Anda tidak boleh sembarangan membeli tempat makan bayi. Ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan sebelum memilih tempat makan bayi, seperti terbuat dari apa tempat makanan tersebut. Salah membeli tempat makanan dapat memberikan pengaruh buruk bagi si Kecil.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
29 Jan 2020
Tempat makan bayi ada yang terbuat dari plastik
Table of Content
Beragamnya model, ukuran, dan warna tempat makan bayi yang digunakan untuk menemani makanan pendamping air susu ibu (MPASI), mungkin bisa membuat Anda pusing saat harus memilihnya. Oleh karena itu, terdapat tips dalam memilih tempat makan bayi berikut yang dapat Anda pertimbangkan.
Advertisement
Tempat makan bayi bukan hanya soal piring atau mangkuk yang digunakannya ketika makan. Dalam hal MPASI, tempat makan juga berarti wadah yang Anda gunakan untuk menyimpan makanan untuk bayi.
Nah, memilih tempat makan bayi yang tepat dapat mengakomodir kebutuhan bayi dalam memperoleh nutrisi yang cukup sesuai dengan usianya. Tidak jarang, alat makan yang Anda pilihkan juga akan melatih kemampuan motoriknya atau bahkan menambah semangatnya ketika makan.
Tidak ada salahnya memilih tempat makan bayi yang memiliki hubungan dengan hal-hal yang disukai anak, misalnya piring karakter kartun atau warna yang mencolok. Namun sebelumnya, Anda juga harus mempertimbangkan beberapa hal dasar berikut ini.
Ada berbagai material yang digunakan untuk membuat tempat makan bayi. Anda mungkin lebih sering menemukan tempat makan yang terbuat dari plastik, tapi tidak jarang juga ada orangtua yang lebih memilih tempat makan bayi dari bahan lain, seperti stainless steel atau kaca.
Tempat makan bayi yang terbuat dari plastik memiliki beberapa keunggulan, di antaranya tidak akan rusak ketika dibanting, warnanya lebih beragam, dan harganya terjangkau. Tempat makan plastik juga lebih aman dan praktis bila dibawa ke mana-mana.
Jika Anda memilih tempat makan bayi dari bahan ini, pastikan sudah memiliki label non-BPA (Bisphenol-A) atau BPA free. BPA adalah zat kimia yang digunakan dalam pembuatan plastik, serta dapat berpindah ke makanan bayi dan mengakibatkan beberapa masalah kesehatan, misalnya pada otak maupun perilaku anak.
Sementara tempat makan bayi yang terbuat dari baja antikarat dan kaca dicap lebih aman karena terbuat dari bahan yang ramah lingkungan. Selain itu, keduanya cenderung lebih mudah dibersihkan, terutama dari lemak pada sisa MPASI bayi.
Meski demikian, tempat makan dari bahan kaca tidak bisa digunakan langsung oleh bayi karena gampang pecah. Harga keduanya juga relatif lebih mahal dibanding tempat makan bayi dari bahan plastik.
Menakar porsi makan bayi sangat penting untuk mengetahui kecukupan nutrisi yang didapatkannya. Setiap anak membutuhkan nutrisi yang berbeda sesuai usianya, misalnya bayi yang baru MPASI hanya membutuhkan 200 kalori per hari, sedangkan bayi di atas 9 bulan sudah membutuhkan 300 kalori per hari yang tentu bisa didapatkan dengan porsi makan berbeda.
Penentuan porsi ini juga penting agar Anda tidak banyak membuang makanan. Pasalnya, makanan sisa yang sudah disuapkan ke bayi sehingga terkena air liurnya harus segera dibuang dan tidak boleh diberikan kembali karena dikhawatirkan mengandung bakteri berbahaya setelah didiamkan beberapa waktu.
Setiap bayi memiliki porsi makan berbeda-beda. Namun menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, porsi makan bayi yang ideal sesuai usianya adalah sebagai berikut:
Baca Juga
Bagi Anda yang akan membeli tempat makan bayi berupa container dengan penutup, pastikan penutup itu rapat dan tidak bocor. Selain akan membuat makanan berantakan, penutup yang tidak rapat juga dapat mengakibatkan masuknya kuman yang membuat makanan terkontaminasi.
Tempat makan bayi yang rapat juga diperlukan bagi Anda yang baru akan memberi MPASI untuk bayi 6-9 bulan. Pasalnya, saat ini tekstur makanan bayi masih lumat dan semi kental.
Selain itu, container yang rapat juga dibutuhkan bila Anda ingin menyimpan jenis makanan atau minuman yang bentuknya cair, misalnya kaldu, sup, atau jus buah untuk bayi.
Tidak jarang tempat makan bayi dijual bersamaan dengan alat kelengkapan lainnya, misalnya dengan sendok atau garpunya. Prinsip pemilihan bahan untuk kelengkapan alat makan ini mirip dengan cara memastikan keamanan bahan tempat makan pada poin pertama di atas.
Pastikan juga sendok dan garpu yang Anda pilih memiliki ujung yang tumpul dan lembut. bila memungkinkan, penggunaan garpu oleh bayi sebaiknya ditunda hingga ia berusia 18 bulan.
Anda juga dapat memilih tempat makan bayi yang dilengkapi karet hisap di bawahnya agar tidak mudah jatuh saat ditempatkan di kursi makan. Apa pun tempat makan yang Anda pilih, pastikan Anda mengutamakan keamanannya terlebih dahulu.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Kulit bayi lebih sensitif terhadap berbagai hal, salah satunya adalah radiasi sinar matahari yang dapat menyebabkan kanker dan kerusakan kulit. Menggunakan sunscreen bayi dapat menjadi solusi untuk mencegah masalah pada kulit bayi.
28 Mar 2022
Perkembangan bayi 6 bulan umumnya meliputi bisa duduk sendiri, pandai berceloteh, mengenali orang dan benda di sekitarnya, hingga mulai merangkak. Bayi juga bisa mulai diberi MPASI.
12 Okt 2023
MPASI telur puyuh terbukti bermanfaat untuk kecerdasan bayi. Namun, memberikan telur puyuh untuk makanan bayi harus hati-hati karena kadar kolesterolnya tinggi.
27 Jan 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved