Tiba-tiba keluar darah saat berhubungan intim dapat disebabkan oleh masalah ringan hingga berat. Mulai dari berhubungan seks berlebihan, kontrasepsi, infeksi menular seksual, polip, hingga kanker.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
22 Agt 2023
Tiba-tiba keluar darah saat berhubungan bisa disebabkan oleh vaginitis atrofi
Table of Content
Tiba-tiba keluar darah saat berhubungan intim tentunya bisa membuat Anda kaget sekaligus khawatir. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari masalah ringan hingga berat yang perlu segera ditangani.
Advertisement
Sekitar 46-63 persen wanita pascamenopause diperkirakan mengalami perdarahan selama atau setelah hubungan seks. Di samping itu, kondsi ini juga bisa terjadi pada wanita yang masih aktif menstruasi. Lantas, apa penyebabnya?
Menurut penelitian, sekitar 9 persen perempuan mengalami bercak atau perdarahan yang tidak terduga, baik selama atau setelah berhubungan seks. Adapun beberapa penyebab tiba-tiba keluar darah saat berhubungan intim yang harus Anda waspadai, yaitu:
Berhubungan seksual yang berlebihan bisa menimbulkan luka, goresan, atau robekan pada vagina. Akibatnya, tiba-tiba keluar darah saat berhubungan.
Kondisi di atas lebih mungkin terjadi apabila vagina kering. Selain itu, penetrasi secara paksa juga bisa membuat jaringan vagina rusak parah dan menyebabkan keluarnya darah.
Penggunaan alat kontrasepsi IUD atau perubahan metode kontrasepsi dapat menyebabkan perdarahan ringan saat berhubungan seks.
Perdarahan ini merupakan efek samping sementara yang wajar terjadi. Namun, jika perdarahan tersebut terus berlanjut, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter kandungan.
Infeksi menular seksual (IMS), seperti gonore dan klamidia, bisa menimbulkan gejala berupa nyeri panggul, keputihan abnormal, sering buang air kecil dan terasa menyakitkan, serta gatal dan sensasi terbakar pada organ intim.
Peradangan tersebut juga dapat menyebabkan pembuluh darah pada vagina membengkak dan rentan pecah sehingga bisa memicu tiba-tiba keluar darah saat berhubungan seks.
Bukan hanya itu, radang serviks akibat trikomoniasis juga bisa menyebabkan perdarahan. Sifilis dan herpes genital juga dapat menimbulkan luka terbuka di luar atau dalam vagina yang rentan berdarah jika teriritasi.
Awal kehamilan dapat menyebabkan timbulnya bercak darah saat melakukan hubungan seksual. Jika Anda mengalami kondisi tersebut, terutama setelah terlambat menstruasi, sebaiknya lakukan tes kehamilan.
Kondisi ini juga dapat menjadi salah satu tanda dari kehamilan ektopik yang harus segera mendapatkan penanganan medis.
Baca Juga
Polip adalah pertumbuhan jaringan abnormal berwarna merah atau ungu yang kaya akan kapiler sehingga mudah berdarah saat tersentuh.
Polip serviks, rahim, atau endometrium pun dapat menyebabkan tiba-tiba darah keluar saat berhubungan intim atau setelahnya.
Sebagian besar polip bersifat jinak, tetapi beberapa dapat berkembang menjadi kanker. Dalam sebagian kasus, pengangkatan polip mungkin diperlukan untuk mengatasi kondisi tersebut.
Displasia serviks juga menyebabkan sebagian penderitanya mengalami pendarahan dari vagina.
Ektropion atau erosi serviks adalah suatu kondisi di mana sel-sel yang melapisi bagian dalam serviks justru tumbuh di luarnya. Kondisi tersebut dapat menyebabkan pembuluh darah membesar dan meradang.
Akibatnya, perdarahan pun kerap terjadi saat berhubungan seks, penggunaan tampon, dan pemeriksaan panggul dengan spekulum. Erosi serviks umumnya terjadi pada remaja, dan wanita yang mengonsumsi pil KB.
Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang melapisi dinding rahim tumbuh di luar rahim. Kondisi ini dapat ditandai dengan hubungan intim yang menyakitkan, bahkan terkadang terjadi perdarahan terus-menerus.
Jaringan endometrium juga bisa menempel pada permukaan organ lain sehingga mengakibatkan rasa nyeri yang hebat.
Vaginitis atrofi adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan peradangan, kekeringan, rasa gatal, sensasi terbakar, dan penipisan dinding vagina.
Penurunan kadar estrogen pada wanita pascamenopause pun dapat menyebabkan dinding vagina menipis dan menghasilkan lebih sedikit lendir sehingga bisa menyebabkan tiba-tiba keluar darah saat berhubungan.
Sementara itu, pada wanita yang lebih muda, vaginitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur. Akan tetapi, menggunakan pelumas vagina dapat meredakan kekeringan dan rasa nyeri ketika berhubungan seks.
Kanker serviks, vagina, atau rahim dapat menyebabkan darah tiba-tiba keluar ketika berhubungan. Hal tersebut terjadi karena saat kanker tumbuh, pembuluh darah di area yang terpengaruh menjadi rentan pecah.
Tak hanya itu, Anda juga dapat mengalami menstruasi yang lebih berat dan lebih lama dari biasanya.
Mengatasi keluar darah saat berhubungan perlu dilakukan berdasarkan penyebabnya. Oleh sebab itu, lakukanlah pemeriksaan ke dokter untuk mendeteksi sedini mungkin masalah yang terjadi.
Dokter juga akan menentukan penanganan yang tepat untuk keluhan Anda sehingga bisa segera diobati.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Herpes genital adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh kontak seksual dengan penderita. Namun tenang, terdapat beberapa upaya pencegahan herpes genitalis yang bisa Anda lakukan.
22 Jul 2020
Perdarahan setelah melahirkan atau perdarahan pospartum adalah keluarnya darah dari jalan lahir setelah melakukan proses melahirkan. Hal ini juga kerap disebut sebagai lochia.
9 Apr 2019
Normalnya, pasangan boleh kembali berhubungan intim setelah 4-6 minggu pascamelahirkan. Cara berhubungan seks setelah melahirkan agar tidak sakit dapat disesuaikan dengan metode persalinan, baik normal maupun caesar.
24 Okt 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved