Suplemen vitamin untuk anak yang penting dipenuhi antara lain vitamin A,B,dan D. Sementara mineral yang esensial untuk pertumbuhan adalah zat besi dan kalsium.
5 Jan 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Vitamin untuk anak bisa membantu memenuhi kebutuhan harian
Table of Content
Agar bisa tumbuh dengan optimal, anak membutuhkan berbagai nutrisi seperti vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup. Meski bisa didapatkan secara alami, tidak sedikit orang tua yang memberikan suplemen vitamin untuk anak untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Advertisement
Suplemen vitamin untuk anak sebenarnya tidak selalu diperlukan. Hanya anak-anak dengan kondisi tertentu yang membutuhkannya. Pola makan sehari-hari serta riwayat penyakit biasanya menentukan kebutuhan anak terhadap suplemen tambahan.
Oleh karena itu, orang tua diharapkan mengetahui lebih dalam seputar pemberian vitamin untuk anak. Sebab meski sehat, memberikan vitamin dalam jumlah berlebihan juga bisa menimbulkan gangguan pada kesehatan Si Kecil.
Secara umum, anak-anak yang sehat dan tumbuh dengan baik tidak membutuhkan suplemen vitamin tambahan. Mengonsumsi sayur, buah, dan asupan lain sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral hariannya.
Namun, tidak semua anak memiliki tubuh yang sehat. Sebagian juga memiliki pola makan yang membuat mereka tidak bisa mendapatkan cukup mineral. Berikut ini kelompok yang sebaiknya mengonsumsi vitamin untuk anak guna memenuhi kebutuhannya.
Anak yang menjalani pola makan vegan ataupun vegetarian, berisiko kekurangan kalsium, zat besi, zinc, vitamin D, dan vitamin B12. Sebab, vitamin dan mineral tersebut lebih banyak terdapat di makanan dan minuman yang bersumber dari hewan.
Vitamin untuk anak perlu diberikan pada penganut pola makan ini, lantaran anak yang kekurangan vitamin dan mineral di atas, bisa berisiko mengalami gangguan pertumbuhan maupun perkembangannya.
Suplemen tambahan bisa saja tidak diberikan apabila orang tua bisa menyediakan sayuran yang dipastikan sudah mengandung semua nutrisi esensial untuk pertumbuhannya. Namun vitamin B12 cukup sulit didapatkan dari tumbuhan.
Contoh gangguan penyerapan nutrisi adalah penyakit celiac dan inflammatory bowel disease (IBS). Anak yang memiliki riwayat penyakit ini, dapat kesulitan menyerap vitamin dan mineral yang dikonsumsinya, terutama vitamin D, zinc, dan zat besi.
Sebab penyakit celiac dan IBS menyebabkan kerusakan di area usus yang bertugas untuk menyerap mikronutrisi.
Selain itu, anak yang mengidap fibrosis kistik juga akan kesulitan menyerap vitamin larut lemak, yaitu vitamin A,D,E,dan K.
Anak yang susah makan atau sering memilih-milih makanan (picky eater) rawan mengalami kekurangan nutrisi, seperti zinc dan zat besi.
Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak, orang tua perlu melakukan beberapa cara, termasuk memberikan vitamin untuk Si Kecil.
Anak yang sering mengonsumsi makanan cepat saji dan minuman tidak sehat seperti soda, juga umumnya mengalami kekurangan nutrisi, sehingga perlu mendapatkan tambahan dari suplemen.
Baca Juga: Jenis Minuman Sehat untuk Anak yang Dapat Menunjang Pertumbuhannya
Anak perlu mendapatkan vitamin dan mineral yang esensial untuk tumbuh kembangnya. Dari sekian banyak jenis yang ada, berikut ini mikronutrisi utama yang paling penting untuk anak.
Vitamin A sangat memegang peranan penting dalam proses pertumbuhan dan perbaikan jaringan yang rusak. Vitamin ini juga diperlukan untuk memiliki kulit dan penglihatan yang sehat.
Untuk anak, kebutuhan vitamin A per harinya adalah 300-900 mikrogram, tergantung dari usia dan jenis kelaminnya.
Kelompok vitamin B, termasuk vitamin B2, B3, B6, dan B12, berperan penting dalam proses metabolisme, pembentukan energi, hingga menjaga fungsi sirkulasi di tubuh sekaligus kesehatan sistem saraf.
Vitamin C adalah salah satu nutrisi yang penting untuk membangun sistem imun di tubuh anak. Tidak hanya itu, vitamin ini juga berperan dalam perkembangan serta menjaga kesehatan kulit, tulang, dan pembuluh darah.
Anak-anak biasanya membutuhkan 15-75 mikrogram vitamin C per harinya, tergantung dari usia dan jenis kelaminnya.
Vitamin D penting untuk pertumbuhan anak, sebab vitamin ini sangat menunjang tumbuhnya tulang di tubuh, termasuk gigi. Tanpa vitamin D, tubuh juga tidak bisa menyerap kalsium yang sangat penting untuk pertumbuhan tulang.
Agar bisa tumbuh tinggi dengan tulang yang kuat, anak membutuhkan kalsium. Biasanya, mineral ini didapatkan dari susu dan produk olahannya. Akibatnya, anak yang tidak mengonsumsi produk yang berasal dari hewan, berisiko kekurangan kalsium.
Namun saat ini, beberapa produk tumbuhan seperti jus jeruk kemasan, sudah banyak yang diperkaya kalsium tambahan.
Di tubuh, zat besi berperan dalam membangun otot yang kuat dan juga menjadi mineral utama yang membantu pembentukan sel darah merah.
Sayangnya, kondisi kekurangan zat besi adalah hal yang umum terjadi pada masa anak dan remaja, terutama pada remaja perempuan yang sudah mulai menstruasi. Dengan begitu, orang tua perlu memastikan buah hatinya mendapatkan asupan zat besi yang cukup.
Baca Juga: Ragam Buah yang Mengandung Zat Besi
Bagi Anda yang memutuskan untuk memberikan suplemen vitamin tambahan bagi anak, ada beberapa tips yang bisa dicoba, seperti berikut ini.
Baca Juga
Apapun kondisinya, sebelum meberikan vitamin untuk anak, orang tua disarankan untuk berkonsultasi terlabih dahulu ke dokter. Dengan begitu Anda dapat mengetahui jenis vitamin yang paling tepat untuk Si Kecil dan manfaat yang didapatkan pun bisa maksimal.
Jika Anda ingin tahu lebih banyak seputar pemberian vitamin untuk anak maupun soal tumbuh kembang anak lainnya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Anak gemuk belum tentu sehat. Bisa jadi, ia obesitas atau kelebihan berat badan. Untuk menjaga berat badannya, cobalah ajak si kecil banyak bergerak, mengurangi konsumsi gula, hingga perbanyak makan buah dan sayuran.
Growth spurt pada bayi adalah hal yang umum terjadi dalam perkembangannya. Sebaiknya, kenali tanda dan cara tepat mengatasi agar bayi tidak rewel dan tetap sehat.
Terdapat sejumlah ciri-ciri korban bullying yang perlu diketahui oleh orangtua, guru, dan masyarakat umum, mulai dari sering mengalami mimpi buruk, turunnya nafsu makan, malas dan takut berangkat sekolah, hingga munculnya luka pada tubuh yang tak jelas penyebabnya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved