Pusing ketika melihat mainan anak berserakan di lantai? Terdapat sejumlah tips jitu agar anak terbiasa membereskan mainannya sendiri, mulai dari membatasi jumlah mainan, membantunya merapihkan mainan, hingga menyiapkan wadah untuk menaruh mainannya.
8 Mei 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Ajarkan anak untuk membereskan mainannya sendiri sejak dini.
Table of Content
Bermainan dengan mainan dapat memberikan manfaat untuk kesehatan fisik dan mental anak, mulai dari mengasah kemampuan kognitif hingga membuatnya menjadi aktif. Namun, kadang anak tidak mau merapikan mainannya setelah bermain. Bagaimana cara membiasakan anak membereskan mainannya sendiri?
Advertisement
Agar anak tidak seenaknya sendiri dan melepas tanggung jawab terhadap mainannya, cobalah lakukan berbagai tips jitu agar mereka mau membereskan mainannya berikut ini.
Meskipun anak memiliki banyak mainan, cobalah atur ulang jumlah mainan yang bisa mereka mainkan.
Pasalnya, jika anak memiliki akses untuk memainkan semua mainannya, kemungkinan besar mereka akan mengambil semua mainan itu dan membiarkannya berserakan di lantai.
Maka dari itu, cobalah pilih beberapa mainan yang menjadi favorit anak, lalu taruh di tempat mainannya. Sementara itu, pindahkan mainan yang jarang dimainkan ke dalam gudang atau tempat lain yang tak bisa dijangkau anak.
Sulit bagi anak untuk bisa merapikan semua mainannya sendiri. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk membantu anak membereskan mainannya.
Misalnya, mintalah anak untuk membereskan balok-balok yang berserakan. Kemudian, Anda yang membereskan mainan mobil-mobilannya.
Dengan begitu, anak diharapkan akan terbiasa dalam merapikan mainannya sendiri. Lambat laun, mereka bisa melakukannya tanpa bantuan kedua orangtua.
Terkadang, anak mungkin merasa malas ketika diminta untuk merapikan mainannya. Oleh karena itu, pandulah anak untuk membereskannya satu per satu.
Misalnya, minta anak untuk mengambil mobil-mobilan yang berserakan terlebih dahulu. Setelah selesai, Anda bisa memintanya untuk merapikan buku-bukunya.
Cara ini dapat mencegah anak merasa kewalahan sehingga mereka mau membereskan mainannya sendiri.
Mungkin orangtua berpikir bahwa membereskan mainan ke dalam satu wadah besar akan membuat urusan menjadi lebih mudah.
Dikutip dari Motherly, anak-anak dinilai merasa lebih puas jika mereka bisa menempatkan mainan ke dalam wadah-wadah yang dikhususkan untuk mainan tersebut.
Selain itu, cara ini dipercaya bisa membuat anak lebih semangat dalam membereskan mainannya jika setiap mainannya punya wadah khusus tersendiri.
Terkadang, anak-anak dapat merasa kewalahan jika harus merapikan segala mainannya dalam satu waktu. Selain itu, mereka mungkin ingin memainkannya lagi dan harus merapikannya berulang kali.
Maka dari itu, cobalah cari waktu yang tepat untuk membereskan mainan. Misalnya, sebelum anak tidur atau sebelum makan malam. Dengan begitu, mereka tidak perlu merapikan mainannya berulang kali.
Kalau bisa, jadikan aktivitas merapihkan mainan ini sebagai sebuah rutinitas agar anak terbiasa melakukannya.
Orangtua adalah panutan dari anak-anaknya sejak dini. Supaya anak mau merapikan mainannya sendiri, Anda perlu memberi contoh terlebih dahulu.
Dengan begitu, mereka dapat melihat kebiasaan tersebut dan merasa tertarik untuk ikut merapikan mainannya.
Supaya anak lebih termotivasi untuk merapikan mainannya sendiri, cobalah ajak mereka untuk memainkan sebuah permainan.
Misalnya, minta anak untuk mencari balok berwarna merah dan biru, lalu masukkan ke dalam wadah tertentu.
Atau, minta mereka untuk mencari mobil-mobilan yang besar, lalu taruh di wadah khusus.
Cara menyenangkan ini diharapkan bisa membuat anak lebih semangat dalam membereskan mainannya.
Baca Juga
Terkadang, sebagian orangtua dapat mengancam dan memarahi anak jika mereka tidak mau merapikan mainannya. Misalnya, anak tidak boleh makan siang jika mainannya tidak dirapikan. Hal ini dipercaya malah bisa membuat anak menjadi takut.
Maka dari itu, coba perhatikan kata-kata yang keluar dari mulut Anda. Pilihlah kata-kata yang lebih positif supaya anak mau membereskan mainannya.
Contohnya, "Setelah kamu membereskan semua mainan yang ada di lantai, kita dapat makan siang dan menonton televisi bersama."
Tidak ada manusia yang sempurna, termasuk usaha anak dalam merapihkan mainannya. Anda disarankan untuk tidak menyempurnakan jerih payah si kecil jika hasilnya kurang rapi.
Pasalnya, hal ini dapat membuat anak tidak tertarik untuk merapikan mainannya di lain waktu. Sebab, mereka tahu bahwa hasil usahanya hanya akan dikerjakan ulang oleh orangtuanya.
Itulah tadi berbagai cara mengajarkan anak membereskan mainannya. Berbagai tips ini dapat membantu mereka untuk bisa mandiri dan bertanggung jawab atas barang-barang yang dimilikinya.
Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai kesehatan anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Sebisa mungkin orangtua selalu kompak dalam menyampaikan pesan dan menjalankan rutinitas untuk balita. Karena jika tidak konsisten, anak pun akan sulit mempelajari dan menjalani kebiasaan baik dalam aktivitas sehari-hari.
Bayi boleh naik pesawat mulai usia 2 minggu setelah lahir. Namun, membawa bayi berpergian naik pesawat butuh persiapan ekstra agar ia tidak rewel selama terbang di udara.
Secure attachment adalah ikatan emosional khusus antara anak dan orangtua yang melibatkan kenyamanan, kesenangan, dan perasaan aman. Ikatan ini berlangsung secara alami, namun dapat dibangun selama masa tumbuh kembang anak.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Anandika Pawitri
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved