Mata silinder atau mata minus pada anak bisa terjadi karena bawaan lahir dan tidak selalu karena gaya hidup
10 Sep 2019
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Anak-anak yang menggunakan kacamata karena kondisi minus atau silinder biasanya diakibatkan terlalu lama melihat gadget
Table of Content
Mata silinder maupun mata minus pada anak menyebabkan ia harus menggunakan kacamata.
Advertisement
Tentu tidak lazim melihat anak seusia Gempita Nora Marten yang masih berumur 4 tahun sudah harus memakai kacamata akibat kondisi minus dan silinder pada mata mereka. Meski demikian, mata silinder pada anak tidak selalu terjadi akibat gaya hidup.
Anggapan yang sering muncul ketika terjadi mata minus pada anak adalah karena pola gaya hidup yang salah. Semisal, terlalu lama melihat gadget, kerap membaca apapun sembari tidur, hingga penerangan yang tidak maksimal.
Baca Juga
Ketika anak menginjak usia 3-6 tahun, kemampuan visual dan penglihatannya sudah jauh berkembang ketimbang masa-masa di usia sebelumnya. Usia inilah mereka mulai piawai mengintegrasikan gerakan tubuh dan penglihatan.
Ada banyak aktivitas-aktivitas yang memerlukan kejelian mereka dalam melihat, mulai dari belajar menulis hingga aktivitas motorik kasar. Dalam kaitannya dengan mata silinder pada anak, hal ini cukup umum terjadi.
Mata silinder atau minus pada anak terjadi karena perubahan kelengkungan kornea mata. Konsekuensinya, penglihatan anak akan kabur karena cahaya yang masuk ke mata tidak fokus ke retina kemudian mengakibatkan pandangan buram.
Penyebab mata silinder pada anak tidak selalu karena gaya hidup. Bisa saja anak memang memiliki bentuk lensa mata yang berbeda sejak lahir. Artinya, ada faktor genetik yang berpengaruh di sini.
Faktor lain yang bisa menyebabkan mata minus pada anak adalah operasi mata hingga cedera pada mata.
Anak bisa saja mengalami mata silinder sejak lahir. Namun, biasanya hal ini tidak diketahui sampai mereka melakukan tes mata. Para orangtua perlu ingat bahwa tes kesehatan mata ini sangatlah penting agar kondisi mata minus atau mata silinder pada anak segera terdeteksi.
Beberapa tanda-tanda anak yang mengalami mata silinder adalah:
Jika anak menunjukkan tanda-tanda tersebut, ada baiknya segera memeriksakan mata mereka ke dokter mata. Periode tes kesehatan mata bisa dilakukan ketika anak bberusia 6 bulan, 3 tahun, sebelum masuk sekolah dasar, dan secara berkala setiap 2 tahun.
Ketika hasil tes kesehatan mata menunjukkan ada gangguan seperti mata minus atau mata silinder, dokter mata biasanya akan menyarankan anak menggunakan kacamata. Namun jika mata silinder atau mata minus pada anak masih cukup ringan, kadang dokter tidak memberikan perawatan apapun.
Selain menggunakan kacamata dengan resep khusus, ada juga yang memilih pengobatan dengan metode operasi laser. Namun tentu pertimbangan untuk melakukan operasi ini harus benar-benar matang.
Penyebab mata silinder pada anak bisa saja dicegah selama bukan bawaan lahir atau faktor keturunan. Tentu saja hal ini berkaitan dengan gaya hidup. Untuk itu, orangtua bisa mengupayakan untuk mencegah mata silinder dengan cara:
Memeriksakan kesehatan mata seharusnya menjadi hal yang memang dijadwalkan secara berkala. Akan lebih baik jika pemeriksaan tidak harus menunggu anak mengeluh soal penglihatannya. Dengan rutin memeriksakan mata anak, maka gangguan apapun bisa terdeteksi dengan mudah.
Aktivitas yang menuntut penglihatan anak melihat dari jarak dekat dan jarak jauh juga bisa melatih penglihatan mereka. Anak-anak seusia Gempita Nora Marten masih berada dalam fase mengenali stimulus yang ada di sekitar mereka.
Sebisa mungkin, ajak anak untuk beraktivitas di luar ruangan dan melihat objek jarak jauh. Di sisi lain, melibatkan anak dalam aktivitas yang memerlukan penglihatan jarak dekat seperti menggambar atau menulis juga bisa jadi pilihan.
Tidak ada salahnya membiasakan anak mengonsumsi sayur dan buah-buahan berwarna hijau atau kekuningan. Jenis sayur dan buah seperti wortel, citrus, berry, hingga sayuran hijau juga pasti bermanfaat bagi kesehatan mereka.
Memang frekuensi screen time tidak selalu menjadi faktor utama penyebab mata silinder pada anak. Namun tidak ada salahnya membatasi screen time agar mata tidak lelah terus menerus digunakan untuk melihat visual bergerak dan terpapar sinar dari layar.
Ketika dokter mata mendiagnosis anak Anda mengalami mata silinder atau mata minus, berikan motivasi untuk memakai kacamata. Cara sederhana seperti mengajak mereka memilih sendiri frame kacamata bisa jadi langkah efektif.
Selain itu, tugas orangtua adalah meyakinkan anak bahwa memakai kacamata sangatlah bermanfaat bagi mereka. Berikan contoh dengan detil apa keuntungan yang bisa mereka rasakan dengan memakai kacamata. Misalnya, mereka bisa bermain sepeda dengan lebih lincah ketika sudah memakai kacamata.
Tak ketinggalan, jangan ajak anak memeriksakan kesehatan mata ke dokter ketika mood mereka kurang baik. Jadikan momen bertemu dokter mata menjadi hal yang menyenangkan baginya, bukannya tuntutan yang menjemukan.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Kondisi saat anak panas 39 derajat Celcius bisa membuat orang tua panik. Sebagai antisipasi, kenali penyebab dan pertolongan pertama untuk kondisi anak demam tinggi dalam artikel berikut.
Ada beragam obat sakit mata yang bisa diresepkan dokter atau dibeli dari apotek, seperti air mata buatan (artificial tears) untuk mengatasi mata kering, obat tetes steroid untuk menangani peradangan, hingga antihistamin untuk meredakan reaksi alergi.
Saat dokter mendiagnosis adanya kondisi atau penyakit mata pada si kecil, ada beberapa pilihan cara mengobati sakit mata sesuai dengan penyebabnya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved