logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Parenting

10 Cara Melatih Anak Mandiri supaya Tidak Terus Bergantung pada Orangtua

open-summary

Agar anak tidak manja dan bergantung terus-terusan kepada orangtuanya, Anda dapat melakukan sejumlah cara melatih anak mandiri, seperti mengajarkan tanggung jawab, membantu belajar membuat keputusan, hingga membiarkan anak menghadapi konsekuensi ketika salah.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

20 Mei 2022

Anak mandiri dapat tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab.

Saat anak mandiri, ia akan belajar untuk bertanggung jawab.

Table of Content

  • Apa yang dimaksud dengan anak mandiri?
  • Berbagai cara mendidik anak agar mandiri dan tidak cengeng
  • Bagaimana sikap anak yang mandiri?
  • Manfaat sikap mandiri bagi anak
  • Catatan dari SehatQ

Memiliki anak mandiri merupakan keinginan dari setiap orangtua. Bayangkan jika si kecil bisa menyiapkan seragam sekolahnya sendiri atau membersihkan mainan yang berserakan. Tentu Anda sebagai orangtua merasa bahagia, bukan?

Advertisement

Kabar baiknya, terdapat berbagai macam cara mendidik anak agar mandiri dan tidak cengeng yang dapat dicoba, mulai dari mengajarkan tanggung jawab hingga membiarkan mereka membuat keputusan sendiri.

Apa yang dimaksud dengan anak mandiri?

Dikutip dari Miami Herald, pengertian anak mandiri adalah anak yang sudah bisa menjalankan tanggung jawabnya dalam melakukan pekerjaan di rumah.

Kemandirian anak tidak hanya bisa dilihat dari seberapa pandai mereka melakukan tugasnya di rumah. Lebih dari itu, anak mandiri dianggap mampu mengatur uang jajannya sendiri.

Untuk anak yang sudah remaja, contoh kemandiriannya dapat berupa mengambil kerja sampingan (part-time) atau memasak untuk keluarganya 1 atau 2 kali dalam satu minggu.

Berbagai cara mendidik anak agar mandiri dan tidak cengeng

Anak mandiri tidak hanya mampu mengerjakan tugasnya di rumah seorang diri, tapi juga bisa membuat keputusan dengan baik dan mengetahui apa yang membuatnya merasa bahagia. Tidak hanya itu, mereka dapat tumbuh sebagai individu yang bertanggung jawab.

Bagi Anda yang bertanya-tanya bagaimana cara menumbuhkan sikap mandiri pada anak, simak penjelasan berikut ini.

1. Ajari anak tanggung jawab yang dapat ia emban

Untuk membuat anak mandiri, Anda dapat mengajarkan tanggung jawab kepadanya. Bentuknya tidak perlu langsung tanggung jawab yang berat seperti urusan finansial.

Berikan mereka tanggung jawab yang ringan dan dapat diemban, misalnya menyiapkan kebutuhan yang diperlukan sebelum pergi piknik.

Dengan begitu, mereka akan mulai belajar menyiapkan kebutuhannya sendiri tanpa bergantung pada kedua orangtuanya.

Contoh sikap mandiri di rumah yang dapat dipraktikkan anak adalah membersihkan kamarnya sendiri atau mencuci piring sehabis makan. 

2. Ajari anak untuk membuat keputusan sendiri

Cara mendidik anak agar mandiri juga dapat dilakukan dengan mengajarkan mereka untuk membuat keputusan sendiri.

Sebaiknya Anda jangan langsung memberikan anak keputusan yang sulit. Ajarkan mereka untuk mengambil keputusan yang ringan terlebih dahulu, misalnya memilih makanan pada menu di restoran. Biarkan mereka memilih makanan yang dinginkan.

Dengan begitu, anak akan mampu bersikap mandiri saat mengambil keputusan di berbagai situasi hidupnya.

3. Buatlah rutinitas yang sama setiap hari

Salah satu cara mendidik anak agar mandiri dan berani adalah membuat rutinitas yang sama setiap harinya.

Misalnya, di pagi hari, terapkan rutinitas seperti mandi, menyisir rambut, membasuh muka, sarapan, hingga menyiapkan perlengkapan sekolah.

Kemudian setelah pulang sekolah, anak juga harus membiasakan diri untuk makan siang, mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dari guru, mandi sore, membaca buku, hingga tidur.

Berbagai contoh sikap mandiri dalam kehidupan sehari-hari ini dapat membuat anak belajar untuk mengerjakannya sendiri.

Tidak hanya itu, rutinitas ini juga dapat membantu mereka mengetahui apa yang harus dilakukan selanjutnya.

4. Jangan lupa memberi anak pujian

Memberikan pujian saat anak berperilaku baik termasuk cara mendidik anak agar cerdas dan mandiri. Sebab, pujian dapat membuat mereka bersemangat untuk berperilaku baik dan mengulangi kebiasaan baiknya.

Misalnya, saat Anda melihat anak membersihkan mainannya sendiri atau bisa mandi sendiri. Cobalah berikan pujian atas usahanya tersebut. Hal ini diharapkan bisa membuat mereka semakin semangat untuk menjadi anak mandiri.

5. Berikan ia hadiah saat berperilaku mandiri

Hadiah tidak melulu berupa materi. Pujian juga termasuk hadiah yang berharga bagi anak. Namun, saat mereka beranjak dewasa, Anda dapat memberikan hadiah dalam bentuk lain.

Contohnya, saat anak mau membersihkan kamar dan menyelesaikan PR sebelum jam makan malam. Anda dapat mengizinkannya untuk bermain bersama teman-temannya di akhir pekan.

Hadiah-hadiah ini akan menjadi motivasi anak untuk bersikap mandiri. Lambat laun, diharapkan mereka akan berperilaku mandiri tanpa mengharapkan hadiah.

6. Ajari ia untuk menyelesaikan masalahnya sendiri

no caption
Anak mandiri dapat selesaikan masalahnya sendiri.

Anak-anak cenderung mengadu kepada orangtuanya saat memiliki masalah, baik itu di sekolah atau lingkungan rumahnya.

Maka dari itu, Anda perlu membekalinya dengan kemampuan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri supaya mereka bisa mandiri.

Masalah-masalah yang biasanya ditemukan pada anak dapat berupa sibling rivalry (konflik antarsaudara) atau kehilangan mainan kesayangannya. Di sekolah, masalah yang dapat ditemui anak umumnya adalah nilai ulangan yang kurang baik.

Jika ini kasusnya, contoh sikap mandiri di sekolah yang bisa ditunjukkan adalah datang sendiri menghadap guru untuk melakukan perbaikan nilai atau remedial.

Contoh perilaku mandiri ini dapat mengasah kemampuan anak dalam mengatasi masalahnya sendiri.

Sebelum mengintervensi atau membantu masalah yang dialami anak, biarkan mereka menyelesaikan masalahnya sendiri.

Cara mendidik anak agar mandiri dan tidak cengeng ini dinilai cukup efektif dan patut dicoba.

7. Tetap menjadi orangtua yang berempati

Saat Anda sedang melakukan berbagai cara mendidik anak agar mandiri, jangan lupa untuk tetap berempati pada anak.

Pastikan bahwa Anda dan pasangan selalu ada di samping anak untuk memandunya saat mereka sedang berusaha keras untuk bersikap mandiri.

Jangan sampai anak menyakiti diri dan perasaannya sendiri saat berjuang untuk menjadi mandiri.

8. Beri tahu anak bahwa kegagalan adalah hal yang normal

Akan ada waktunya saat anak gagal ketika berusaha menjadi mandiri. Kegagalan ini dapat membuat mereka merasa sedih dan kecewa.

Anda memiliki tugas untuk menenangkan dan menegaskan bahwa kegagalan adalah hal yang lazim terjadi.

Bantu anak untuk belajar dari kesalahannya, berikan mereka semangat untuk terus mencoba hingga bisa melakukannya.

9. Jangan hukum anak saat ia melakukan kesalahan

Saat anak melakukan tugasnya di rumah dan melakukan kesalahan, janganlah Anda memberikan hukuman. Sebab, anak sedang dalam proses belajar untuk menjalani tanggung jawabnya di rumah.

Sebaliknya, cobalah pandu mereka untuk melakukan tugasnya dengan benar tanpa memberikan kritik.

Cara mendidik anak agar mandiri ini dianggap ampuh. Mereka pun dapat merasa bahwa dirinya mendapat dukungan penuh dari orangtuanya.

10. Biarkan anak menghadapi konsekuensinya

Terkadang, ada kalanya konsekuensi dan hukuman bisa muncul secara alami. Misalnya, saat anak lupa membawa sepatu olahraganya ke sekolah, maka mereka akan dihukum guru dan tidak boleh ikut bermain sepak bola.

Konsekuensi ini akan membuat anak belajar bahwa mereka harus menjadi mandiri tanpa bergantung pada orangtua untuk mengingatkannya.

Hukuman dan konsekuensi seperti ini dapat menjadi pelajaran bagi anak sehingga mereka akan bersikap mandiri di kemudian hari.

Bagaimana sikap anak yang mandiri?

no caption
Ciri-ciri anak mandiri dapat membantu orangtua di rumah

Terdapat ciri-ciri anak mandiri yang dapat terlihat sejak usia dini, di antaranya:

  • Melakukan tugas di rumah, seperti mencuci piring atau membersihkan lantai.
  • Membantu orangtua dalam memilih menu makanan untuk dimakan.
  • Membantu orangtua saat berbelanja di swalayan atau pasar.
  • Membantu orangtua dalam menjaga adik-adiknya di rumah.
  • Bermain bersama teman-teman tanpa ditemani orangtua.
  • Membantu masyarakat sekitar untuk menjadi relawan.
  • Ingat pekerjaan rumah (PR) dan tugas-tugas lain di sekolah tanpa perlu diingatkan orangtua.
  • Mengatur jadwalnya sendiri.
  • Mencari cara untuk membuat dirinya terhibur saat bosan.

Ciri-ciri anak yang mandiri di atas secara tidak langsung juga dapat mempermudah peran orangtua di rumah.

Manfaat sikap mandiri bagi anak

anak mandiri
Contoh anak yang mandiri

Menjadi anak yang mandiri ternyata dapat membawa beberapa dampak baik bagi mereka, di antaranya:

1. Meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri

Ketika anak memiliki sikap mandiri, mereka dapat menumbuhkan rasa percaya diri atas kemampuannya dalam mengatasi segala situasi.

Hasilnya, harga diri anak pun meningkat sehingga pandangan hidupnya menjadi lebih positif.

2. Meredakan stres dan mengundang kebahagiaan

Saat kemandirian sudah tertanam di dalam diri anak, mereka tidak perlu menunggu bantuan dari orang lain ketika menghadapi masalah.

Tidak hanya itu, sikap mandiri juga bisa membantu anak untuk mengontrol emosinya. Hal ini dipercaya dapat meredakan stres dan menumbuhkan kebahagiaan.

3. Meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah

Saat anak sudah mandiri, kemampuannya dalam menyelesaikan masalah pun diharapkan dapat meningkat.

Pasalnya, mereka sudah terbiasa untuk mengatasi permasalahannya sendiri tanpa harus meminta bantuan orang lain.

4. Dipercaya orang lain

Memiliki sifat mandiri dipercaya dapat membuat anak memiliki kemampuan dalam menjaga dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Hasilnya, orang lain dapat mempercayai mereka

Tidak hanya itu, ketika anak memiliki sifat mandiri, orang-orang di sekitarnya juga bisa melihat mereka sebagai sosok yang bisa diandalkan ketika membutuhkan bantuan.

5. Meningkatkan reputasi yang baik

Saat anak menunjukkan kemandiriannya, orang-orang di sekitarnya dapat melihat mereka sebagai sosok yang berharga di masyarakat.

Saat ini, reputasi adalah hal yang penting dan bisa membuka jalan untuk anak kepada berbagai kesempatan. Tentu hal ini dapat berdampak baik pada mereka di masa depan.

6. Mengembangkan kualitas diri

Salah satu manfaat sikap mandiri yang dapat dirasakan anak adalah mengembangkan kualitas dirinya sendiri.

Kemandirian dapat meningkatkan kualitas diri, seperti kesabaran, konsentrasi, kemampuan untuk membantu diri sendiri, kerja sama, hingga disiplin.

Berbagai kualitas diri ini dapat membawa dampak baik bagi anak jika terus dikembangkan.

7. Meningkatkan kesadaran dan sensitivitas terhadap orang lain

Dengan bersikap mandiri, anak menjadi sadar dan sensitif terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya.

Hal ini diharapkan dapat membuat mereka menjadi seseorang yang penuh kasih sayang dan suka membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan.

Baca Juga

  • Bagaimana Cara Menumbuhkan Body Image (Citra Tubuh) Positif pada Anak?
  • Perhatikan Hal Berikut Ini Saat Mengajak Bayi Naik Pesawat
  • 6 Dampak Buruk Pilih Kasih pada Anak yang Perlu Diwaspadai Orang Tua

Catatan dari SehatQ

Memiliki anak mandiri dapat mempermudah tugas orangtua, baik di dalam atau luar rumah. Namun, anak tidak bisa menjadi mandiri dengan sendirinya. Ia juga perlu panduan dan bantuan orangtuanya untuk bersikap mandiri.

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.

Advertisement

tips parentingkesehatan anakparenting stress

Ditulis oleh Fadli Adzani

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved