Berat badan ideal sebelum hamil perlu dijaga untuk menurunkan risiko komplikasi kehamilan. Selain itu, berat badan normal sebelum hamil sampai hamil juga memengaruhi kualitas ASI setelah persalinan.
2023-03-23 02:59:43
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Berat badan ideal sebelum hamil ternyata berpengaruh pada pertumbuhan bayi
Table of Content
Berat badan ideal sebelum kehamilan rupanya memengaruhi kesehatan ibu dan janin pada proses kehamilan. Bahkan, hal ini mampu mengurangi risiko komplikasi kehamilan.
Advertisement
Lantas, bagaimana pengaruh berat badan sebelum hamil dan selama hamil?
Ketika berbicara tentang berat badan sebelum hamil, artinya periode yang dilihat adalah berat badan ketika pertama kali berhubungan intim dan berhasil hamil.
Perlu diketahui, ideal atau tidaknya berat badan seseorang dinilai dari indeks massa tubuh (IMT)
Cara menghitung IMT dilakukan dengan membagi angka berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan menggunakan satuan meter kuadrat (kg/m2)
Inilah kategori berat badan berdasarkan IMT:
Baca Juga
Rupanya, riset dari PLoS One menemukan bahwa bila berat badan ideal sebelum hamil tidak tercapai, tubuh bayi tidak merespon kandungan ASI dengan baik.
Selain itu, penelitian ini juga memaparkan bahwa ibu yang tidak memiliki berat badan ideal sebelum hamil, seperti obesitas, menghasilkan ASI dengan kandungan omega-3 berupa DHA dan EPA yang lebih sedikit.
Padahal, DHA dan EPA pada bayi berguna untuk perkembangan saraf otak, mata, fungsi kekebalan tubuh, dan mampu mengurangi peradangan.
Pernyataan ini pun dijelaskan pada penelitian terbitan Advances in Nutrition.
Hal ini berarti kenaikan berat badan sebelum hamil yang tidak ideal dapat mempengaruhi kualitas ASI yang diberikan.
Para ibu yang memiliki IMT normal dibandingkan dengan IMT obesitas diketahui menentukan pertumbuhan bayi di usia 4-8 minggu.
Setidaknya ada 33 ibu yang dilibatkan dalam penelitian ini. Hasilnya, diketahui bahwa kandungan ASI menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi panjang dan berat badan bayi.
Wanita harus lebih memperhatikan berat badan ideal sebelum hamil.
Sebab, dibandingkan dengan ibu yang berat badannya naik selama hamil, kemungkinan komplikasi selama kehamilan jauh lebih besar pada wanita dengan kelebihan berat badan serta obesitas sebelumnya.
Bahkan, riset dari JAMA Network menemukan bahwa 60 persen wanita yang mengalami obesitas sebelum hamil mengalami komplikasi kehamilan
Risiko komplikasi yang muncul bila Anda mengalami berat badan berlebih sebelum hamil adalah:
Sementara, bila berat badan sebelum hamil terlalu rendah yang ditandai dengan IMT di bawah 18,5, kenaikan berat badan selama kehamilan sebaiknya sebanyak 12 hingga 18 kg.
Baca Juga
Bila Anda hamil kembar, penambahan berat badan pun bertambah, yakni 23 sampai 28 kg. Bila berat badan Anda terlalu rendah saat hamil, Anda akan ada risiko berupa:
Bila IMT Anda di bawah 18,5 sebelum hamil, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui cara penambahan berat badan yang aman.
Untuk menjaga berat badan sebelum hamil agar tidak berlebih atau kurang, ada beberapa cara yang bisa Anda ikuti untuk memantau pertambahan berat badan, yakni:
Organisasi kesehatan dunia (WHO) pun menganjurkan untuk berolahraga dengan intensitas sedang selama 150 menit per minggu.
Agar dilakukan secara rutin, jadwalkan olahraga 5 hari selama 30 menit dalam seminggu.
Beberapa olahraga yang bisa Anda coba adalah:
Olahraga pun terbukti membakar kalori yang ada di dalam tubuh Anda.
Jadi, bila kalori yang dibakar lebih banyak daripada kalori yang masuk melalui makanan dan minuman, berat badan Anda bisa turun dengan mudah.
Namun, tetap tenang. Bila Anda memiliki berat badan rendah, olahraga kekuatan otot pun membantu meningkatkan massa otot terbentuk.
Jadi, ini pun berdampak pada kenaikan berat badan ibu hamil.
Camilan untuk ibu hamil maupun camilan pada umumnya sebaiknya yang rendah gula, rendah lemak jenuh, dan rendah garam.
Camilan dengan kadar gula dan lemak jenuh yang tinggi justru akan meningkatkan asupan kalori Anda.
Jadi, Anda lebih berisiko mengalami kenaikan berat badan sebelum hamil.
Camilan yang bisa Anda coba, di antaranya adalah kacang panggang tanpa garam, buah-buahan, dan yogurt tawar rendah lemak.
Bila Anda sedang mengontrol berat badan ideal sebelum hamil, sebaiknya Anda pastikan bahwa IMT Anda berada di rentang 18,5 sampai 24,9. Rentang indeks ini adalah kategori bahwa berat badan Anda normal.
Untuk menghindari obesitas sebelum hamil, sebaiknya Anda mulai membatasi makanan yang tinggi kalori, tetapi terbukti tidak tinggi nutrisi, seperti makanan cepat saji, gorengan, dan minuman tinggi gula tambahan.
Untuk menggantikannya, Anda bisa mengonsumsi minuman tanpa gula tambahan atau makanan yang diolah dengan cara direbus, dikukus, atau panggang.
Berat badan ideal sebelum hamil akan menentukan kualitas kesehatan ibu dan janin. Selain itu, berat badan normal sebelum hamil sampai hamil juga memengaruhi kualitas ASI seorang ibu.
Tentu saja, hal ini juga berkaitan erat dengan pertumbuhan buah hati mereka.
Bila Anda sudah mengandung, Anda sebaiknya juga mengukur taksiran berat badan bayi. Tujuannya, untuk melihat tumbuh kembang janin. Hal ini nantinya akan memengaruhi persalinan kelak.
Jika Anda ingin mengontrol berat badan ideal sebelum hamil pada program hamil (promil) Anda, Anda bisa kunjungi dokter kandungan terdekat.
Anda juga bisa konsultasi gratis dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Rambut rontok saat hamil kerap dihubungkan dengan masalah hormon yang meningkat, hingga kekurangan zat besi. Rambut rontok pada ibu hamil biasanya terjadi hingga bulan-bulan awal setelah melahirkan.
Perbedaan perut buncit dan hamil terkadang bisa "menjebak". Sebab, keduanya memiliki satu ciri khas yang sama, yakni perut yang membesar, tetapi kehamilan akan terbukti akurat jika diuji dengan test pack atau mendatangi laboratorium.
Bayi dilahirkan oleh ibu hamil yang terinfeksi virus Zika, berpotensi mengalami gangguan kesehatan, termasuk mikrosefalus. Bayi dengan kondisi ini, mengalami keterlambatan pertumbuhan kepala, dan kerusakan otak.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved