2 tahun punya adik baru dapat ditandai dengan senang saat melihat bayi. Ketika Anda menggendong bayi kerabat atau teman, ia mungkin akan mendekatinya atau bahkan mengajak bermain.
Ciri-ciri balita mau punya adik berikutnya adalah mampu melakukan aktivitas tertentu secara mandiri, misalnya makan sendiri atau toilet training. Hal ini dapat menunjukkan bahwa anak mampu beradaptasi dengan kebiasaan baru, termasuk siap untuk memiliki adik.
Keinginan anak 2 tahun punya adik dapat ditunjukkan dengan suka menyentuh perut ibu sambil berbicara bahwa di dalamnya ada bayi. Hal tersebut menunjukkan bahwa anak mengharapkan kehadiran bayi dalam perut Anda.
Pura-pura bermain dengan adik merupakan salah satu ciri-ciri balita mau punya adik. Misalnya, ia mungkin akan memberikan mainan untuk “adik khayalannya.” Ini mungkin saatnya bagi Anda mempertimbangkan untuk mempunyai anak lagi.
Setelah memahami ciri-ciri balita mau punya adik, Anda juga perlu tahu bahwa cara mempersiapkan kakak memiliki adik baru, yaitu:
Ketimbang menunggu sampai perut Anda membesar, sebaiknya segera beri tahu anak bahwa ia akan segera punya adik ketika Anda positif hamil.
Kemungkinan besar sang kakak akan bertanya dari mana datangnya adik. Jika ini kasusnya, Anda tidak perlu menjelaskan secara rinci. Cukup beri tahu bahwa adik sedang berada di dalam perut Anda.
Hal ini perlu dilakukan supaya anak Anda bisa tahu bahwa ia akan segera punya adik. Dengan begitu, ia tidak akan kaget.
Saat Anda dan pasangan sedang mempersiapkan perlengkapan bayi, beri tahu anak Anda bahwa dulu ia juga pernah menjadi bayi saat baru dilahirkan. Jelaskan kepadanya seberapa bahagia Anda saat ia terlahir ke dunia.
Setelah itu, Anda boleh menegaskan kepadanya bahwa kehadiran adik juga akan membawa kebahagiaan serupa. Dengan begitu, diharapkan sang kakak tidak akan merasa cemburu saat ia punya adik.
Melibatkan anak dalam persiapan kelahiran adiknya dapat membuatnya merasa sebagai bagian penting dalam keluarga. Cobalah minta sarannya terkait jenis kasur apa yang paling cocok untuk adiknya atau baju-baju yang menurutnya lucu saat dipakai oleh adiknya.
Jika perlu, Anda bisa mencoba mempersiapkan beberapa nama untuk anak kedua, kemudian mintalah opini dari sang kakak terkait nama-nama itu.
Sebagian orangtua mungkin akan meminta anak pertamanya untuk segera bisa mandiri sebelum punya adik baru. Misalnya, Anda memaksa anak untuk sudah bisa buang air kecil dan besar sendiri atau pindah ke kasur orang dewasa.
Hal ini malah bisa membuat sang kakak merasa tertekan dan bahkan terlantar. Maka dari itu, jangan pernah memaksa anak untuk mandiri sebelum waktunya, apalagi ketika usianya tidak jauh dari adiknya yang masih berada di dalam perut.
Sebelum punya adik, Anda boleh mengajari anak untuk membantu mengurus adiknya yang belum lahir. Misalnya, Anda boleh membeli boneka bayi kemudian berikan pada kakak.
Setelah itu, ajarkan ia cara mengelus bayi dengan lembut. Jika anak Anda sudah cukup dewasa, ajarkan juga cara menggendong bayi dengan benar.
Supaya anak Anda mampu mempersiapkan dirinya saat punya adik, Anda juga harus berkata jujur kepadanya. Beri tahu bahwa adiknya akan sering menangis dan membutuhkan perhatian dari kedua orangtuanya.
Mintalah pengertian si kakak untuk tidak terburu-buru bermain dengan adiknya yang masih bayi. Jelaskan pada mereka bahwa akan ada saatnya ia bisa bermain sepuasnya dengan adiknya.
Dengan begitu, diharapkan tidak akan ada kesalahpahaman antara Anda dan anak. Pastikan juga kepada sang Kakak bahwa rasa cinta orangtua kepadanya tidak berubah meski adiknya telah dilahirkan ke dunia.
Saat anak kedua sudah lahir, anggota keluarga yang lain biasanya akan datang ke rumah untuk menengoknya. Mereka akan cenderung untuk memerhatikan si bayi dibandingkan kakaknya yang sudah beranjak besar.
Maka dari itu, Anda disarankan untuk meminta anggota keluarga yang lain juga memerhatikan sang Kakak. Hal ini akan membuat ia merasa diperhatikan sehingga rasa cemburu tak akan muncul.
Jangan terkejut jika si kakak akan bersikap manja dan selalu ingin dekat ibunya saat adiknya sedang disusui. Biarkan ia bersandar di paha Anda sambil menceritakan cerita atau mengelus rambutnya. Peluklah ia dengan lembut agar ia juga merasa disayangi seperti adiknya yang baru lahir.
Memberikan perhatian lebih kepada anak Anda yang baru lahir bukanlah hal yang dilarang. Namun, jangan sampai Anda melupakan kakaknya. Sebab, setiap anak perlu diperhatikan.
Kalau bisa, habiskan waktu bersama si kakak di sela-sela waktu istirahat Anda atau pasangan Memang perlu diakui bahwa hal ini cukup menantang, apalagi jika Anda merasa lelah setelah mengurus bayi. Namun, usahakan untuk selalu menunjukkan rasa perhatian Anda pada si kakak.
Baca Juga
Berbagai tips di atas dapat membantu anak Anda mempersiapkan diri sebelum ia punya adik nantinya. Ingat, jangan sampai kehadiran anak kedua membuat Anda melupakan keberadaan si kakak.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Terdapat sejumlah camilan sehat untuk anak yang rasanya lezat dan bernutrisi tinggi, mulai dari popcorn, yogurt, keju cottage, telur rebus, hingga ubi panggang.
Deliberate practice adalah latihan khusus yang bertujuan dan sistematis. Cara belajar ini dapat diterapkan untuk menguasai suatu hal, misalnya akademik, musik, atau jenis olahraga tertentu.
Jika anak suka merengek untuk mendapatkan apa yang ia mau, jangan dibiarkan begitu saja! Untuk mengatasinya, Anda bisa membuat peraturan ketat di rumah agar Si Kecil tidak kebiasaan merengek.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Anandika Pawitri
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved