logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Bayi & Menyusui

Balsem Bayi yang Aman untuk Si Kecil, Apa Saja Bahannya?

open-summary

Balsem bayi kerap kali digunakan untuk meredakan pilek, batuk, maupun hidung tersumbat. Bahan balsem yang aman untuk Si Kecil sebaiknya mengandung Eucalyptus radiata, lavender, dan chamomile.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

7 Mei 2020

Balsem bayi diklaim mampu legakan batuk pilek

Balsem bayi tidak boleh diberikan pada bayi berusia di bawah 3 bulan

Table of Content

  • Tips memilih balsem bayi yang aman
  • Bahan yang harus dihindari pada balsem bayi
  • Penggunaan balsem bayi yang tepat
  • Pentingnya membaca label balsem untuk bayi
  • Catatan dari SehatQ

Balsem bayi merupakan salah satu cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi yang kerap dipilih orang tua.

Advertisement

Balsem merupakan obat khas Indonesia yang digunakan dengan cara dioles (topikal) di perut hingga ubun-ubun bayi.

Tujuannya, untuk memberikan efek hangat pada bayi serta melegakan jalan napasnya. Sebab, bila pilek, hal ini mengakibatkan susah bernapas. Meski demikian, klaim ini baru didasarkan pada testimoni penggunanya semata.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sendiri tidak melarang penggunaan balsem, bahkan memasukkannya dalam daftar perlengkapan bayi yang bisa disiapkan orang tua untuk anak.

Hanya saja, Anda harus betul-betul memperhatikan bahan balsem karena tidak semuanya aman untuk kulit si Kecil.

Tips memilih balsem bayi yang aman

Penting untuk diingat bahwa balsem tidak boleh diberikan pada bayi yang berusia di bawah 3 bulan.

Hal lain yang perlu Anda perhatikan dalam memilih balsem yang aman untuk bayi adalah bahan yang digunakan di dalamnya.

Balsem bayi biasanya mengandung bahan-bahan alami yang memiliki khasiat tertentu, misalnya untuk melegakan napas hingga membuatnya tidur lebih nyenyak.

Apa saja bahan alami pada balsem yang aman untuk Si Kecil?

1. Eucalyptus radiata

no caption
Eucalyptus radiata pada balsem bayi berguna untuk melegakan saluran pernapasan

Balsem bayi yang mengandung eucalyptus dipercaya sejak lama dapat membantu melegakan saluran pernapasan pada bayi.

Oleh karena itu, balsem dengan bahan Eucalyptus radiata merupakan balsem yang bagus untuk batuk pilek.

Tanaman eucalyptus pun juga terbukti memerangi infeksi bakteri dan jamur. Tidak hanya itu, manfaat eucalyptus juga berguna untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan.

Untuk memilih balsem yang bagus untuk batuk pilek, pastikan Anda memilih balsem dengan bahan Eucalyptus radiata, bukan Eucalyptus globulus. Sebab, eucalyptus globulus tidak boleh digunakan pada anak-anak berusia di bawah 2 tahun.

2. Lavender

no caption
Aroma lavender pada balsem bayi mampu menenangkan Si Kecil

Aroma bunga lavender memiliki efek menenangkan sehingga bayi yang diolesi balsem lavender dapat tidur lebih nyenyak. Balsem lavender juga sering digunakan untuk campuran minyak pijat bayi karena efek tersebut.

Balsem bayi yang mengandung lavender juga bisa digunakan untuk mengatasi bentol akibat gigitan serangga serta mengurangi rasa gatal yang ditimbulkannya.

Beberapa orang juga menyatakan minyak lavender bisa digunakan untuk menghilangkan kolik pada bayi.

3. Chamomile

no caption
Chamomile yang terkandung pada balsem bayi mampu mengurangi gejala kolik

Chamomile juga kerap digunakan sebagai bahan campuran balsem karena memiliki efek menenangkan.

Bayi yang dioles balsem chamomile dipercaya akan tidur lebih nyenyak dan cenderung tidak rewel.

Jika digunakan bersama minyak lavender, balsem yang mengandung chamomile juga dapat mengurangi gejala kolik.

Bayi pun menjadi tidak rewel dan lebih tenang setelah dioles balsem chamomile ini.

Bahkan, chamomile pun bisa mengatasi iritasi pada kulit. Selain itu, chamomile pun mampu mempercepat penyembuhan luka pada kulit yang mengalami eksim.

Bahan yang harus dihindari pada balsem bayi

no caption
Hindari balsem bayi dengan camphor untuk cegah bayi keracunan

Sebaliknya, ada bahan-bahan yang mungkin terdapat pada balsem, padahal tidak aman. Sebuah penelitian dari Journal of Tropical Pediatrics menyatakan, balsem yang mengandung camphor dan minyak terpenik bisa jadi beracun bagi bayi.

Penggunaan camphor pada bayi dapat mengakibatkan munculnya gejala keracunan, seperti kejang, lesu, maupun mual dan muntah yang parah.

Gejala keracunan ini bisa ringan, sedang, maupun berat yang tidak jarang juga membahayakan nyawa bayi tersebut.

Kandungan lain pada balsem bayi yang sebaiknya dihindari adalah menthol karena mungkin juga dapat menimbulkan gejala keracunan pada bayi.

Meski demikian, kasus keracunan akibat balsem yang mengandung menthol lebih sedikit dibanding penggunaan balsem yang mengandung camphor dan minyak terpenik lainnya.

Terlebih, penggunaan balsem yang terbuat dari menthol sebenarnya tidak menyembuhkan batuk pilek pada bayi.

Menthol hanya memberikan sensasi dingin di bagian hidung dan saluran pernapasan atas. Hal ini membuat saluran pernapasan bayi seolah-olah tidak mampat dan lega. Padahal, sebenarnya, sensasi tersebut hanyalah “tipuan” sesaat.

Baca Juga

  • Alasan Bayi Perlu Duduk di Car Seat dan Tips Memilihnya
  • 5 Aturan Minum Obat TBC yang Benar dan Tepat
  • Cara Mengobati Flu pada Bayi dengan Bawang Merah, Mitos atau Fakta?

Penggunaan balsem bayi yang tepat

no caption
Oleskan balsem di bagian yang dapat terhirup hidung bayi

Untuk mendapatkan manfaat balsem bayi di atas, Anda dapat membalurkan balsem tipis-tipis ke area dada, leher, maupun punggung bayi.

Prinsip pemakaian balsem adalah agar uapnya dapat terhirup oleh hidung bayi sehingga dapat melegakan jalan napasnya saat bayi pilek dan hidung tersumbat.

Saat ini, banyak jenis balsem untuk bayi yang dijual bebas dan dapat dibeli di apotek maupun toko obat.

Namun jika Anda tidak memilikinya, cukup gunakan minyak kayu putih atau minyak telon yang dipercaya memiliki khasiat yang sama.

Selama menggunakan balsem, Anda juga disarankan untuk menidurkannya dengan posisi kepala lebih tinggi.

Selain itu, hindari menidurkan anak di ruangan ber-AC agar penyumbatan di hidungnya dapat dikurangi.

Anda juga perlu memerhatikan tanda-tanda alergi balsem setelah mengoleskannya, misalnya seperti bentol, kemerahan, dan gatal pada area yang dioleskan. Segera hentikan pemakaian dan hubungi dokter.

Pentingnya membaca label balsem untuk bayi

no caption
Sebelum memberi balsem bayi, baca label dahulu agar terhindar dari efek samping

Sebelum memberikan balsem untuk bayi, pastikan Anda telah membaca labelnya dengan saksama.

Pastikan pula Anda telah mengamati petunjuk pemakaian dan komposisi yang tertera. Tidak hanya itu, cermati juga kontraindikasi yang dicantumkan pada label produk.

Umumnya, balsem yang berada di pasaran tidak boleh diberikan pada bayi di bawah 3 bulan dan bayi di bawah 2 tahun. Lalu, balsem pun juga tidak boleh dioleskan tepat di bawah hidung bayi.

Memperhatikan seluruh informasi yang ada pada label kemasan balsem berguna untuk menghindari efek samping ataupun dampak negatif lainnya yang menyebabkan kesehatan bayi terganggu.

Catatan dari SehatQ

Balsem bayi bukan merupakan obat untuk meredakan pilek atau batuk pada bayi, melainkan hanya untuk meredakan gejalanya dalam rentang waktu tertentu.

Meski demikian, Anda bisa memberikan balsem dengan bahan yang aman, seperti Eucalyptus radiata, lavender, maupun chamomile.

Hindari bahan camphor dan menthol. Kedua bahan ini justru menimbulkan efek keracunan pada bayi.

Sebelum Anda memulai memberikan balsem untuk bayi, pastikan Anda telah membaca seluruh keterangan yang ada pada label, mulai dari komposisi, petunjuk pemakaian, hingga kontraindikasi.

Bila Anda melihat bayi batuk pilek dan ingin memberikan balsem, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak.

Advertisement

bayi pilekperlengkapan bayipilekbatuk

Ditulis oleh Asni Harismi

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved