Penderita diabetes boleh menjalankan ibadah puasa, asalkan kadar gula darahnya terkendali dengan baik dan tidak memiliki komplikasi penyakit serius lainnya. Namun, perhatikan aturan tips puasa untuk penderita diabetes agar terhindar dari risikonya.
3 Apr 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Puasa memiliki manfaat bagi penderita diabetes
Menjalani puasa bagi penderita diabetes mungkin menjadi sebuah tantangan tersendiri. Terkadang, muncul dilema karena khawatir puasa akan berdampak pada kadar gula darah. Untuk mencegah risiko dan memperoleh manfaat puasa yang maksimal, simak dahulu artikel berikut ini.
Advertisement
Pada dasarnya, penderita diabetes (diabetesi) boleh menjalankan ibadah puasa, asalkan kadar gula darahnya terkendali dengan baik dan tidak memiliki komplikasi penyakit serius lainnya. Bahkan, bila dokter menyatakan kondisi tubuh Anda sehat, sebenarnya Anda tetap boleh menunaikan ibadah puasa.
Meski demikian, perhatikan aturan pola makan, aktivitas fisik, dan jadwal minum obatnya. Dengan demikian, efek puasa bagi penderita diabetes dapat dihindari.
Sebab, berkurangnya asupan makanan selama berpuasa bisa membuat kadar gula darah menurun secara drastis.
Jika Anda tidak makan, tingkat gula darah Anda akan turun di bawah kisaran normal. Kondisi ini bisa menyebabkan hipoglikemia, terutama pada diabetesi yang mengonsumsi insulin sehari-hari.
Selain itu, para diabetesi yang terlalu banyak makan karbohidrat saat berbuka puasa juga berisiko membuat gula darah melonjak tinggi melebihi kisaran normal. Efek puasa bagi penderita diabetes ini dikenal dengan hiperglikemia (gula darah tinggi).
Adapun gejala hipoglikemia dan hiperglikemia di antaranya adalah sakit kepala, pusing, lemas, dehidrasi, hingga tidak sadarkan diri. Keduanya merupakan kondisi berbahaya pada penderita diabetes dan perlu mendapatkan penanganan medis segera.
Walaupun ada beberapa risikonya, puasa ternyata juga memberi manfaat bagi penderita diabetes. Apa saja? Berikut penjelasannya.
Manfaat puasa bagi penderita diabetes diketahui dapat mengendalikan kadar gula darah.
Hal ini karena sejumlah penelitian membuktikan bahwa puasa dapat membantu mengendalikan gula darah pada orang sehat dengan mengurangi resistensi insulin.
Penurunan resistensi insulin dapat membuat tubuh mampu menyerap glukosa dari dalam tubuh dengan lebih baik.
Dengan begitu, kadar gula darah di dalam tubuh dapat terjaga. Toleransi insulin yang lebih baik juga mencegah hiperglikemia dan hipoglikemia.
Ada sebuah penelitian kecil yang dilakukan terhadap 3 orang pengidap diabetes tipe 2 yang menggunakan insulin. Penelitian ini meminta partisipan untuk berpuasa selama 3 hari dalam seminggu.
Setelah sebulan, ketiga orang tersebut mampu mengurangi penggunaan terhadap pengobatan insulin, bahkan berhenti total.
Melalui penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa manfaat puasa untuk penderita diabetes salah satunya adalah mengurangi konsumsi terhadap obat-obatan.
Meski demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut guna membuktikan keefektifan hasil studi tersebut.
Manfaat puasa bagi kesehatan ternyata dapat membawa dampak positif bagi sebagian besar organ tubuh Anda, tak terkecuali bagi pengidap diabetes.
Begini, tubuh akan menyimpan glukosa untuk berjaga-jaga. Glukosa yang disebut dengan glikogen ini tersimpan di organ hati Anda. Umumnya, glikogen membutuhkan waktu sekitar 12 jam untuk digunakan.
Jika Anda tidak makan dalam waktu yang cukup panjang, tubuh akan mulai membakar lemak sebagai pengganti glikogen tadi.
Pembakaran lemak tersebut yang membuat organ hati dan pankreas dalam mode istirahat. Hati dan pankreas merupakan organ tubuh yang berperan memproduksi insulin sebagai hormon pengatur gula darah.
Tak hanya mengistirahatkan hati dan pankreas, manfaat puasa bagi penderita diabetes juga dapat menurunkan berat badan. Bahkan, penurunan berat badan ini bisa memengaruhi kerja tubuh dalam mengatur kolesterol dan tekanan darah.
Bagi Anda yang menderita diabetes, tak perlu khawatir karena Anda dapat menjalani ibadah puasa layaknya orang normal pada umumnya. Berikut adalah beberapa tips puasa sehat untuk penderita diabetes yang bisa dilakukan.
Salah satu tips berpuasa untuk penderita diabetes adalah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Hal ini dilakukan guna mengetahui apakah Anda boleh ikut berpuasa atau tidak. Idealnya, konsultasi ini sudah dilakukan 2-4 bulan sebelum bulan Ramadan tiba.
Dokter akan memeriksa kondisi tubuh Anda dan melakukan penyesuaian obat-obatan yang dikonsumsi agar kadar gula darah Anda tetap terkendali selama berpuasa. Penyesuaian obat ini dilakukan tentunya sesuai dengan kebutuhan masing-masing pasien.
Ingat, jangan coba-coba mengurangi atau menambahkan dosis obat-obatan diabetes selama berpuasa tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda.
Selain itu, dokter mungkin akan memberikan rekomendasi aturan pola makan dan jumlah aktivitas fisik sesuai dengan kondisi Anda.
Beri tahu dokter apabila Anda sedang hamil. Sebab, umumnya wanita hamil dengan diabetes dianjurkan untuk tidak berpuasa karena risikonya cukup tinggi. Ibu hamil yang berpuasa cenderung mengalami peningkatan angka kecacatan dan kematian janin maupun ibu.
Sama seperti orang dengan kondisi normal lainnya, tips puasa sehat untuk penderita diabetes yang wajib dilakukan adalah tidak melewatkan sahur. Hal ini karena makan sahur dapat memberikan cadangan energi selama berpuasa.
Pastikan pola makan penderita diabetes saat puasa dipenuhi oleh karbohidrat, protein, dan lemak yang seimbang.
Pilih makanan rendah kolesterol dan tinggi serat tapi rendah GI (indeks glikemik). Hindari makanan yang mengandung gula berlebih.
BACA JUGA: Panduan Menjalani Puasa Tanpa Sahur bagi Anda yang Kesiangan
Tak sedikit orang yang makan berlebihan saat waktu buka puasa. Meski tubuh lapar, Anda disarankan untuk tidak makan terlalu banyak saat buka puasa.
Awali makanan buka puasa untuk penderita diabetes dengan mengonsumsi kurma sebanyak 1-2 buah. Selain air putih, Anda juga bisa minum jus buah tanpa gula atau minuman lain yang tidak mengandung kafein.
Hindari konsumsi banyak makanan tinggi karbohidrat karena dapat meningkatkan kadar gula darah. Selain itu, penderita diabetes juga disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan berlemak saat berbuka.
Asupan air putih yang cukup dapat mencegah dehidrasi selama puasa. Untuk itu, pastikan Anda tetap memenuhi asupan cairan tubuh sebanyak 8 gelas air putih dalam sehari. Ini termasuk saat sahur dan waktu berbuka puasa tiba.
Anda bisa menggunakan rumus 2-4-2, yakni 2 gelas saat sahur, 4 gelas saat berbuka puasa, dan 2 gelas sebelum tidur di malam hari.
Jika dokter memperbolehkan Anda untuk berpuasa, pastikan Anda rutin mengecek kadar gula. Cek gula darah dapat dilakukan 2-4 kali sehari, termasuk setelah sahur, selama berpuasa, dan setelah berbuka puasa.
Hasil tes gula darah berikut dapat membantu pasien diabetes untuk memantau kondisi kesehatannya selama menjalani puasa.
Menurut studi yang dilakukan oleh International Diabetes Federation (IDF) berkolaborasi dengan Diabetes and Ramadan (DAR) International Alliance, jika kadar gula darah Anda kurang dari 70 mg/dl atau lebih dari 300 mg/dl, disertai gejala pusing, berkeringat, lemas, hingga pandangan kabur, maka Anda dianjurkan untuk membatalkan puasa.
Bulan Ramadan bukan berarti menjadi alasan Anda untuk melewatkan aktivitas fisik. Terlebih, ada berbagai manfaat olahraga untuk puasa yang sayang dilewatkan, termasuk bagi diabetesi.
Penderita diabetes disarankan untuk melakukan olahraga ringan hingga sedang. Lakukan aktivitas fisik ini sesaat sebelum berbuka puasa atau setelah salat tarawih.
Hindari melakukan olahraga berat atau berlebihan saat berpuasa karena dapat berisiko menyebabkan penurunan gula darah secara drastis.
Selama menjalani ibadah puasa, penderita diabetes perlu tetap mengonsumsi obat yang direkomendasikan oleh dokter.
Bila perlu, dokter akan mengatur ulang jadwal konsumsi obat agar sesuai dengan jadwal makan selama bulan puasa, serta menyesuaikan dosis obat sesuai dengan kondisi tubuh Anda.
Baca Juga
Itulah beberapa tips puasa untuk penderita diabetes. Jika saat berpuasa Anda merasa pusing, sakit kepala, lemas, jantung berdebar, keringat dingin, tubuh gemetar, segera batalkan puasa dan periksakan diri ke dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.
Masih punya pertanyaan seputar tips berpuasa untuk penderita diabetes? Tanyakan langsung dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Jangan terlalu terfokus dalam mencari cara menurunkan gula darah, karena meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes juga sama pentingnya. Kualitas hidup penderita diabetes juga menurun karena komplikasi dari penyakit diabetes yang dialami.
Sakit tenggorokan saat puasa biasanya disebabkan oleh radang tenggorokan, baik karena alergi ataupun infeksi virus/bakteri. Sakit tenggorokan ini umumnya ringan dan dapat diatasi dengan sejumlah perawatan mandiri.
Susah BAB saat puasa kerap mengganggu jalannya ibadah puasa. Lantas, bagaimana cara atasi sembelit saat puasa? Simak informasi selengkapnya berikut ini!
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved