logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Hidup Sehat

Tidak Perlu Hindari Daging, Coba Diet Flexitarian

open-summary

Bagi Anda yang ingin mencoba pola makan vegetarian tapi tetap makan daging, Anda bisa mencoba diet flexitarian. Kenali seperti apa prosesnya.


close-summary

2 Des 2020

| Marco Anthony

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Diet flexitarian memperbolehkan makan daging

Tetap bisa makan daging dengan diet flexitarian

Table of Content

  • Berkenalan dengan diet flexitarian
  • Apa keuntungan dari diet flexitarian?
  • Apa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menjalani diet flexitarian?
  • Catatan dari SehatQ

Tertarik dengan diet vegetarian tapi masih tidak sanggup melepas kenikmatan daging? Diet flexitarian mungkin bisa menjadi solusi Anda untuk menengahi dilema yang sedang melanda pemikiran Anda!

Advertisement

Diet flexitarian cocok untuk orang-orang yang ingin menerapkan pola makan dominan sayur tetapi tetap mengonsumsi daging dalam takaran yang kecil atau secukupnya. Kira-kira seperti apakah diet flexitarian?

Berkenalan dengan diet flexitarian

sayuran hijau
Diet flexitarian didominasi sayuran

Diet flexitarian adalah pola diet yang didominasi sayuran tetapi masih memberikan kebebasan bagi penganutnya untuk mengonsumsi daging sesekali.

Diet flexitarian cenderung lebih mudah diikuti dan diterapkan dalam jangka waktu yang lama. Anda hanya diharuskan untuk mengonsumsi lebih banyak sayuran dan mengurangi konsumsi daging.

Diet yang dibuat oleh ahli gizi Dawn Jackson Blatner ini cocok untuk orang-orang yang tidak mampu atau tidak ingin menjadi 100 persen vegetarian karena masih ingin mengonsumsi produk hewani atau daging.

Saat menerapkan diet flexitarian, Anda tidak akan diberikan suatu aturan atau ketentuan jumlah kalori yang harus dikonsumsi. Diet flexitarian lebih berfokus pada pembentukan pola makan yang sehat dalam jangka waktu yang lama.

Secara garis besar, penganut diet flexitarian hanya perlu mengikuti beberapa ketentuan, seperti:

  • Mengonsumsi lebih banyak buah, sayur, biji-bijian, dan kacang-kacangan
  • Menghindari makanan olahan pabrik dan makanan siap saji
  • Lebih fokus ke protein nabati daripada hewani
  • Mengurangi konsumsi gula dan pemanis lainnya
  • Memasukkan daging ke dalam menu sehari-hari dalam takaran yang secukupnya atau lebih sedikit daripada sebelumnya

Saat Anda baru pertama kali mencoba diet flexitarian, Anda akan dianjurkan untuk memiliki dua hari tidak mengonsumsi daging per minggunya. Perlahan-lahan, Anda dapat menambah hari tanpa daging menjadi tiga sampai empat hari dan lama-kelamaan menjadi lebih dari lima hari per minggunya.

Selain menerapkan pola makan dominan sayur, penganut diet flexitarian wajib berolahraga setidaknya 30 sampai 90 menit per harinya dan tetap perlu memperhatikan asupan kalori atau jumlah makanan yang dikonsumsi.

Apa keuntungan dari diet flexitarian?

Selain membantu menurunkan berat badan, diet flexitarian dapat mencegah beberapa penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Berbeda dengan diet vegan atau vegetarian, diet flexitarian lebih bisa memenuhi asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Selain itu, Anda masih bisa mengonsumsi produk hewani untuk memenuhi asupan nutrisi, seperti asam lemak omega-3, yang kurang di sayur-sayuran.

Diet flexitarian tidak kaku dan tidak mengharuskan Anda mengonsumsi jenis makanan tertentu, karenanya Anda tidak akan kesulitan mendapatkan bahan-bahan makanan tertentu atau perlu mengeluarkan biaya yang lebih.

Apa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menjalani diet flexitarian?

Meskipun ada keuntungan dari menerapkan diet flexitarian, tetapi tentunya ada beberapa hal yang perlu dipertimabangkan sebelum mencoba diet ini.

Kendala dari diet ini sebenarnya tidaklah berat. Hanya butuh penyesuaian saja. Jika Anda sebelumnya terbiasa makan daging, diet ini akan sedikit menantang Anda membiasakan diri mengurangi jumlahnya. Anda bisa juga menerapkan hari di mana tak makan daging sama sekali.

Penganut diet flexitarian rentan mengalami kekurangan zat besi dibandingkan dengan orang-orang yang tidak menjalani diet dominan sayur.

Hal ini karena kebanyakan sumber zat besi berasal dari daging dan karenanya Anda perlu memasukkan banyak sumber zat besi nabati, seperti kacang kedelai dan sayuran hijau untuk memenuhi asupan zat besi harian Anda.

Penderita diabetes perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mencoba diet flexitarian karena diet ini mencakup sumber protein nabati yang juga tinggi karbohidrat yang mampu mempengaruhi kadar gula darah Anda.

Baca Juga

  • Paralayang Adalah Olahraga Pemacu Adrenalin yang Bisa Jadi Sumber Inspirasi
  • Ini 11 Minuman Sehat untuk Jantung yang Bisa Rutin Dikonsumsi
  • 9 Manfaat Grapefruit alias Jeruk Bali Merah

Catatan dari SehatQ

Diet flexitarian bisa menjadi salah satu pilihan diet untuk pola makan dalam jangka waktu yang lama karena tidak mewajibkan Anda untuk menjauhi daging dan produk olahan hewani lainnya. Namun, Anda tetap perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani diet flexitarian jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.

Advertisement

tips dietdiet sehathidup sehat

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved