Tes kepribadian ganda meliputi tes fisik untuk menemukan cedera atau tumor di kepala serta tes psikologis dengan mengidentifikasi gejala yang Anda alami. Siapa saja yang membutuhkannya?
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
7 Okt 2020
Tes kepribadian ganda bisa direkomendasikan untuk individu dengan trauma masa lalu.
Table of Content
Seseorang tidak bisa dikatakan memiliki kepribadian ganda semata-mata atau dissociative identity disorder (DID) karena kerap memperlihatkan dua sifat yang berbeda di beberapa kesempatan. Penegakan diagnosis ini hanya bisa dilakukan melalui tes kepribadian ganda oleh dokter atau psikolog yang terakreditasi.
Advertisement
Kepribadian ganda, atau dalam dunia medis dikenal sebagai gangguan identitas disosiatif, adalah kondisi mental yang memperlihatkan kurangnya koneksi dalam diri seseorang. Koneksi yang dimaksud mencakup pemikiran, perasaan, memori, maupun cara orang tersebut memandang identitas dirinya sendiri.
Kelainan ini bisa muncul karena banyak hal. Salah satu faktor utamanya adalah trauma masa lalu. Ketika dihadapkan pada kondisi yang membuatnya trauma, maka pengidap kepribadian ganda akan memilih menjadi orang lain sebagai salah satu cara untuk menghindari rasa perih akibat trauma tersebut.
Untuk menegakkan diagnosis gangguan identitas disosiatif, psikolog maupun dokter akan melakukan tes kepribadian ganda pada pasien.
Tes kepribadian ganda terdiri atas dua jenis pemeriksaan, yaitu tes fisik dan tes psikologis.
Dokter akan terlebih dahulu memeriksa potensi cedera fisik pada tubuh pasien, seperti cedera kepala, tumor, kurang tidur, hingga keracunan.
Jika dokter tidak menemukan tanda cedera fisik, pasien akan dirujuk untuk menjalani tes oleh psikolog. Pasien akan ditanya tentang pemikiran, perasaan, hingga gejala yang dirasakan. Jika dibutuhkan, psikolog juga akan mewawancarai orang terdekat pasien.
Setelah mengetahui hasil tes kepribadian ganda tersebut, psikolog akan mencocokkan gejala dengan kelainan mental lain berdasarkan panduan manual (DSM-5) yang diterbitkan Asosiasi Psikiater Amerika. Gejala kepribadian ganda mirip dengan amnesia disosiatif maupun kelainan depersonalisasi-derealisasi.
Di Indonesia, tanda orang berkepribadian ganda mirip dengan fenomena kesurupan. Pasalnya, kedua kondisi itu memang ditandai dengan munculnya kepribadian lain dalam diri seseorang yang sifatnya bisa bertolak belakang tanpa bisa dikendalikan oleh pemilik tubuh yang asli.
Dalam ilmu pengetahuan, fenomena ini sendiri bisa dijelaskan secara medis. Orang dengan kepribadian ganda bukan hanya ditandai dengan perilaku ‘kesetanan’, tapi juga memiliki ciri-ciri seperti:
Jika Anda merasa memiliki gejala di atas, hubungi dokter untuk berkonsultasi dan menjalani tes kepribadian ganda.
Baca Juga
Tidak seperti menangani orang kesurupan, kepribadian ganda merupakan gangguan mental yang harus dirawat dengan bantuan tenaga medis profesional.
Tujuannya adalah memastikan keselamatan pemilik tubuh yang asli, mengurangi gap memori, dan ‘berdamai’ dengan kepribadian yang lain agar dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan tenang.
Perawatan yang biasanya dilakukan setelah tes kepribadian ganda adalah:
Menjalani tes kepribadian ganda sedini mungkin dapat menghindarkan pasien dari komplikasi yang mungkin terjadi akibat kelainan ini. Komplikasi yang dimaksud misalnya kecenderungan seseorang untuk melukai diri sendiri hingga dorongan untuk melakukan bunuh diri.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar tes kepribadian ganda, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Psikoterapi adalah metode terapi yang bertujuan membantu pasien dalam mempelajari cara-cara yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah atau kesulitan dalam hidup.
29 Apr 2023
Mengetahui macam-macam bakat membuat Anda bisa mengukur kemampuan yang dimiliki. Bakat ini pun membantu Anda bisa mengambil karier profesional yang tepat.
12 Agt 2023
Anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang dapat membahayakan penderitanya. Umumnya, penderita anoreksia nervosa sangat terobsesi untuk menurunkan berat badannya secara ekstrem. Penyebab anoreksia merupakan kombinasi dari beberapa faktor kepribadian, biologis, dan lingkungan.
10 Jun 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved