Pikun adalah penyakit yang umum dialami oleh lansia, tetapi dapat juga dialami oleh orang-orang muda. Sering lupa termasuk salah satu ciri khas dari pikun, bersamaan dengan berkurangnya kemampuan mengingat memori. Namun jangan khawatir, masih ada tips untuk mencegah pikun yang bisa Anda terapkan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
11 Apr 2019
Jangan sampai terlambat, pikun dapat berkembang menjadi delirium dan demensia
Table of Content
Pikun tidak hanya dialami oleh para lansia, orang-orang muda juga bisa mengalaminya. Anda mungkin sering melupakan beberapa hal penting, sulit mengingat hal-hal baru, atau sering mendengar keluhan dari teman maupun kerabat mengenai memori Anda.
Advertisement
Sering lupa adalah ciri khas dari pikun. Anda mungkin tidak menyadari bahwa perlahan-lahan kemampuan memori Anda makin berkurang dan menjadi pikun.
Mencegah pikun atau sering lupa bukanlah hal yang mustahil dan dapat dilakukan mulai dari sekarang. Tidak perlu susah-susah mencari, Anda dapat mengetahui tips-tips mencegah pikun melalui artikel ini!
Berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan untuk menghindari pikun:
Mencegah pikun dapat dimulai dengan konsumsi makanan yang sehat. Kurangi konsumsi gula, alkohol, dan karbohidrat yang diproses (seperti kue, roti, dan sebagainya). Pasalnya. bahan-bahan ini dapat meningkatkan risiko pikun.
Tingkatkan konsumsi ikan, daging ayam, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Mengonsumsi suplemen dan makanan yang mengandung omega-3 juga dapat meningkatkan fungsi memori Anda.
Bersosialisasi dengan teman dan kerabat tidak hanya meningkatkan suasana hati, tapi juga dapat menangkal pikun. Interaksi sosial bisa mencegah depresi dan menurunkan stres yang berperan dalam turunnya memori.
Saat tidur, memori-memori dalam otak akan diperkuat. Dan sebaliknya, kurang tidur berpotensi meningkatkan risiko pikun.
Tak hanya itu, tidur juga bisa menambah fokus dan atensi Anda. Jadi, tidurlah 7-9 jam per hari agar kekuatan otak Anda tetap terjaga.
Olahraga bukan cuma bertujuan menjaga kesehatan tubuh. Latihan fisik ini juga dapat mencegah pikun dengan meningkatkan fungsi memori.
Durasi olahraga yang disarankan adalah 150 menit per minggu untuk olahraga ringan dan 75 menit per minggu untuk olahraga berat.
Obesitas dapat berefek buruk pada otak dan memori serta meningkatkan risiko lebih tinggi penyakit Alzheimer. Seperti yang Anda ketahui, Alzheimer akan memicu pikun.
Obesitas juga sangat mungkin untuk menambah risiko penyakit lain. Mulai dari kencing manis, tekanan darah tinggi, hingga hiperkolesterol.
Perlu diketahui bahwa penyakit-penyakit tersebut dapat merusak pembuluh darah termasuk pada otak. Maka, menjaga berat badan ideal tidak cuma baik untuk mencegah pikun, tapi juga bagus untuk fisik.
Meditasi dapat menurunkan stres, membuat rileks, sekaligus berperan untuk mencegah pikun. Teknik relaksasi ini juga bisa meningkatkan memori jangka pendek dan memori spasial, yakni memori mengenai ruang, posisi, bidang, bentuk, arah, luas, dan jarak.
Bukan cuma meditasi, mindfulness pun bisa Anda andalkan. Mindfulness adalah suatu kondisi saat Anda menjadi sadar dengan sekeliling Anda. Selain menurunkan stres, mindfulness bisa pula meningkatkan atensi, fokus, serta memori Anda.
Selain menyenangkan, bermain dapat menangkal pikun. Melakukan permainan yang mengasah otak dapat meningkatkan kinerja otak, memori, konsentrasi, dan kemampuan memecahkan masalah.
Pilihan permainan mengasah otak dapat berupa permainan mengingat kata, teka-teki silang, tetris, dan banyak lagi. Kini, Anda juga bisa memainkannya melalui aplikasi di telepon genggam Anda. Praktis, bukan?
Meski begitu, melatih otak tidak cuma dapat Anda lakukan lewat permainan. Memainkan alat musik serta menjadi sukarelawan di komunitas-komunitas sekitar juga bisa bermanfaat untuk melatik kemampuan otak.
Baca Juga
Dengan menerapkan tips di atas, Anda dapat mencegah pikun dan meningkatkan fungsi otak serta memori Anda. Namun jika Anda mengalami kebingungan atau kesulitan memori yang mengganggu aktivitas sehari-hari, Anda perlu untuk berkonsultasi ke dokter.
Melalui konsultasi medis, dokter bisa memeriksa kondisi Anda dan menyarankan penanganan apabila diperlukan. Pasalnya, pikun bisa saja menjadi gejala dari demensia, delirium, maupun gangguan fungsi kognitif otak lainnya.
Advertisement
Ditulis oleh Anita Djie
Referensi
Artikel Terkait
Masa pensiun kerap menjadi momok bagi para lansia karena dianggap membosankan, bahkan menyedihkan. Bagaimana cara menikmati masa pensiun agar lansia tetap sehat dan bahagia?
25 Apr 2023
Naif artinya terlalu polos dan lurus terhadap sesuatu. Orang yang terlalu naif terkadang mudah dipengaruhi dan dimanfaatkan orang lain. Ini cara mengatasinya.
28 Jun 2022
Kapasitas otak menyimpan informasi terbatas. Begitu pula kemampuan untuk mengingat kembali hal yang pernah dialami. Ketika Anda lupa sesuatu, artinya ada informasi yang berubah atau hilang di otak.
15 Jun 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved