Riset Terbaru: Tipe Kepribadian Hanya Dikelompokkan Menjadi 4 Jenis

Kepribadian manusia telah lama dikelompokan menjadi berbagai macam tipe yang berbeda, dimulai dari Hierarki kepribadian milik Gordon Allport yang terkenal sampai 16 tipe kepribadian manusia menurut Myer & Briggs. Namun, pembahasan mengenai tipe kepribadian ini kerap kali menimbulkan perbincangan di kalangan para profesional.

Karena begitu menariknya untuk dikulik, baru-baru ini penelitian mengenai hal tersebut kembali diterbitkan. Hasilnya, kepribadian manusia ternyata dapat dibagi menjadi empat tipe berbeda.

5 Metode pengelompokan baru tipe kepribadian manusia

Sebuah studi mengenai pengelompokan tipe kepribadian manusia, dilakukan oleh Northwestern University di Amerika Serikat. Berdasarkan jurnal yang diterbitkan di Nature Human Behaviour, penelitian tersebut mengolah 1,5 juta data kuesioner.

Kuesioner didistribusikan secara online kepada responden yang berasal dari seluruh dunia. Masing-masing kuesioner berisi 44-300 pertanyaan dan dinilai berdasarkan lima ciri karakter manusia berikut ini.

1. Neurotisisme

Disebut juga sebagai neuroticism, karakter ini berkaitan dengan kecenderungan seseorang dengan emosi yang negatif, seperti rasa marah, khawatir, dan sedih. Selain itu, karakter ini juga melihat kepekaan seseorang terhadap orang lain.

2. Ekstraversi

Orang yang memiliki karakter ini cenderung lebih cerewet, mudah bersosialisasi, dan menikmati menghabiskan waktu bersama orang lain. Selain itu, karakter ini juga cenderung dominan terhadap orang lain.

3. Keterbukaan

Keterbukaan atau openness seseorang dilihat dari kecenderungan untuk menghargai dalam melihat karya seni yang baru, ide, nilai-nilai kehidupan, perasaan, serta perilaku.

4. Persetujuan

Disebut juga sebagai agreeableness, karakter ini menunjukan kecenderungan seseorang untuk menyetujui pendapat orang lain, dibandingkan mempertahankan atau justru memaksakan pendapat diri sendiri.

5. Hati Nurani

Penilaian karakter berdasarkan hati nurani ini, disebut juga dengan conscientiousness. Pada karakter ini, seseorang dinilai berdasarkan kecenderungannya untuk lebih berhati-hati, tepat waktu saat menghadiri janji, ketaatan mengikuti peraturan, dan semangat untuk bekerja keras.

Dari penilaian berdasarkan lima karakter tersebut, kemudian para peneliti mengembangkan sebuah algoritma baru. Kemudian, para peneliti menyimpulkan, tipe kepribadian manusia bisa dibagi menjadi empat jenis utama, yaitu Average, Reserved, Role Models, dan Self-centered.

4 tipe kepribadian manusia, Anda yang mana?

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai 4 tipe kepribadian manusia tersebut:

1. Average

Orang-orang yang masuk ke dalam kelompok average, cenderung memiliki karakter neurotisme dan ekstraversi yang cukup tinggi, tapi kurang terbuka.

Disebutkan, rata-rata orang memiliki tipe kepribadian yang average. Selain itu, wanita juga lebih banyak memiliki kepribadian ini dibandingkan pria.

2. Reserved

Orang dengan kepribadian reserved memiliki emosi yang stabil. Namun, kelompok ini cenderung kurang memiliki karakter keterbukaan atau neurotisisme. Mereka juga cenderung tidak memiliki karakter ekstraversi, meski karakter agreableness dan hati nurani.

3. Role models

Orang dengan kepribadian role models cenderung tidak memiliki karakter neurotisisme, namun memiliki nilai yang tinggi di penilaian karakter lainnya. Disebutkan, semakin bertambahnya usia seseorang, tipe kepribadiannya dapat bergeser menjadi role models.

Kepribadian role models membuat pemiliknya bisa diandalkan dan terbuka mendengarkan ide-ide baru. Orang-orang ini memiliki kemampuan yang baik untuk menjadi pemimpin. Tipe role models lebih banyak dimiliki oleh wanita, dibandingkan pria.

4. Self-centered

Orang yang memiliki tipe kepribadian self-centered, memiliki nilai ekstraversi yang sangat tinggi. Namun, nilai keterbukaan, persetujuan, dan hati nuraninya di bawah rata-rata. Seiring bertambahnya usia, tipe self-centered akan berkurang drastis, baik pada wanita maupun pria.

Dari keempat tipe kepribadian tersebut, mana yang kira-kira paling mendekati untuk Anda? Tentu, untuk mengetahui lebih jauh mengenai hal tersebut, Anda perlu berkonsultasi lebih jauh dengan tenaga ahli, agar mendapatkan penjelasan yang tepat dan akurat.

Perlu diingat, bahwa berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater bukanlah hal yang memalukan. Sehingga, jika memang ingin mengetahui lebih jauh mengenai karakter Anda atau malah memiliki gejala gangguan kepribadian, tidak ada salahnya untuk mengunjungi para profesional di bidangnya.