Ruptur perineum atau robekan jalan lahir bisa dicegah dengan berbagai macam metode. Untuk menangani ruptur perineum, dokter Anda perlu melihat tingkatannya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
12 Apr 2023
Setidaknya 9 dari 10 ibu pernah mengalami ruptur perineum atau robekan jalan lahir saat persalinan berlangsung
Table of Content
Ruptur perineum adalah kondisi robeknya organ genital wanita yang umumnya terjadi pada saat melahirkan. Perineum merupakan area antara pembukaan vagina dan anus. Ruptur perineum dapat terjadi secara tiba-tiba maupun iatrogenik. Hal ini dikarenakan episiotomi dan persalinan dengan bantuan instrumen.
Advertisement
Robeknya jalan lahir dapat terjadi dengan tingkatan berbeda, bahkan bisa saja hanya terjadi di dalam vagina saja. Begitu umumnya robekan jalan lahir terjadi, setidaknya 9 dari 10 ibu pernah mengalami kondisi ini. Terlebih, bagi ibu yang baru pertama kali melahirkan. Namun tak perlu khawatir, robekan jalan lahir ini bisa sembuh dengan cepat.
Baca Juga
Ada sejumlah hal yang dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami vagina robek saat melahirkan, seperti:
Menurut ahli, seberapa parah robekan perineum yang terjadi dibagi ke dalam 4 tingkatan, yaitu:
Pada ruptur perineum derajat 1, robekan sangat kecil dan hanya terjadi di kulit saja. Area yang robek bisa di sekitar labia (bibir vagina), klitoris, maupun di dalam vagina. Tanpa perawatan tertentu, ruptur tingkat 1 bisa sembuh dengan cepat.
Pada beberapa kasus, ibu yang baru melahirkan akan merasakan sakit meskipun hanya tingkat 1, namun sangat jarang menyebabkan masalah pada jangka panjang.
Tingkatan ruptur perineum kedua berarti telah mengenai otot perineum dan juga kulit. Dokter kandungan biasanya akan memberikan jahitan untuk membantu proses pemulihan. Proses menjahit akan dilakukan di ruang bersalin, dibantu bius lokal.
Pada beberapa persalinan, ruptur perineum mengenai lapisan vagina yang lebih dalam bahkan mengenai otot yang mengendalikan anus (anal sphincter). Setidaknya 6% robekan jalan lahir tingkat 3 bisa terjadi, dan 2% terjadi pada ibu yang sudah pernah melahirkan sebelumnya.
Jika ruptur perineum tingkat 3 terjadi, dokter perlu menjahit setiap lapisan terpisah. Utamanya, harus sangat hati-hati menjahit otot di sekitar anal sphincter.
Proses pemulihan dari ruptur perineum tingkat 3 sekitar 2-3 minggu. Bahkan hingga beberapa bulan kemudian, masih akan terasa sensasi tidak nyaman saat bercinta atau buang air besar.
Ini adalah tingkatan tertinggi dalam robekan jalan lahir, namun paling jarang terjadi. Robekan ini memanjang hingga ke dinding rektum. Biasanya, ruptur perineum tingkat 3 dan 4 bisa terjadi apabila bahu bayi tersangkut atau ada prosedur medis seperti vacum atau forsep.
Robekan jalan lahir yang sangat parah juga berpotensi menyebabkan disfungsi dasar panggul. Selain itu, juga bisa memicu masalah saat buang air.
Baca juga: Perdarahan Hingga Plasenta Tertahan, Ini 7 Tanda Bahaya Persalinan
Untuk menangani ruptur perineum, dokter kandungan akan melihat tingkatannya. Bentuk penanganan yang paling umum adalah menjahit area yang robek dengan memberikan bius lokal.
Dokter kandungan akan menjahit apabila robekannya lebih dari 2 centimeter. Apabila robekan jalan lahir tidak dijahit, maka dapat berbahaya untuk kesehatan Anda.
Prosedur jahit ini akan dilakukan di ruangan bersalin, sesaat setelah proses persalinan rampung. Setelah robekan dijahit, Anda dianjurkan untuk mengompres bekas jahitan dengan es yang dibungkus kain. Sama seperti luka jahit lainnya, proses pemulihan biasanya sekitar 7-10 hari.
Untuk meringankan rasa sakit akibat terjadinya ruptur perineum tingkat 1–2 sekaligus mempercepat proses penyembuhannya, Anda dapat melakukan beberapa langkah berikut ini:
Perbanyaklah beristirahat atau tidur dengan posisi miring dengan menggunakan bantal atau alas yang empuk ketika duduk untuk mengurangi tekanan di area vagina dan perineum. Selama beristirahat, Anda juga disarankan untuk tidak banyak mengejan ataupun mengangkat beban berat.
Selama masa pemulihan, Anda perlu menjaga luka robekan atau jahitan pasca melahirkan normal pada perineum agar tetap kering dan bersih agar tidak terjadi infeksi. Bersihkan vagina dan perineum setelah buang air kecil atau buang air besar, lalu keringkan dengan tisu.
Kurangi rasa nyeri dan bengkak pada perineum yang terluka dengan memberi kompres dingin. Gunakan es yang dibungkus kain bersih pada perineum selama 10–20 menit. Kompres dingin pada perineum dapat diulang hingga 3 kali dalam sehari.
Jika metode di atas tidak berhasil untuk mengurangi nyeri akibat ruptur perineum tingkat 1–2 yang Anda alami, Anda dapat menggunakan obat pereda nyeri, seperti paracetamol, atau yang sesuai resep dan anjuran dokter.
Baca juga: Tips Perawatan Perineum Usai Persalinan yang Penting untuk Ibu Baru
Sebenarnya, tidak ada jaminan seorang ibu hamil bisa mencegah terjadinya ruptur perineum atau robekan jalan lahir.
Namun dari beberapa penelitian, ibu hamil bisa mengupayakan hal-hal berikut:
Ketika pembukaan saat melahirkan sudah lengkap dan ibu dipersilakan mengejan, sebisa mungkin lakukan dengan terkontrol. Mengejanlah dengan perlahan sehingga jaringan di sekitar jalan lahir bisa meregang maksimal dan memberi ruang untuk keluarnya bayi.
Anda juga bisa meminta pendamping saat melahirkan untuk menempelkan kain lembut yang sudah direndam air hangat ke perineum. Tujuannya, agar kulit di sekitar perineum semakin elastis. Lakukan hal ini saat tahap kedua sebelum mengejan.
Ada juga pilihan untuk memijat perineum. Tentu yang melakukannya adalah tenaga medis yang mendampingi persalinan. Sembari mengenakan sarung tangan yang sudah terlubrikasi, dua jari dimasukkan ke dalam vagina dan digerakkan dari satu sisi ke sisi lainnya secara lembut.
Pijat perineum ini juga bisa dilakukan di penghujung trimester ketiga ketika tanda persalinan sudah dekat semakin terasa. Anda bisa melakukannya di rumah dengan dibantu pasangan.
Posisi persalinan yang searah dengan gravitasi seperti berdiri dan tidak berbaring juga bisa mengurangi risiko ruptur perineum. Namun hal ini perlu dikonsultasikan saat mendiskusikan birth plan dengan pihak dokter dan rumah sakit.
Selain beberapa poin di atas, ada tips melahirkan normal tanpa jahitan lain yang bisa dipelajari sebelum waktu persalinan tiba. Jika ada kekhawatiran berlebih terkait dengan robekan jalan lahir, sampaikan kepada dokter kandungan sehingga Anda tidak merasa cemas hingga mengganggu pikiran.
Jika ingin berkonsultasi secara langsung dengan dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Cara mengejan yang benar saat melahirkan tidak boleh dilakukan sembarangan dan harus sesuai dengan aba-aba dokter atau bidan. Cara ngeden saat lahiran harus memperhatikan waktu hingga posisi.
2 Okt 2020
Jamu setelah melahirkan ada berbagai jenisnya dan sering kali dikonsumsi para ibu untuk memulihkan kondisi tubuh pascapersalinan. Tapi sebenarnya, bolehkah minum jamu setelah melahirkan?
26 Agt 2020
Mengambil foto pasien rumah sakit ada etikanya. Perhatikan hal-hal ini untuk menghindari ketidaknyamanan hingga tuntutan hukum di masa mendatang.
13 Sep 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved