Gaya belajar dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu visual, auditori, kinestik, hingga sosial. Ini adalah cara yang digunakan seseorang untuk menerjemahkan, memahami, dan menyimpan informasi tertentu.
2023-03-22 15:36:07
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Setiap orang bisa memiliki gaya belajar yang berbeda
Table of Content
Tidak semua orang bisa menyerap pelajaran yang disampaikan lewat buku. Kadang kala, Anda mungkin lebih banyak mempelajari hal-hal baru dengan cara mendengar atau merasakan langsung. Sebab, setiap orang memiliki gaya belajar masing-masing.
Advertisement
Pengertian gaya belajar adalah cara yang digunakan untuk menerjemahkan, memahami, dan menyimpan informasi tertentu. Hal tersebut juga dapat digambarkan sebagai seperangkat faktor, perilaku, dan sikap yang memfasilitasi belajar bagi individu dalam situasi tertentu.
Penggolongan gaya belajar yang paling populer adalah model VARK. Model ini mengidentifikasi empat tipe belajar, yaitu melihat (visual), mendengar (auditori), membaca/menulis, dan kinestetik.
Ada yang mengombinasikan keempat gaya belajar tersebut, tetapi ada pula yang memiliki gaya belajar yang lebih dominan. Masing-masing gaya ini memiliki cara pengajaran yang saling melengkapi.
Dengan begitu, Anda bisa mencari tahu gaya belajar seperti apa yang sesuai untuk memudahkan proses belajar agar lebih optimal.
Setelah mengetahui tentang apa itu gaya belajar, Anda juga harus memahami tipe-tipe dan karakteristiknya. Berikut adalah tipe-tipe belajar yang perlu Anda ketahui.
Pengertian gaya belajar visual adalah gaya belajar yang berfokus pada penglihatan. Dalam gaya belajar ini, Anda dapat memahami informasi lebih baik ketika disajikan secara visual.
Contoh gaya belajar visual meliputi penggunaan warna, garis, ataupun bentuk ketika sedang mempelajari sesuatu.
Ciri-ciri gaya belajar visual adalah:
Namun, kekurangan tipe belajar visual adalah pelakunya butuh lebih banyak waktu untuk mencerna informasi yang diberikan.
Pasalnya, cara belajar visual mengharuskan Anda untuk memproses informasi terlebih dahulu, kemudian menumpahkan ide tersebut secara menarik di atas media yang diinginkan.
Orang dengan gaya belajar yang satu ini bisa memperoleh banyak informasi hanya dengan membaca atau menulis di buku.
Gaya membaca/menulis mirip dengan tipe visual, hanya saja tidak perlu menggambarkan kata-kata yang dipelajarinya lewat bagan atau presentasi yang menarik.
Ciri-ciri gaya belajar membaca/menulis adalah:
Cara belajar ini adalah tipe paling ideal untuk diterapkan di sekolah. Pelakunya akan sangat senang bila diberi tugas membaca literatur, mencari informasi dari internet, atau menulis esai.
Gaya belajar auditori adalah metode yang mengutamakan pembelajaran melalui pendengaran. Orang yang memiliki gaya belajar auditori lebih mampu memproses informasi yang berguna ketika mendengarnya, misalnya lewat pidato, diskusi, maupun lewat musik.
Kadang kala, Anda akan menggumamkan informasi yang didengar agar lebih melekat di otak Ciri-ciri gaya belajar auditori, di antaranya:
Orang dengan cara belajar auditori sering dicap pemberani karena tidak malu untuk mengungkapkan pendapatnya.
Sebaliknya, gaya belajar ini akan membuat Anda menjadi pembaca buku yang lambat dan sering mengulang-ulang hal yang dikatakan guru.
Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar yang menuntut Anda untuk mengalami sendiri pembelajaran yang dimaksud.
Contoh gaya belajar kinestetik adalah ketika guru menerangkan tentang anatomi tubuh kucing, maka Anda harus menyentuh, mencium, atau merasakan sendiri bagian yang dimaksud agar informasinya tersimpan baik di otak.
Ciri-ciri gaya belajar kinestetik adalah:
Sisi positif dari cara belajar kinestetik adalah memicu pelakunya untuk menjadi sangat aktif sehingga dapat disalurkan untuk kegiatan olahraga, menari, dan aktivitas fisik lainnya.
Sedangkan, sisi negatif gaya belajar siswa ini adalah sangat sulit diminta untuk duduk membaca buku atau bahkan mendengar penjelasan yang disampaikan guru.
Gaya belajar intrapersonal dapat terlihat ketika seseorang lebih suka belajar dalam situasi yang tertutup (privat). Mereka yang menganut cara belajar seperti ini cenderung mandiri dalam menuntut ilmu.
Situasi yang tertutup memungkinkan pelakunya untuk berkonsentrasi dan fokus terhadap topik yang sedang dipelajari.
Gaya belajar verbal-linguistik sering kali disalahartikan sebagai auditori. Padahal, keduanya adalah hal yang berbeda.
Orang-orang yang menganut gaya belajar verbal-linguistik dapat menyerap ilmu lebih baik dengan mendengarkan langsung, alih-alih mendengarkan secara umum seperti pada cara belajar auditori.
Beberapa karakteristik gaya belajar verbal adalah:
Gaya belajar sosial dilakukan dengan melibatkan kelompok dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.
Seserorang yang menyukai gaya belajar sosial umumnya memiliki kemampuan komunikasi verbal dan nonverbal yang cukup kuat. Pasalnya, mereka dapat mendengarkan dengan baik dan suka memberikan nasihat.
Alasan lain gaya belajar ini cukup digemari adalah adalah pelakunya mampu berbagi ide dengan orang-orang di sekitarnya lewat sebuah dialog.
Orang yang menyukai gaya belajar logis dapat memproses informasi dengan baik ketika melibatkan sistem, urutan, dan fakta. Mereka melakukan penalaran logis dalam mengembangkannya.
Jika menemukan kesenangan dalam teka-teki logika dan menikmati kegiatan yang melibatkan penalaran maupun pemecahan masalah, maka orang tersebut lebih menyukai gaya belajar logis.
Akan tetapi, mereka mungkin cukup kesulitan dengan kegiatan yang lebih kreatif dan ide-ide gambaran besar.
Untuk anak-anak, orangtua bisa mulai memperhatikan kecenderungan gaya belajar anak mulai dari usia 6-7 tahun.
Gaya belajar ini biasanya akan mengkristal alias semakin kentara ketika anak memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Baca Juga
Tidak ada gaya belajar yang lebih baik dibanding dengan lainnya. Setiap gaya belajar memiliki batasan, tetapi semuanya dapat dilatih demi memaksimalkan proses belajar.
Berikut adalah tips untuk memaksimalkan macam-macam gaya belajar:
Wujudkan materi yang Anda dengar atau baca menjadi gambar, diagram, atau tabel. Anda juga bisa mencoret-coret atau menggarisbawahi materi dengan spidol warna-warni.
Hal ini dapat membantu Anda memahami dan mengingat pembelajaran dengan baik.
Untuk memaksimalkan gaya belajar ini, Anda dapat merangkum atau menyalin kembali kata-kata dari buku yang baru saja dibaca.
Selain itu, Anda bisa menuangkan ide-ide yang ada di kepala ke dalam tulisan.
Dalam memaksimalkan gaya belajar auditori, dengarkan audiobook atau bacalah dengan lantang informasi yang baru saja Anda peroleh dari buku.
Anda juga dapat merekam materi yang disampaikan oleh guru dan mendengarkannya saat belajar.
Untuk memaksimalkan gaya belajar kinestetik, Anda dapat merasakan sendiri benda-benda yang berhubungan dengan pengetahuan.
Misalnya, pergi ke museum, taman, atau pusat pengetahuan. Anda juga dapat mempelajari alat musik atau alat olahraga untuk mengasah kemampuan otak.
Salah satu cara untuk memaksimalkan gaya belajar intrapersonal adalah menulis jurnal. Jurnal ini dapat diisi dengan informasi mengenai pemikiran dan perasaan Anda terhadap subjek yang sedang dipelajari.
Tidak hanya itu, Anda bisa mengutarakan berbagai tantangan dan berbagai solusi untuk mengatasinya dalam jurnal tersebut.
Bagi orangtua yang punya anak dengan gaya belajar intrapersonal, cobalah untuk membantu si kecil supaya rajin menuliskan apa yang ada di dalam benaknya ke dalam jurnal.
Terdapat beberapa tips untuk memaksimalkan gaya belajar verbal-linguistik yang bisa dicoba, di antaranya:
Untuk memaksimalkan gaya belajar sosial, terdapat beberapa trik yang bisa dilakukan, seperti:
Dalam memaksimalkan gaya belajar logis, Anda dapat mencoba memecahkan soal teka-teki atau matematika. Hal tersebut dapat membantu mengasah penalaran.
Permainan yang melibatkan penalaran logis juga dapat membantu Anda mengembangkan gaya belajar ini.
Tidak menutup kemungkinan bagi anak untuk memiliki gaya belajar kombinasi, tapi pasti ada salah satu gaya yang lebih dominan. Dengan mengetahui gaya belajar yang sesuai, Anda dapat meningkatkan kemampuan akademis maupun keterampilan lainnya.
Sebagian orang bisa mengalami gangguan belajar, seperti disleksia (gangguan dalam membaca) atau disgrafia (gangguan dalam menulis), yang dapat mempengaruhi kemampuannya di sekolah.
Jika terdapat masalah tersebut, sebaiknya berkonsultasilah pada ahli untuk mendapat penanganan yang tepat.
Sementara itu, jika memiliki pertanyaan seputar kesehatan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Mendidik anak di era digital bisa dikatakan penuh tantangan. Diantara bahaya tersebut adalah cyberbullying, phedofilia, perjudian online bahkan pemerasan.
Pola asuh anak adalah proses di mana orangtua mengasuh dan mendidik anak sejak dilahirkan hingga memasuki usia dewasa. Hal ini dapat mempengaruhi perkembangan fisik, emosional, sosial, dan intelektual anak.
Cara cepat menghafal tentu dibutuhkan bagi setiap orang yang sedang menghadapi ujian di sekolah, kampus maupun untuk keperluan pekerjaan. Untungnya, ada banyak cara cepat menghafal yang mudah dan cepat dilakukan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved