Manfaat pacaran untuk kesehatan ternyata juga bisa didapatkan secara fisik ataupun psikologis. Dari mengurangi risiko depresi, hingga memperpanjang umur.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
6 Agt 2019
Salah satu manfaat pacaran yang bisa didapat adalah mengurangi risiko terkena gangguan mental
Table of Content
Manfaat pacaran untuk kesehatan mungkin belum banyak diketahui. Padahal, jika hubungan dijalani secara sehat, pacaran bisa menurunkan risiko seseorang untuk mengalami gangguan mental, mengurangi nyeri di tubuh, hingga mempercepat penyembuhan penyakit.
Advertisement
Sebaliknya, jika hubungan pacaran yang dijalani penuh dengan pertengkaran dan masalah komunikasi, justru akan berdampak negatif pada kesehatan. Ini berarti, manfaat pacaran yang positif atau negatif bisa saja Anda dapatkan, tergantung dari cara Anda menjalani hubungan dengan pasangan.
Menjalani hubungan yang bahagia bersama pasangan, ternyata bisa berdampak baik untuk kesehatan. Tidak hanya secara fisik, manfaat pacaran juga bisa dirasakan secara psikologis, terutama untuk anak muda.
Berikut ini adalah sederet manfaat yang bisa Anda dapatkan dari menjalani hubungan yang sehat:
Orang yang menjalani hubungan berkomitmen, dikatakan mengalami lebih sedikit masalah mental jika dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki pasangan. Dalam hal ini, masalah mental yang disebutkan meliputi depresi, gangguan mood, dan gangguan kecemasan.
Menjalani hubungan dengan orang yang tepat juga disebut dapat membantu mengurangi stres. Manfaat pacaran yang satu ini bisa muncul karena saat seseorang mengalami stres, akan ada orang lain yang memberikan dukungan, sehingga ia dapat menghadapi tekanan dengan lebih baik.
Perasaan cinta yang dirasakan pada pasangan, ternyata dapat membantu mengurangi rasa nyeri di tubuh. Sebuah penelitian dilakukan untuk melihat hubungan antara pereda rasa nyeri, perasaan cinta, dan aktivasi reward system di otak.
Hasilnya, disebutkan bahwa melihat foto orang tercinta dapat meningkatkan aktivitas pemrosesan otak dan bisa membantu meredakan rasa nyeri yang dialami.
Penelitian ini juga menunjukan bahwa rasa nyeri dapat berkurang sebesar 44% apabila pemberian stimulasi nyeri dilakukan sambil memperlihatkan foto orang tercinta pada orang yang menjadi objek penelitian.
Membuat hidup menjadi terasa lebih bahagia, bukanlah manfaat pacaran yang aneh. Secara ilmiah, perasaan bahagia pada orang yang memiliki hubungan yang sehat dengan pasangannya, muncul berkat rasa cinta yang bisa mengaktifkan bagian otak yang kaya akan senyawa dopamin.
Area tersebut adalah bagian otak yang berkaitan dengan reward atau perasaan mendapatkan penghargaan, keinginan, kecanduan, serta euforia.
Baca Juga
Menghargai kehidupan pribadi pasangan Anda, merupakan hal dasar yang harus dijalani untuk mendapatkan hubungan yang sehat. Anda tidak perlu mengetahui semua hal tentang pasangan Anda, begitu juga sebaliknya.
Langkah ini akan membuat Anda belajar untuk mengerti batasan-batasan pada kehidupan pribadi, dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Berada dalam suatu hubungan, berarti Anda harus belajar menghargai pasangan. Rasa saling menghargai inilah yang kemudian membuat suatu hubungan bisa berjalan dengan sehat.
Komunikasi adalah hal dasar dari sebuah hubungan. Jika Anda berhasil menjalin komunikasi yang baik dengan pasangan, bukan tidak mungkin Anda juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Memiliki hubungan sosial yang sehat, dikatakan dapat memperpanjang umur seseorang. Sebaliknya, orang yang tidak memiliki kehidupan sosial yang sehat, efeknya bisa setara dengan menghisap 15 batang rokok dalam sehari.
Mengerikan, bukan?
Anda juga perlu menyadari bahwa tidak semua hubungan bisa menghasilkan manfaat pacaran seperti di atas. Hubungan yang tidak sehat justru akan memberikan dampak merugikan untuk kesehatan, seperti meningkatkan risiko sakit jantung.
Sayangnya, tidak semua orang menyadari bahwa dirinya sedang berada dalam suatu hubungan yang tidak sehat. Hal ini membuat mereka tidak bisa menjauhi efek buruk yang timbul.
Karena itu, penting untuk Anda mengenali tanda-tanda hubungan tidak sehat seperti di bawah ini:
Bagi beberapa orang, membuat suatu komitmen adalah suatu hal yang sangat sulit. Hal ini membuat hubungan yang dijalani akan sukar bertahan untuk jangka panjang.
Jika pasangan Anda sudah mulai terlihat tidak tertarik untuk menghabiskan waktu berdua, ada kemungkinan telah muncul masalah komunikasi yang perlu diselesaikan.
Kondisi ini juga bisa ditandai dengan pasangan yang lebih senang memfokuskan pikirannya pada gadget (gawai) atau hal-hal lain, ketika sedang berduaan dengan Anda.
Cemburu tanda sayang? Coba pikir-pikir lagi, terutama jika pacar Anda cemburu secara berlebihan.
Bila pasangan juga merasa cemburu saat Anda menghabiskan waktu bersama orang lain, meski orang-orang tersebut adalah keluarga atau teman Anda, ini bisa dilihat sebagai tanda dari hubungan yang tidak sehat.
Hubungan sudah mulai tidak sehat apabila terdapat salah satu dari pasangan yang mulai mengatur secara berlebihan. Pasangan yang terlalu banyak mengatur, bisa membuat Anda merasa ketergantungan akan persetujuannya, bahkan untuk hal-hal yang sepele.
Jika pasangan Anda tidak ingin menghabiskan waktu berdua dengan Anda, waspadai hal ini sebagai tanda hubungan Anda yang tidak lagi sehat. Salah satu tanda yang bisa Anda kenali adalah ketika pasangan hanya mau bertemu dengan Anda apabila ada orang lain yang ikut.
Manfaat pacaran, tentu tidak akan berlaku sama pada semua orang. Jika Anda dan pasangan sudah mulai merasa bahwa hubungan yang dijalani memang tidak sehat, tidak ada salahnya untuk sama-sama terbuka dan membicarakan hal ini, serta tidak memaksakan diri untuk melanjutkannya.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Posisi bercinta saat hamil harus memerhatikan keamanan dan kenyaman istri maupun suami. Beberapa posisi yang bisa diterapkan seperti woman on top, misionaris, doggy style, hingga menyamping dari belakang.
20 Apr 2023
Individu yang memiliki sifat overachiever bisa sukses baik secara akademik maupun profesional. Namun, dalam jangka panjang sifat ini malah bisa menyebabkan ketidakseimbangan dalam kehidupan seseorang yang akhirnya malah menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.
10 Mei 2023
Mengatasi rasa kehilangan jati diri dapat dilakukan dengan kembali belajar mengenal diri sendiri, menghabiskan waktu sendiri, hingga menikmati masa kini.
19 Jun 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved