Tes kesehatan sebelum menikah sebaiknya dilakukan sebagai bentuk keterbukaan calon pasangan. Tes ini juga berfungsi untuk mendeteksi ada atau tidaknya penyakit atau mencegah potensi-potensi masalah kesehatan lainnya sebelum Anda menikah
6 Jan 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Ilustrasi wawancara dokter dengan pasien dalam tes pemeriksaan fisik
Table of Content
Di Indonesia, tes kesehatan sebelum menikah atau pranikah, memang tidak terlalu populer. Namun, Kementerian Kesehatan sangat merekomendasikan Anda dan pasangan untuk menjalani prosedur ini sebelum melangsungkan resepsi pernikahan sebagai bentuk keterbukaan masing-masing individu yang akan mengarungi bahtera rumah tangga.
Advertisement
Tujuan tes kesehatan pranikah, atau dikenal juga dengan sebutan premarital screening, bukanlah membuka aib jika salah seorang atau kedua calon mempelai memiliki penyakit tertentu. Sebaliknya, tes ini bertujuan memberi konsultasi kepada calon pasangan seputar status kesehatan keduanya, agar dapat membangun keluarga yang sehat dan menghasilkan keturunan yang sehat pula.
Dengan melakukan tes kesehatan pranikah, maka Anda dan pasangan akan mendapatkan berbagai macam keuntungan, antara lain:
Tes kesehatan sebelum menikah ini bisa dilakukan kapan saja, tetapi dianjurkan untuk dilangsungkan setidaknya tiga bulan sebelum resepsi. Bila ditemukan indikasi masalah kesehatan yang lebih serius, Anda atau pasangan mungkin harus menjalani pemeriksaan ulang atau tambahan untuk mengonfirmasi diagnosis awal tersebut.
Baca Juga: Ini Syarat-Syarat Administrasi Nikah yang Perlu Dipenuhi Calon Pengantin
Tes kesehatan sebelum menikah bersifat individual. Artinya, Anda dapat membicarakan terlebih dahulu dengan pasangan mengenai tes yang akan Anda lakukan.
Meski demikian, Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan rekomendasi tes kesehatan sebelum menikah yang dapat Anda pilih sebagai berikut.
Ini adalah pemeriksaan umum yang biasanya dilakukan pertama kali saat Anda menemui dokter. Pada pemeriksaan fisik, berat badan Anda akan ditimbang dan tekanan darah Anda akan diukur.
Dokter juga akan bertanya mengenai riwayat kesehatan Anda. Anda pun sebaiknya terbuka dengan dokter bila ada anggota keluarga yang memiliki penyakit tertentu yang mungkin membuat Anda berisiko menderita kondisi yang sama, contohnya seperti diabetes.
Anda mungkin terlihat sehat, tapi bisa jadi memiliki gen terhadap penyakit tertentu (carrier) yang diturunkan oleh orangtua. Untuk mengetahuinya, dokter akan merekomendasikan tes kesehatan sebelum menikah berupa tes darah.
Ini mungkin adalah tes kesehatan sebelum menikah yang paling penting Anda lakukan. Pada tahap ini, dokter akan mendeteksi ada atau tidaknya penyakit menular pada diri Anda atau pasangan dan risiko yang Anda bawa dalam pernikahan jika memang mengidapnya.
Penyakit menular yang dimaksud, misalnya hepatitis B dan C, serta HIV/AIDS. Penyakit menular tersebut sangat berbahaya dan bukan tidak mungkin dapat mengancam nyawa Anda maupun bayi Anda kelak.
Pemeriksaan pranikah ini bertujuan mengetahui kesehatan organ reproduksi Anda dan calon pasangan. Tes kesehatan sebelum menikah ini sangat penting dilakukan, terutama bagi Anda yang ingin memiliki keturunan.
Alergi kerap dipandang sebelah mata karena dianggap hanya menyebabkan Anda bersin, gatal, maupun bengkak. Padahal, alergi yang parah dapat berakibat fatal, bahkan sampai membuat sesak napas dan meninggal dunia bila alergi berkembang menjadi kondisi disebut dengan anafilaksis.
Pemeriksaan darah dalam tes kesehatan pranikah perlu dilakukan untuk mengetahui berbagai riwayat penyakit yang mungkin dimiliki calon pengantin, seperti diabetes melitus. Dengan melakukan pemeriksaan ini, maka Anda dan pasangan akan bisa mengetahui kadar gula darah dan risiko diabetes yang dimiliki.
Pemeriksaan darah juga bisa dilakukan untuk mengetahui golongan darah dan rhesus. Pemerikaan ini penting dilakukan untuk mengetahui kecocokan antara rhesus Anda dan calon. Sebab jika tidak cocok, maka akan berpengaruh pada kesehatan anak.
Rh-negatif pada perempuan dan Rh-positif pada pria berisiko menimbulkan ketidaksesuaian yang berakibat fatal pada anak.
Pemeriksaan pranikah yang terakhir perlu dilakukan adalah tes urine lengkap. Lewat tes ini, Anda akan mengetahui penyakit sistematik atau metabolik. Penilaiannya didasarkan pada warna, bau, hingga jumlah urin yang dikeluarkan.
Perlu Anda ketahui bahwa biaya tes kesehatan sebelum menikah ini biasanya tidak di-cover oleh asuransi sehingga Anda perlu merogoh kocek sendiri. Namun, beberapa tes ini bisa dilakukan di beberapa Puskesmas tanpa biaya alias gratis untuk pemilik kartu BPJS, misalnya tes untuk mendeteksi HIV/AIDS.
Baca Juga
Tes kesehatan sebelum menikah tidak pernah bermaksud untuk memisahkan Anda dengan pasangan, melainkan mendukung keterbukaan sebelum menikah. Jika Anda terindikasi menderita penyakit tertentu, komunikasikan dengan dokter beserta calon pasangan mengenai rencana ke depan yang terbaik.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar diet maupun nutrisi makanan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Berhubungan intim setiap hari ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Misalnya saja seperti mengatasi sakit kepala hingga membuat kulit tampak glowing.
Orientasi seksual adalah ketertarikan emosional yang dirasakan oleh seseorang terhadap individu lainnya. Lingkungan bisa jadi faktor yang memengaruhinya munculnya orientasi tertentu.
Dipaksa menikah oleh keluarga tanpa persetujuan kedua pasangan merupakan bentuk pelanggaran HAM dan kekerasan dalam rumah tangga. Menikah karena terpaksa memberi efek negatif terhadap kesehatan mental dan fisik.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved