Urobilinogen adalah zat hasil pemecahan bilirubin di dalam tubuh yang bisa mengindikasikan masalah kesehatan tertentu. Berikut ini penjelasan lengkapnya untuk Anda.
2023-03-16 19:16:22
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Urobilinogen merupakan zat hasil pemecahan bilirubin.
Table of Content
Urobilinogen adalah salah satu tes yang mungkin disarankan dokter ketika Anda datang dengan keluhan tertentu. Kapan Anda harus menjalani tes ini? Bagaimana jika tes urobilinogen menunjukkan angka yang tidak normal?
Advertisement
Urobilinogen adalah zat hasil pemecahan bilirubin di dalam tubuh. Bilirubin sendiri ialah zat berwarna kuning yang terdapat pada organ hati dan berfungsi memecah sel darah merah.
Sebagian besar urobilinogen keluar dari tubuh bersama tinja, tetapi sebagian kecil diserap oleh darah dan dikembalikan ke dalam hati. Dari hati, urobilinogen keluar lagi melalui empedu dengan sebagian kecil masuk ke dalam ginjal dan dikeluarkan dari tubuh bersama urine.
Kadar urobilinogen di dalam urine sendiri relatif rendah, yakni 0,2-1 miligram per desiliter urine. Jika tes urobilinogen menandakan bilirubin pada urine kurang atau lebih dari itu, bisa jadi Anda mengidap penyakit yang berhubungan dengan kerusakan fungsi hati.
Tes urobilinogen biasanya hanya akan direkomendasikan dokter jika Anda memiliki beberapa gejala, seperti:
Dokter bisa saja tidak merekomendasikan Anda untuk melakukan uji urobilinogen jika menduga hal lain sebagai penyebab munculnya keluhan tersebut. Namun bila dokter menganjurkan demikian, Anda sebaikya mengikuti saran itu.
Tes urobilinogen adalah salah satu bagian dari uji urine (urinalisis). Tujuan tes ini adalah menemukan adanya sel berbeda, zat kimia, maupun kandungan lain seperti bilirubin di dalam air seni.
Baca Juga
Setelah sampel urine diambil, dimasukkan ke dalam wadah khusus, dan dianalisis di laboratorium, barulah diketahui kadar urobilinogen di dalam tubuh Anda. Seperti disebutkan di atas, kadar urobilinogen yang normal adalah 0,2-1 mg/dL.
Jika kadar urobilinogen adalah kurang dari 0,2 atau atau bahkan tidak terdeteksi sama sekali, terdapat 3 kemungkinan yang terjadi dalam diri Anda, yaitu:
Sementara jika kadar urobilinogen adalah di atas 1 mg/dL, maka beberapa kemungkinan yang mungkin Anda alami yakni:
Kondisi ini menggambarkan organ hati yang meradang karena infeksi virus, baik hepatitis A, B, C, D, dan E. Jika tidak segera ditangani, masalah ini bisa berakibat fatal.
Sirosis hati merupakan luka pada hati akibat kerusakan dalam jangka panjang sehingga hati tidak bisa berfungsi dengan baik. Sirosis disebut juga penyakit hati stadium akhir karena ini memang akumulasi dari berbagai masalah yang terjadi pada hati, salah satunya karena hepatitis.
Obat yang berisiko merusak hati bisa berupa obat pereda nyeri yang dikonsumsi tidak sesuai anjuran pakai, maupun obat resep yang memang diketahui memiliki efek samping mengganggu kinerja hati. Beberapa tanaman herbal juga dapat merusak hati.
Kondisi ini ditandai dengan hancurnya sel darah merah sebelum waktunya, sehingga tidak ada cukup sel darah merah sehat untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Meskipun demikian, kesimpulan hasil tes urobilinogen ada di tangan dokter. Sekalipun memiliki kadar yang abnormal, belum tentu Anda harus mengonsumsi obat atau menjalani perawatan tertentu.
Sebab, beberapa kondisi bisa memengaruhi hasil tes ini, misalnya konsumsi obat atau suplemen tertentu sebelum menjalani tes, maupun menstruasi saat sampel urine diambil.
Pada akhirnya, tes urobilinogen hanyalah salah satu cara mengetahui ada atau tidaknya abnormalitas di dalam tubuh Anda. Jika dokter mencurigai ada penyakit berbahaya dari hasil skrining urobilinogen ini, Anda mungkin disarankan untuk menjalani tes lain demi menegakkan diagnosis.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang urobilinogen, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Nokturia adalah kondisi medis yang ditandai dengan kencing berlebihan di malam hari. Untuk mengatasinya, dokter bisa meresepkan obat antikolinergik dan desmopresin.
Nilai kreatinin rendah dapat menunjukkan beberapa gangguan kesehatan, seperti massa otot yang rendah, gangguan fungsi hati, dan kehilangan cairan akibat kehamilan maupun obat-obatan.
Air kencing bau tak boleh disepelekan begitu saja. Sebab, kondisi ini bisa jadi tanda penyakit serius seperti diabetes, penyakit hati, infeksi saluran kemih, hingga MSUD.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved