Tidur dengan bayi memang dapat meningkatkan bonding antara orang tua dan buah hati. Namun, jika tidak dilakukan dengan hati-hati, justru ada risiko yang membahayakan. Itu sebabnya, beberapa ahli menyebutkan orang tua sebaiknya tidak boleh tidur dengan bayi.
2023-03-23 18:58:04
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Orang tua boleh saja tidur satu ranjang dengan bayi asal memperhatikan tips amannya
Table of Content
Sebagai orang tua, Anda pasti tidak ingin berada jauh dari si kecil, termasuk saat tidur. Tak jarang ibu bahkan tidur satu ranjang dengan bayi. Tidur dengan bayi bisa memberi manfaat bagi ibu dan bayi.
Advertisement
Ditambah lagi, tidur bersama bayi dalam satu ranjang juga bisa lebih mudah dalam pemberian ASI. Namun, tahukah Anda ada bahaya mengintai jika tidur satu ranjang dengan bayi? Bahkan, bayi disebut tidak boleh tidur di tengah orang tua.
Apa sebabnya? Bagaimana tips aman agar orang tua bisa tidur dengan bayi? Simak ulasannya berikut ini.
Beberapa ibu menganggap tidur dengan bayi dalam satu ranjang bisa menumbuhkan ikatan atau bonding antara ibu dan bayi. Kontak fisik selama tidur juga membuat bayi merasa aman dan terlindungi.
Tak hanya itu, alasan lain ibu tidur dengan bayi dalam satu ranjang adalah agar lebih praktis dan mudah saat menyusui, terutama di malam hari.
Hal ini pun sesuai dengan penelitian dalam jurnal Archives of Disease in Childhood. Kebiasaan tidur satu ranjang dengan bayi dikaitkan dengan proses menyusui yang lebih mudah dan perawatan bayi di malam hari.
Kepercayaan tersebut tentu didukung oleh berbagai penelitian yang mendukung hal serupa. Beberapa manfaat tidur dengan bayi, antara lain:
BACA JUGA: Ingin Menyusui Sambil Tidur atau Berbaring? Ibu Perlu Perhatikan Hal Ini Dulu
Meski memiliki banyak manfaat, tidur dengan bayi ternyata juga memiliki risiko berbahaya hingga mengancam jiwa si kecil jika tidak dilakukan dengan hati-hati.
Dikutip dari Parenting Science, tidur dengan bayi meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS).
Ini bisa terjadi karena letak atau posisi tidur bayi maupun orang tua yang tidak benar sehingga menghambat jalan napas bayi. Itulah sebabnya bayi sebaiknya tidak boleh tidur di tengah orang tua.
Kondisi lingkungan tidur bayi seperti kasur yang tidak rata, tempat tidur yang tinggi, atau letak bantal dan selimut saat tidur juga bisa menjadi penyebab SIDS pada bayi.
Lebih lanjut, jurnal BMJ Open menyebutkan, risiko SIDS saat tidur dengan bayi juga meningkat pada orang tua yang merokok, minum alkohol, atau pengguna narkoba.
Risiko SIDS juga semakin meningkat pada bayi prematur, BBLR, dan bayi di bawah 4 bulan yang tidur satu ranjang dengan orang tua.
BACA JUGA: Bayi Baru Lahir Tidur Terus, Normalkah?
Orang tua tentu boleh satu ranjang dengan bayi, asalkan kondisi ibu dan bayi sehat, serta lingkungan tempat tidur kondusif.
Berikut ini beberapa tips aman tidur dengan bayi yang bisa orang tua lakukan untuk mencegah risiko SIDS:
Itulah beberapa tips aman tidur dengan bayi yang bisa Anda pertimbangkan. Tidur dengan bayi memang memberi manfaat untuk menciptakan bonding dan mendukung pemberian ASI. Namun, tidur dengan bayi juga memiliki risiko sindrom kematian bayi mendadak jika kondisi Anda, bayi, dan lingkungan tidak memadai.
Jika masih ada pertanyaan seputar tips aman tidur dengan bayi, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara menidurkan bayi yang efektif bisa dilakukan dengan berbagai trik mudah. Tentunya, orangtua pun bisa langsung mencobanya, seperti salah satunya memberikan susu lebih awal agar ia tidak lapar dan susah tidur.
Kemenkes mewajibkan tenaga kesehatan untuk melakukan pemeriksaan antropometri sebagai penilaian status gizi dan pertumbuhan bayi hingga anak. Kapan pemeriksaan ini harus dilakukan?
Ada beberapa makanan yang bisa dikonsumsi oleh ibu menyusui untuk meningkatkan produksi ASI, mulai dari alpukat hingga oats.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved