Hari pertama puasa Ramadan sudah di depan mata, umat Islam pun mulai bersiap menyambutnya dengan sukacita. Bagi Anda yang menjalankannya, ada banyak hal yang harus dipersiapkan untuk menjalani hari pertama puasa dari sisi kesehatan. Misalnya, makan makanan bergizi, penuhi cairan tubuh, hingga olahraga.
2023-03-20 14:29:01
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Memperbanyak asupan cairan tubuh termasuk persiapan hari pertama puasa Ramadan
Hari pertama puasa Ramadan 1444 Hijriah sudah di depan mata, umat Islam pun mulai bersiap menyambutnya dengan suka cita. Bagi Anda yang menjalankannya, ada banyak hal yang harus dipersiapkan untuk menjalani puasa hari pertama dan seterusnya, termasuk dalam urusan kesehatan. Apa saja persiapan yang harus dilakukan?
Advertisement
Selain dari segi spiritualitas, persiapan untuk puasa Ramadan juga perlu melibatkan kondisi kesehatan dan tubuh Anda.
Selama berpuasa, waktu makan dan tidur Anda tentunya akan berubah. Anda hanya boleh makan pada waktu berbuka hingga imsak.
Selain itu, waktu tidur pun jadi berkurang lantaran Anda harus bangun di seperempat malam menjelang subuh, untuk menyiapkan makan dan menyantap sahur.
Nah, kedua perubahan pola waktu tersebut dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan Anda.
Jika tidak mempersiapkan diri dengan baik, bisa-bisa hari pertama puasa Ramadan Anda dan hari-hari berikutnya terasa sulit untuk dilalui.
Akibatnya, entah tubuh Anda bisa jadi terasa sangat lemas, mengantuk berat, serta keluhan lainnya yang berpotensi mengganggu produktivitas. Tentu Anda tak ingin hal tersebut terjadi, bukan?
Agar puasa di bulan Ramadan tahun ini dapat berjalan lancar dan tanpa masalah, simak persiapan puasa yang perlu Anda lakukan berikut ini.
Salah satu persiapan penting dalam menghadapi puasa hari pertama adalah menjaga kesehatan dan stamina tubuh dengan asupan makanan yang sehat dan bergizi.
Supaya tubuh senantiasa sehat sejak hari pertama hingga terakhir puasa Ramadan, maka asupan makanan perlu diperhatikan.
Upayakan untuk memenuhi asupan nutrisi harian tubuh yang berasal dari sayur-mayur, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, daging merah, dan susu.
Dengan mencukupi seluruh nutrisi tersebut, Anda dapat mempertahankan stamina dan mendukung sistem kekebalan tubuh. Ini artinya, Anda pun dapat terhindar dari infeksi penyakit selama berpuasa.
Jadi, pastikan melakukan persiapan untuk puasa Ramadan satu ini sebelum melaksanakan hari pertama puasa, ya.
BACA JUGA: 7 Cara Menjaga Kesehatan di Bulan Ramadan
Bagi orang yang melaksanakan puasa, makan hidangan yang berminyak, asin, dan tinggi gula tentu rasanya menyenangkan.
Meskipun makanan-makanan tersebut dapat memanjakan lidah, kebiasaan ini sebenarnya tidak baik untuk kesehatan.
Selain berat badan mudah naik, mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula dapat menyebabkan kelesuan dan kelelahan.
Anda juga perlu membatasi makanan dengan asupan garam tinggi, terutama saat sahur, karena dapat meningkatkan rasa haus.
Sebagai solusinya, cobalah memasukkan makanan sehat dan bergizi, termasuk sayur-mayur, buah-buahan, dan daging merah dalam menu sahur dan berbuka puasa.
Konsumsi makanan tinggi serat selama puasa Ramadan sangat disarankan karena lebih lambat dicerna oleh tubuh. Dengan demikian, Anda akan merasa kenyang lebih lama.
Langkah persiapan untuk puasa Ramadan berikutnya adalah memperbanyak asupan air putih, terutama saat waktu sahur dan berbuka puasa.
Minum banyak air putih bertujuan untuk mengurangi risiko dehidrasi selama berpuasa.
Cairan lainnya, seperti jus, susu, dan makanan berkuah, juga dapat membantu memenuhi asupan cairan dalam tubuh, tetapi air putih tetap pilihan minuman terbaik.
Tak hanya itu, Anda juga harus mengurangi minuman berkafein, seperti kopi, teh, dan minuman soda.
Sebab, jenis minuman tersebut memiliki efek diuretik atau dapat menyebabkan buang air terus-menerus sehingga membuat cairan dalam tubuh Anda lebih cepat hilang.
Salah satu hal yang disarankan dalam menjalankan ibadah puasa adalah makan sahur.
Makan sahur bisa membantu tubuh Anda memiliki tenaga untuk bertahan hingga waktu berbuka puasa tiba.
Sahur juga berperan penting untuk membuat tubuh tetap memiliki energi dalam menjalankan berbagai kegiatan selama seharian penuh.
Jika sengaja atau tidak melewati waktu sahur, Anda berisiko mengalami dehidrasi dan merasa lelah di siang hari.
Selain itu, Anda pun cenderung makan berlebihan saat waktu berbuka puasa tiba, yang menyebabkan kenaikan berat badan tidak sehat.
Tak sedikit orang yang makan berlebihan saat waktu buka puasa. Apakah Anda termasuk salah satunya?
Semua menu makanan yang ada di meja rasanya ingin dicicipi karena penasaran dengan rasa lapar.
Selain itu, beberapa orang menjadikan berbuka puasa sebagai momen untuk balas dendam setelah seharian berpuasa.
Faktanya, makan berlebihan saat berbuka puasa berisiko membahayakan tubuh Anda.
Konsumsi makanan berlemak tinggi dan makan berlebihan saat berbuka puasa dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan peningkatan berat badan.
Persiapan sepuluh hari pertama puasa Ramadan dan selanjutnya adalah mengubah pola tidur.
Jika kualitas tidur Anda masih saja buruk menjelang puasa hari pertama, berbagai gangguan kesehatan bisa saja terjadi.
Mulai dari mengantuk, tubuh lemas, pusing, hingga sakit kepala. Kebiasaan buruk tersebut bukan tidak mungkin membuat Anda membatalkan puasa.
Maka dari itu, memperbaiki waktu tidur menjadi salah satu persiapan puasa Ramadan yang perlu dilakukan.
Langkah ini berlaku bukan hanya untuk hari pertama, melainkan juga untuk hari-hari selanjutnya.
Jadi, agar Anda tidak lagi tidur terlalu malam, hindari kegiatan yang dapat mengganggu waktu tidur. Misalnya, main ponsel, menonton film, atau membaca buku.
Persiapan puasa hari pertama tidak hanya dari asupan makanan atau pola tidur, melainkan juga perlu didukung oleh aktivitas fisik atau olahraga.
Berolahraga secara rutin merupakan persiapan menghadapi puasa Ramadhan lainnya untuk membuat tubuh lebih bugar dan sehat selama menjalani puasa.
Jika ingin melakukan olahraga di hari awal-awal puasa, sebaiknya lakukan olahraga dengan intensitas rendah terlebih dahulu.
Misalnya, dengan melakukan jalan santai, yoga ringan, peregangan ringan, atau hanya sekadar melakukan pekerjaan rumah tangga.
Hal yang paling penting adalah ketahui kondisi tubuh Anda sebelum olahraga dan segera beristirahat jika Anda merasa kesulitan berolahraga saat berpuasa.
Meski ada berbagai manfaat puasa untuk kesehatan yang bisa didapat, nyatanya tidak semua orang dapat menjalaninya. Terutama, apabila Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Secara umum, ada beberapa kondisi kesehatan yang tidak direkomendasikan untuk berpuasa, antara lain:
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui apakah kondisi kesehatan Anda cukup sehat untuk melakukan puasa Ramadan tahun ini atau tidak dengan cara berkonsultasi dengan dokter.
Anda bisa berkonsultasi dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ untuk bertanya lebih lanjut soal kondisi kesehatan Anda jelang menjalani ibadah puasa.
Bagi Anda yang menantikan Ramadan, kini Anda hanya perlu menunggu kepastian hari pertama puasa melalui sidang isbat saja.
Sebelum itu, ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar persiapan puasa hari pertama hingga terakhir dapat berjalan lancar.
Misalnya, dengan makan makanan bergizi, memenuhi asupan cairan, mengubah pola tidur, olahraga, hingga memeriksakan kondisi kesehatan Anda ke dokter.
Dengan demikian, persiapan menghadapi puasa Ramadan Anda akan berjalan maksimal dan tanpa masalah. Selamat menunaikan ibadah puasa!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Sebenarnya, ibu hamil boleh berpuasa selama kondisi ibu dan janin sehat serta diizinkan oleh dokter. Malah, ada manfaat puasa bagi ibu hamil jika dilakukan dengan benar.
Lemas saat puasa bisa diatasi dengan tidak melewatakan sahur, mengonsumsi makanan yang bergizi, cukup minum air saat sahur dan berbuka, berolahraga teratur, serta mengatur porsi makan saat buka puasa.
Kurma menjadi salah satu jenis buah untuk buka puasa yang dianjurkan dikonsumsi. Selain kurma, ada buah-buahan lain mengandung kalium, kalsium, dan magnesium, lainnya yang juga baik dikonsumsi setelah buka puasa.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved