Sel tubuh memerlukan regenerasi untuk memastikan fungsinya berjalan dengan optimal. Salah satunya dengan adanya zat coenzyme Q10 (CoQ10). Ketika CoQ10 menjalankan fungsinya dalam tubuh, disebut dengan ubiquinon. Sementara ketika teroksidasi, maka menjadi ubiquinol.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
30 Mar 2021
Ubiquinon berfungsi menjaga kinerja tubuh tetap optimal
Table of Content
Sel tubuh memerlukan regenerasi untuk memastikan fungsinya berjalan dengan optimal. Salah satunya dengan adanya zat coenzyme Q10 (CoQ10). Ketika CoQ10 menjalankan fungsinya dalam tubuh, disebut dengan ubiquinon. Sementara ketika teroksidasi, maka menjadi ubiquinol.
Advertisement
Secara alami, sel tubuh manusia memproduksi CoQ10. Namun, produksi ini menurun seiring dengan penuaan. Alternatifnya bisa dengan mengonsumsi suplemen atau makanan tertentu.
CoQ10 ada dalam dua jenis, ubiquionol dan ubiquinone. Sebanyak 90% dari CoQ10 di darah merupakan ubiquinol dan paling mudah diserap.
Lebih jauh lagi, seorang individu bisa mengalami defisiensi atau kekurangan coenzyme Q10 ketika menginjak usia lanjut. Padahal idealnya, tubuh menghasilkan CoQ10 ini dan menyimpannya di dalam mitokondria. Adanya mitokondria inilah yang berperan dalam menghasilkan energi.
Beberapa penyebab lain terjadinya kekurangan CoQ10 adalah:
CoQ10 seperti ubiquinon ada di setiap sel tubuh manusia. Konsentrasi tertinggi ada pada organ yang membutuhkan energi terbesar seperti jantung, ginjal, paru-paru, dan juga hati.
Untuk memenuhi kebutuhan ubiquinol atau CoQ10 secara umum, bisa dengan mengonsumsi makanan-makanan seperti:
Manfaat ubiquinon
Beberapa manfaat dari ubiquinon dan CoQ10 yang tercukupi dalam tubuh di antaranya:
Ketika menua, produksi CoQ10 menjadi lebih perlan sehingga tubuh kurang efektif dalam melindungi sel telur dari kerusakan oksidatif. Mengonsumsi cukup ubiquinon dapat menunda penurunan kualitas dan kuantitas sel telur.
Di sisi lain, kualitas sperma juga rentan terdampak kerusakan oksidatif. Beberapa studi menemukan bahwa suplemen CoQ10 dapat meningkatkan kualitas sperma dengan cara mengoptimalkan proteksi antioksidan.
Ketika fungsi mitokondria tidak normal, maka penyerapan kalsium oleh sel-sel tubuh meningkat sehingga perlindungan antioksidan pun menurun. Akibatnya, sel-sel otak mengalami kekurangan energi dan bisa terjadi migrain.
Rupanya, CoQ10 dapat membantu meningkatkan fungsi mitokondria sekaligus mengurangi peradangan yang muncul ketika migrain. Studi skala besar menunjukkan bahwa 1.550 partisipan dengan kadar CoQ10 rendah merasakan sakit kepala lebih parah.
Stres oksidatif dapat berpengaruh pada fungsi otot hingga performa latihan fisik. Serupa dengan hal ini, ketika fungsi mitokondria tidak normal maka energi otot akan menurun sehingga lebih sulit berkontraksi secara efisien.
Dalam sebuah studi, ditemukan bahwa partisipan yang mengonsumsi suplemen 1.200 miligram CoQ10 setiap harinya selama 60 hari menunjukkan penurunan stres oksidatif. Ketika berolahraga pun, tubuh menjadi lebih kuat dan tidak mudah lelah.
Ubiquinon juga berdampak positif pada sensitivitas insulin dan mengendalikan kadar gula darah. Orang yang mengonsumsi suplemen ubiquinon akan meningkatkan kadar konsentrasi CoQ10 dalam darah hingga 3 kali lipat.
Apabila dikonsumsi secara rutin, kadar gula darah puasa penderita diabetes tipe 2 akan menurun. Tak hanya itu, ubiquinon juga membantu mencegah diabetes dengan memecah lemak agar tidak menyebabkan akumulasi pemicu obesitas dan diabetes tipe 2.
Penghasil energi utama sel-sel otak adalah mitokondria. Sayangnya, lagi-lagi fungsi ini menurun seiring dengan bertambahnya usia. Ketika terjadi disfungsi total, bisa terjadi kematian sel-sel otak dan timbulnya penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson.
Otak termasuk bagian tubuh yang rentan terhadap kerusakan oksidatif karena tingginya kandungan asam lemak serta kebutuhan akan oksigen. Mengonsumsi suplemen seperti ubiquinon dapat menunda terjadinya penurunan fungsi dan kesehatan otak.
Dari seluruh organ tubuh manusia, paru-paru adalah yang paling banyak kontak dengan oksigen. Ini pula yang membuatnya rentan mengalami kerusakan oksidatif. Bahkan, ini menjadi awal mula munculnya penyakit paru-paru seperti asma hingga penyakit paru obstruktif kronis.
Kerap kali, orang yang menderita penyakit paru juga memiliki CoQ10 cukup rendah. Memberikan suplemen seperti ubiquinon akan mengurangi peradangan pada penderita asma. Sementara pada kondisi PPOK, oksigen terdistribusi lebih optimal hingga ke jaringan-jaringan paru.
Catatan dari SehatQ
Apabila Anda berniat membeli suplemen CoQ10, pilih yang mengandung ubiquinol karena paling mudah diserap. Dosisnya standar mulai dari 90-200 miligram per hari namun harus disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing.
Mengingat CoQ10 adalah zat yang larut dalam lemak, proses penyerapannya cenderung perlahan. Namun, mengonsumsi suplemen ini bersamaan dengan makanan dapat membantu penyerapan 3 kali lebih cepat.
Untuk efek samping, tingkat toleransi suplemen ubiquinon cukup tinggi. Kemungkinan mengalami keracunan atau efek samping serius terbilang rendah.
Jika Anda ingin tahu lebih banyak bagaimana mendapatkan CoQ10 lewat makanan maupun suplemen, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Rambut jagung ternyata mengandung beberapa nutrisi yang bermanfaat untuk mengurangi kadar gula darah dan peradangan. Bagaimana cara konsumsinya?
24 Sep 2023
Ada rasa gemas ingin memecahkannya meski ada risiko membuat bekas lukanya semakin terlihat. Padahal, dengan sengaja memecahkan jerawat dapat membuat cairan dan nanah di dalamnya justru masuk lebih dalam. Jika terpaska, ketahui cara yang benar untuk melakukannya.
24 Apr 2021
Menggunakan produk skincare share in jar ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Ini terkait dengan kebersihan, keaslian, dan keamanan produk yang tidak terjamin.
17 Jul 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved