Percaya adalah bagian paling krusial dalam tiap hubungan. Jika sudah terwujud, akan tercipta hubungan yang sehat. Berikut tips membangunnya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
13 Nov 2020
Membangun kepercayaan bisa diawali dengan sikap jujur
Table of Content
Satu hal yang tidak mudah diciptakan dalam semalam adalah bagaimana membangun kepercayaan dari orang lain. Percaya adalah bagian paling krusial dalam tiap hubungan. Jika sudah terwujud, akan tercipta hubungan yang sehat.
Advertisement
Sayangnya, rasa percaya bisa hilang begitu saja dalam hitungan detik. Untuk bisa membangunnya kembali, perlu waktu, kerja keras, dan tentu saja kesabaran.
Meski mustahil bisa terwujud dalam waktu singkat, berikut ini beberapa cara membangun kepercayaan yang bisa dilakukan:
Meski sepele sekalipun, pastikan selalu berkata dengan sungguh-sungguh. Jangan hanya mengobral janji yang pada akhirnya tidak dilaksanakan atau ditepati. Ini akan membuat seseorang dicap sebagai sosok yang tidak dapat dipercaya.
Dengan demikian, untuk bisa membangun kepercayaan dalam sebuah hubungan, jangan katakan hal yang tidak akan dipenuhi. Hindari pula mengucapkan sesuatu yang tidak menunjukkan bagaimana perasaan sesungguhnya.
Bersikap terbuka dan menyampaikan kelemahan yang Anda miliki baik secara emosional maupun fisik apabila dikomunikasikan secara bertahap dapat mempererat hubungan Anda dengan pasangan. Membuka diri kepada lawan bicara dengan menceritakan hal yang dapat melemahkan justru akan membangun rasa percaya.
Terlebih jika interaksi atau hubungan terus berlanjut dengan baik. Pasangan sudah tahu apa hal yang berpotensi melukai, namun tidak melakukannya. Lambat laun, hal ini justru akan memperkuat pondasi dalam sebuah hubungan, yaitu kepercayaan.
Menghargai orang lain atau respek adalah cara penting untuk menjaga sebuah hubungan. Utamanya jika sudah berkaitan dengan hubungan dengan orang terdekat seperti orangtua, saudara kandung, pasangan, dan sahabat.
Ketika respek tak diterapkan dalam hubungan yang semula dekat, maka konsekuensinya bisa lebih besar ketimbang hubungan dengan orang yang tidak begitu dekat. Untuk itu, pastikan selalu mengedepankan respek ketika berinteraksi dengan orang lain, terutama kekasih.
Rasa senasib sepenanggungan saat bersama-sama menghadapi sebuah risiko atau tantangan akan membangun kepercayaan dengan pasangan. Contohnya menghadapi restu dari orangtua, mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, atau berlibur ke area dengan medan yang menantang.
Ketika menghadapi tantangan bersama pasangan, keduanya berada di luar zona nyaman. Dari situlah rasa percaya akan meningkat. Bonusnya, perasaan ini bisa menjadi rangsangan sehingga sex appeal pun meningkat.
Kepercayaan juga berakar dari kerelaan untuk saling memberi dan menerima. Harus ada timbal balik yang seimbang antara setiap pihak dalam sebuah hubungan. Tak harus selalu bersamaan, terkadang saling memberi dan menerima ini dilakukan bergantian dalam sebuah hubungan.
Nikmati saja seluruh proses yang terjadi. Ketika pasangan sedang butuh, maka saatnya diberi dukungan. Begitu pula sebaliknya. Dengan hubungan yang saling timbal balik ini, maka kepercayaan akan terbangun dengan sendirinya.
Waktu berkualitas atau quality time adalah hal yang harus diprioritaskan dalam sebuah hubungan. Tidak berlebihan jika ada ungkapan bahwa hal paling berharga yang bisa diberikan seseorang adalah waktu.
Bukan hanya sekadar berkencan atau makan bersama, tapi juga benar-benar tidak terdistraksi dengan hal lain seperti sibuk melihat ponsel masing-masing. Saat sedang bersama, bicaralah dengan terbuka untuk semakin memahami satu sama lain.
Dalam sebuah hubungan pun perlu ada batasan yang jelas, mana yang boleh dilewati dan tidak. Perlu kepercayaan untuk bisa yakin bahwa pasangan tak akan melewati batas itu. Contoh sederhana adalah dengan tidak memaksa pasangan memberi tahu apa kata sandi ponselnya. Jika sudah percaya, tentu hal-hal semacam itu tak perlu dilakukan.
Jadilah orang yang benar-benar siap menerima konsekuensi dari apa yang dilakukan. Ketika hal tidak berjalan sesuai ekspektasi, jangan menyalahkan situasi atau orang lain. Akui bahwa itu adalah kesalahan Anda, minta maaf, dan bertanggung jawablah.
Tidak ada orang yang bisa menjadi cenayang, piawai menebak-nebak apa yang ada di pikiran pasangannya. Untuk itu, selalu kedepankan komunikasi dengan pasangan untuk hal apapun. Bahkan terkadang, hal yang dirasa sepele sekalipun bisa jadi adalah isu penting bagi pasangan.
Jadi, kuncinya adalah komunikasi. Dengan terus berkomunikasi secara efektif, perlahan akan terbangun rasa percaya. Saling bicara dengan terbuka ini juga berlaku ketika situasi sedang rumit dan terkadang muncul godaan untuk menghindari membahasnya.
Setiap orang tak bisa dengan mudah percaya terhadap orang lain, termasuk kepada pasangannya. Jika ini yang terjadi, coba renungkan apa yang menjadi sumber ketidakpercayaan itu. Apakah ada masalah dengan inner child? Atau ada sikap yang perlu dibenahi?
Baca Juga
Dengan beberapa cara membangun kepercayaan di atas, seharusnya tidak menjadi hal yang menantang. Selama kedua belah pihak dalam satu hubungan sama-sama mau mengusahakan, maka saling percaya pun bisa diwujudkan.
Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana menciptakan hubungan sehat dan menyelesaikan konflik, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Dirty talk adalah kata-kata nakal yang keluar saat berhubungan intim dengan pasangan. Ini bisa bermanfaat untuk meningkatkan pengalaman seksual dan keintiman hubungan. Lantas, bagaimana melakukannya?
26 Agt 2022
Jenis kondom yang sesuai untuk Anda dan pasangan bisa meningkatkan sensasi bercinta. Kenali jenis kondom mulai dari warna, tekstur hingga rasa
26 Apr 2023
Konflik interpersonal adalah kondisi yang terjadi saat dua orang atau lebih terlibat perseteruan. Cara penyelesaiannya bergantung pada jenis konflik yang tengah dihadapi.
30 Agt 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved