Tidur sambil duduk bisa bermanfaat untuk ibu hamil maupun orang dengan cedera bahu. Namun secara umum tidak terlalu disarankan karena bisa membebani sendi dan memicu sakit badan serta leher.
18 Feb 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Tidur sambil duduk saat cedera bahu diperbolehkan
Table of Content
Tidur sambil duduk bagi banyak orang mungkin dianggap bukan posisi yang ideal. Meski begitu, ada banyak kondisi yang membuat kita harus tidur dalam posisi duduk, seperti saat sedang dalam perjalanan jauh.
Lantas, apakah tidur dalam posisi ini memberikan pengaruh berarti untuk kesehatan? Ini penjelasannya.
Advertisement
Sebenarnya tidak ada manfaat khusus yang bisa Anda dapatkan jika tidur dalam posisi duduk. Akan tetapi, bukan berarti Anda tidak boleh melakukannya. Bagi beberapa orang, tidur sambil duduk dirasa lebih nyaman dan membuat mereka tidur lebih nyenyak.
Para ahli memang berpendapat tidur sambil duduk bukanlah posisi yang ideal, tapi tidak juga melarangnya. Terlebih jika posisi tidur ini satu-satunya yang bisa membuat Anda tidur.
Ada beberapa kondisi yang membuat seseorang lebih nyaman tidur sambil duduk, antara lain:
Khusus pada ibu hamil yang ukuran perutnya sudah besar, posisi tidur yang dianjurkan sebenarnya adalah menghadap samping. Namun, jika tidak nyaman, ibu hamil bisa mencoba posisi tidur setengah duduk dengan mengganjal punggung dengan bantal.
Posisi tidur setengah duduk juga berguna untuk ibu hamil yang memiliki riwayat gangguan pencernaan, seperti heartburn atau nyeri ulu hati.
BACA JUGA: Bagaimana Posisi Tidur yang Paling Baik untuk Ibu Hamil?
Meski tidur sambil duduk tidak sepenuhnya ditentang para ahli, ada risiko kesehatan yang mungkin terjadi jika kebiasaan ini dilakukan secara terus-menerus. Sakit leher dan deep vein thrombosis adalah beberapa di antaranya.
Saat tidur, ada masanya otot-otot di tubuh melemah. Inilah alasannya saat seseorang tidur dalam posisi duduk, biasanya bagian tubuh yang tidak disangga seperti leher akan bergerak ke samping, membuat posisi kepala jatuh.
Jika bagian leher tidak disangga dengan baik, Anda bisa merasakan sakit leher ketika bangun tidur.
Itu sebabnya, jika memang harus tidur dalam posisi duduk, gunakanlah bantal leher untuk menyangga agar risiko nyeri leher bisa berkurang.
Deep vein thrombosis (DVT) adalah terbentuknya bekuan darah di pembuluh vena area kaki. Ini merupakan salah satu efek samping tidur dalam posisi duduk yang bisa terjadi dan perlu diwaspadai.
DVT bisa terbentuk jika Anda tidur sambil duduk dalam jangka waktu yang lama. Terbentuknya gumpalan darah di kaki sebenarnya bukan kondisi yang terlalu berbahaya.
Akan tetapi, gumpalan darah di kaki ini bisa bergerak menuju paru-paru dan memicu komplikasi berbahaya yang disebut sebagai emboli paru.
Emboli paru adalah kondisi saat ada gumpalan darah yang menghambat aliran darah di paru-paru dan bisa menyebabkan gangguan yang serius.
Gejala DVT antara lain:
Jika Anda merasakan gejala DVT, maka disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter sebelum kondisi berkembang menjadi emboli paru yang berbahaya.
BACA JUGA: Berbagai Posisi Tidur yang Baik untuk Pernapasan
Ada posisi tidur lain yang dianggap lebih ideal, yaitu tidur menghadap samping, tidur terlentang, tengkurap, dan meringkuk. Masing-masing posisi tidur tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan, tergantung dari kondisi kesehatan masing-masing orang.
Posisi tidur menghadap samping baik untuk Anda yang punya riwayat sakit lambung, seperti heartburn atau jika Anda sering mendengkur. Namun, bagi Anda yang memiliki riwayat sakit bahu, posisi tidur ini justru bisa memperparah kondisi.
Tidur menghadap samping juga pada beberapa orang bisa menyebabkan sakit rahang di sisi yang berada di permukaan kasur atau bantal.
Tidur terlentang adalah posisi tidur yang bisa memberikan paling banyak manfaat kesehatan. Tidur dalam posisi ini bisa meredakan sakit lutut dan pinggang. Terlentang juga baik untuk tulang belakang.
Berada dalam posisi terlentang membantu mengurangi beban atau tekanan berlebih pada sendi, sehingga baik untuk Anda yang memiliki riwayat nyeri sendi. Posisi tidur ini juga akan mencegah kulit wajah keriput karena tidak ada tekanan yang diberikan ke wajah saat tidur.
Meski memiliki banyak manfaat, posisi tidur terlentang biasanya tidak nyaman untuk orang yang sering mendengkur, memiliki riwayat sakit punggung, atau sleep apnea.
Tidur sambil meringkuk atau yang disebut sebagai fetal position adalah salah satu posisi tidur yang paling umum dilakukan. Tidur dalam posisi ini, baik untuk mereka yang mengalami low back pain, ibu hamil, maupun yang punya masalah dengan mendengkur.
Namun jika Anda memiliki riwayat sakit sendi karena sendi kaku dan gangguan pernapasan, posisi tidur ini tidak terlalu dianjurkan.
Tidur tengkurap adalah posisi tidur paling ideal untuk orang yang sering mendengkur atau memiliki sleep apnea. Namun, posisi ini sering kali bisa memicu sakit leher dan punggung.
Tidur bertumpu pada perut membuat beban di otot dan sendi menjadi lebih besar, sehingga tidak jarang memicu nyeri dan pegal-pegal saat bangun tidur.
Baca Juga
Posisi tidur yang ideal untuk setiap orang bisa berbeda-beda. Jika Anda termasuk orang yang paling nyaman tidur sambil duduk, perhatikan hal-hal lain yang bisa membuat tidur menjadi lebih nyenyak dan tidak membahayakan tubuh, seperti misalnya menyiapkan penyangga yang baik untuk tidur dalam kondisi duduk.
Jika Anda kesulitan untuk tidur dalam posisi apapun, konsultasikan kondisi Anda pada dokter. Anda bisa mulai dengan konsultasi online dengan dokter umum maupun spesialis lewat fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi SehatQ. Unduh gratis di App Store maupun Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Kualitas dan pola tidur yang baik akan membantu meningkatkan kesehatan tubuh. Pola tidur yang tidak teratur akan meningkatkan risiko berbagai penyakit, misalnya diabetes dan kolesterol tinggi.
Penyebab susah tidur bisa terjadi akibat menstruasi, sleep apnea, atau mengalami mimpi buruk. Kenali gejalanya dan temukan cara mengatasinya.
Manfaat tidur cukup seringkali diabaikan oleh banyak orang. Padahal, fungsi tidur baik untuk produktivitas, kestabilan emosi, kesehatan otak dan jantung, sistem imun tubuh, kreativitas, hingga menjaga berat badan stabil.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved