Celana ibu hamil banyak jenisnya, namun ada beberapa tips yang dapat Anda pertimbangkan saat memilih celana yang satu ini.
14 Jul 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Celana ibu hamil didesain khusus agar tidak mengganggu janin
Table of Content
Anda tengah hamil, tapi tidak suka memakai gaun terusan? Tenang, Anda tidak harus mengenakan dress atau rok selama mengandung karena kini sudah ada banyak jenis celana hamil yang nyaman dan tetap aman bagi janin di dalam perut Anda.
Advertisement
Anda tidak perlu khawatir, dari luar tampilan celana ibu hamil mungkin tidak jauh berbeda dengan celana panjang pada umumnya. Ada yang berbahan jeans, denim, atau terbuat dari bahan katun dengan berbagai ukuran.
Perbedaannya dengan celana biasa terletak pada bagian pinggang yang terbuat dari bahan jersey atau dilengkapi karet melar agar tidak terasa sesak di bagian perut.
Baca Juga
Pakai celana jeans saat hamil masih diperbolehkan dan aman. Mungkin ibu hamil kerap khawatir memakai jeans sehari-hari karena diketahui bisa menghambat perkembangan janin.
Namun, sampai saat ini, tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa pakai celana jeans selama hamil dapat membahayakan atau menghambat perkembangan janin.
Meski begitu, penggunaan celana jeans selama hamil tetap perlu diperhatikan. Ibu harus tetap menggunakan celana jeans yang tidak terlalu ketat.
Karena, memakai celana jeans yang terlalu ketat saat sedang hamil dapat menyebabkan ibu kesulitan bergerak, menyebabkan meralgia paresthetica, menyebabkan heartburn, infeksi jamur vagina, hingga aliran darah tidak lancar.
Baca juga: Tips Memilih Baju Kerja Hamil yang Nyaman dan Modis
Perkembangan dunia mode memungkinkan ibu hamil untuk tetap tampil modis selama berbadan dua, salah satunya dengan mengenakan celana ibu hamil. Dikutip dari Baby Centre, celana hamil memiliki banyak jenis dan model yang dapat dipilih sesuai preferensi Anda, seperti:
Celana ibu hamil ini paling banyak beredar di pasaran dengan bentuk celana biasa dan bagian pinggang terbuat dari karet serta dapat digunakan hingga bagian atas perut alias over the bump.
Celana ibu hamil ini biasanya memiliki bagian pinggang yang terbuat dari bahan jersey dengan dilengkapi pinggang karet elastis. Celana ini cocok digunakan untuk calon ibu di trimester awal usia kehamilan.
Karet elastis pada celana ibu hamil ini terletak di bagian samping, sedangkan bagian depan terlihat seperti celana pada umumnya.
Celana hamil ini terbuat dari bahan jersey yang elastis dan lembut serta dapat melar sesuai dengan ukuran perut.
Celana ibu hamil dengan tali yang menjuntai di bagian depan agar dapat ditarik dan dikencangkan sesuai ukuran perut ibu hamil.
Dari depan, celana ibu hamil ini memiliki kancing dan resleting seperti celana biasa, namun terdapat tali atau karet elastis di bagian samping yang bisa disesuaikan sesuai ukuran perut ibu hamil.
Apa pun model celana ibu hamil yang Anda pilih, pastikan Anda merasa nyaman memakainya. Jangan memaksakan memakai celana yang sempit atau ketat di bagian paha atau kaki, namun mengakibatkan aktivitas Anda terganggu.
Baca juga: Sebelum Membeli Baju Hamil, Perhatikan Beberapa Hal Berikut
Memiliki celana ibu hamil adalah hal krusial yang bukan hanya menunjang penampilan Anda selama kehamilan, namun juga mengurangi keluhan seperti sesak dan tidak nyaman.
Oleh karena itu, ada beberapa tips dalam memilih celana ibu hamil sehari-hari yang tepat, seperti:
Pakaian untuk ibu hamil biasanya tidak akan digunakan kembali setelah Anda melahirkan, oleh karena itu Anda sebaiknya memilih model yang sederhana, misalnya jeans atau legging.
Selain untuk menghemat pengeluaran, celana ibu hamil dengan model yang simpel bisa dipadu-padankan dengan atasan apa pun, mulai dari blouse hingga kaos oblong.
Sederhana yang dimaksud di sini juga bisa diaplikasikan dari segi warna, yakni warna-warna netral, seperti hitam, biru denim, atau cokelat. Untuk tampilan yang lebih profesional, pastikan Anda memilih bahan celana hamil yang lebih formal, namun tetap nyaman.
Celana hamil sudah bisa digunakan sejak awal kehamilan, namun Anda sebaiknya memilih bahan yang elastis agar bisa dipakai hingga trimester akhir saat perut Anda kian besar. Anda tentu tidak ingin terlalu banyak menghamburkan uang untuk membeli celana ibu hamil, kan?
Celana ibu hamil sebaiknya tidak ketat di bagian paha maupun pinggang agar Anda merasa nyaman selama memakainya. Celana yang terlalu ketat juga bisa mengurangi sirkulasi udara di area selangkangan sehingga menaikkan risiko ibu hamil terkenal infeksi jamur yang ditandai dengan keputihan berlebih.
Diskon celana ibu hamil bisa dilihat di toko-toko online maupun offline. Pastikan Anda membeli celana sesuai kebutuhan.
Pilihan celana hamil yang tepat dapat menghindarkan para calon ibu dari heartburn yang biasa terjadi ketika memakai pakaian yang terlalu sempit, terutama di pinggang. Mengenakan celana atau pakaian yang ketat juga dapat menghambat peredaran darah menuju plasenta janin yang akan menghambat pertumbuhannya.
Lalu, berapa banyak celana ibu hamil yang harus Anda sediakan? Hal ini tergantung aktivitas, namun Anda bisa membeli dua celana hamil sebagai permulaan.
Temukan berbagai produk perlengkapan ibu dan bayi maupun eve maternity lainnya di Toko SehatQ. Anda juga bisa berkonsultasi langsung dengan dokter melalui layanan chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.Yuk, download aplikasinya sekarang, gratis di App Store dan Google Play Store!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Perbedaan perut buncit dan hamil terkadang bisa "menjebak". Sebab, keduanya memiliki satu ciri khas yang sama, yakni perut yang membesar, tetapi kehamilan akan terbukti akurat jika diuji dengan test pack atau mendatangi laboratorium.
Ibu hamil tidak bisa sembarangan mengonsumsi obat karena dikhawatirkan bisa berdampak pada janinnya. Begitu pula keputusan minum obat antidepresan saat hamil harus didiskusikan bersama ahlinya.
Mirror syndrome adalah penyakit langka yang bisa menyerang ibu hamil (bumil) dan bayi yang sedang dikandungnya. Karena sangat langka, penyebab dan tingkat keparahan gejala mirror syndrome jarang disadari. Maka dari itu, kenali penyebab, gejala, dan pengobatannya sampai paham!
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved