Tes Covid-19 dengan air liur resmi mendapatkan izin edar dari Kemenkes. Metode ini bernama RT LAMP yang mendeteksi asam nukleat dari virus corona.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
22 Mar 2021
Tes Covid-19 dengan air liur punya sensitivitas hingga 94%
Table of Content
Tes covid dengan sampel air liur sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan RI sebagai salah satu alat pendeteksi Covid-19. Metode ini dinilai bisa menjadi cara yang lebih sederhana dan murah dibandingkan swab PCR dan memiliki akurasi lebih baik dari tes swab antigen.
Advertisement
Tes Covid-19 dengan sampel air liur ini dikembangkan oleh Kalbe Farma. Dalam rilis persnya, perusahaan farmasi asal Indonesia ini menyebut bahwa sensitivitas alat tersebut untuk mendeteksi virus corona mencapai 94% dan memiliki spesifitas 98%.
Dengan bertambahnya metode deteksi, maka diharapkan penyebaran Covid-19 di Indonesia bisa segera berkurang, terutama di area-area yang sulit mendapatkan akses untuk swab PCR.
Tes deteksi Covid-19 menggunakan sampel air liur dilakukan dengan metode RT LAMP (Reverse Transcription Loop Mediated Isothermal Amplification). Teknologi ini akan mendeteksi asam nukleat sebagai materi genetik dari virus SARS CoV-2 yang ada pada air liur.
RT LAMP sendiri adalah tes molekular yang masuk ke dalam kategori NAAT (Nucleic Acid Amplification Test) bersama dengan RT-PCR dan Tes Cepat Molekuler (TCM). Karena masuk sebagai tes molekuler, RT LAMP dipercaya memiliki akurasi lebih baik dibandingkan rapid tes antigen yang mendeteksi protein virus.
Untuk melakukannya, orang yang dites cukup memberikan sampel air liurnya di suatu wadah steril yang diberikan petugas. Sampel ini stabil pada suhu ruang, sehingga pengelolaannya akan lebih mudah dan petugas yang mendampingi juga tidak memerlukan pelatihan khusus seperti saat mengambil sampel dengan metode swab.
Sampel tersebut kemudian akan diperiksa di laboratorium melihat mendeteksi asam nukleat dari virus penyebab Covid-19. Kalbe Farma, sebagai pihak pengembang, menyebutkan bahwa akurasi metode ini terbilang tinggi, dengan sensitivitas 94% dan spesifisitas 98%.
Tes Covid-19 dengan air liur adalah salah satu inovasi untuk mengisi kebutuhan tes yang kian hari kian bertambah.
Dengan mudahnya pengumpulan sampel dan cara pemeriksaan yang lebih sederhana, metode ini diharapkan bisa membantu, terutama di area-area yang masih sulit terjangkau oleh swab PCR, yang hingga kini masih dianggap sebagai metode yang paling akurat.
Berikut ini beberapa jenis tes Covid-19 yang saat ini dapat dilakukan untuk membantu mendeteksi virus corona.
PCR atau polymerase chain reaction adalah metode deteksi Covid-19 yang memiliki akurasi paling tinggi. Pada pemeriksaan ini, sampel yang diperiksa adalah lendir atau cairan yang berada di antara hidung dan tenggorokan (nasofaring) serta di antara mulut dan tenggorokan (orofaring).
Saat seseorang terpapar atau terinfeksi virus corona, sebagian besar virus akan bertengger di area tersebut.
Untuk mengambil sampel cairan tersebut, petugas akan memasukkan alat khusus seperti cotton bud berukuran panjang yang ujungnya terlilit kapas hingga ke area belakang hidung.
Lalu, petugas akan menyapukan (swab) alat tersebut agar sampel cairan yang terambil bisa maksimal.
Tes ini dapat mendeteksi bagian-bagian dari virus, termasuk ke bagian terkecilnya, yaitu materi genetik. Oleh karena itu, tes ini dianggap paling akurat dan dijadikan patokan untuk mendiagnosis Covid-19.
Namun kini, tes swab tidak lagi dijadikan sebagai patokan kriteria sembuh seseorang yang pernah terinfeksi virus corona. Sebab, karena akurasinya yang tinggi, metode tes ini tetap akan mendeteksi sisa-sisa virus yang sudah mati.
Jadi meski tubuh sudah tidak terinfeksi, hasil pemeriksaannya bisa saja tetap positif apabila saat pengambilan sampel sisa-sisa virus mati tersebut juga ikut terbawa.
Saat virus menginfeksi tubuh kita, ia akan mengeluarkan protein. Protein inilah yang disebut sebagai antigen dan akan terdeteksi oleh pemeriksaan swab antigen.
Cara pengambilan sampelnya sama dengan swab PCR, yaitu dengan memasukkan alat lewat lubang hidung hingga ke pangkal tenggorokan.
Deteksi menggunakan tes swab antigen kini menjadi salah satu yang paling umum digunakan di Indonesia karena harganya terjangkau dan prosesnya cepat.
Namun secara akurasi, sensitivitasnya tidaklah sebaik tes swab PCR, sehingga hasil pemeriksaannya belum dapat digunakan sebagai patokan diagnosis Covid-19.
Tes Genose juga saat ini menjadi salah satu metode tes Covid-19 yang digunakan di beberapa tempat umum salah satunya stasiun kereta api.
Genose merupakan salah satu metode alternatif yang terjangkau, namun akurasinya masih di bawah dari tes swab PCR dan seperti halnya tes swab antigen, hasil pemeriksaan tes ini tidak bisa dijadikan patokan diagnosis Covid-19.
Alat ini bekerja dengan cara mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC). VOC akan terbentuk pada tubuh orang-orang yang terinfeksi Covid-19 dan bisa dikeluarkan melalui embusan napas.
Untuk mendeteksi keberadaan virus corona dalam tubuh seseorang menggunakan alat ini, pasien perlu mengembuskan napasnya ke kantung khusus yang tersambung ke GeNose.
Lalu, sensor-sensor yang terpasang di alat tersebut akan mendeteksi VOC dan data yang ada akan diolah menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) khusus.
• Penularan Covid-19: Satu Pesawat dengan Pengidap Covid-19, Indonesia Batal Bertanding di All England
• Infeksi Covid-19: Kriteria Sembuh Covid-19 Menurut Kemenkes yang Terbaru
• Masker: Benarkah Masker KF94 Lebih Efektif Cegah Infeksi Virus Corona?
Proses deteksi Covid-19 harus dilakukan secara masif guna membantu menekan penyebaran.
Baik itu tes menggunakan sampel air liur hingga hembusan napas, pemeriksaan perlu dilakukan agar orang yang terdeteksi terpapar virus corona bisa langsung mengisolasi dirinya sehingga virus tidak keburu menyebar, terutama pada kasus-kasus tanpa gejala.
Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang metode tes Covid-19, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Cara mencegah virus corona, seperti rutin mencuci tangan, menjaga jarak dengan orang lain, hingga tetap di rumah wajib dilakukan. Hal ini diharapkan dapat menekan angka penyebaran Covid-19.
6 Apr 2020
EUA atau Emergency Use Authorization adalah pemberian izin penggunaan terbatas bagi produk medis termasuk vaksin agar bisa segera dipakai meski belum memiliki izin edar konvensional.
6 Jan 2021
Obat HIV sembuhkan corona tidak sepenuhnya benar sebab belum dapat dibuktikan secara ilmiah. Namun, beberapa peneliti memang mencoba obat ini untuk menekan gejala yang ada.
23 Mar 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved