logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Wanita

Efek Samping Menopause Tidak Selalu Negatif, Ini Penjelasannya

open-summary

Efek samping menopause tidak selalu memberikan dampak buruk bagi para wanita. Menopause justru dapat memperkecil ukuran tumor jinak yang diidap oleh wanita.


close-summary

2023-03-18 16:55:50

| Armita Rahardini

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Perubahan mood adalah efek samping menopause

Perubahan mood bisa menjadi salah satu dampak negatif dari menopause

Table of Content

  • Efek menopause yang positif untuk kaum hawa
  • Tips menjaga kesehatan setelah menopause

Efek menopause sering menjadi fokus perhatian ketika perempuan masuk ke usia lanjut. Mulai dari hot flash, gangguan suasana hati, vagina yang kering, hingga risiko meningkatnya beberapa penyakit (seperti osteoporosis dan penyakit jantung).

Advertisement

Walau begitu, menopause juga dapat membawa dampak positif bagi kehidupan kaum hawa. Menopause bahkan dikatakan bisa memperkecil ukuran tumor jinak yang diidap oleh perempuan.

Efek menopause yang positif untuk kaum hawa

Menopause tidak melulu memberikan efek yang buruk bagi para wanita. Mari simak keuntungan yang bisa diperoleh oleh perempuan yang sudah mengalami menopause di bawah ini.

Menopause dapat sembuhkan fibroadenoma

1. Menyembuhkan fibroadenoma

Fibroadenoma adalah benjolan padat di payudara. Benjolan ini biasanya muncul saat perempuan berada pada usia reproduktif.

Benjolan fibroadenoma akan terasa seperti kelereng di dalam payudara, teraba padat, memiliki permukaan halus, bentuknya cenderung bulat, dan bisa bergeser-geser saat ditekan. 

Hampir semua fibroadenoma tidak menimbulkan rasa sakit. Meski ukuran benjolan bisa membesar atau mengecil, fibroadenoma termasuk tumor jinak yang jarang sekali berkembang menjadi kanker.

Jika benjolan pada payudara telah diperiksa secara medis dan dipastikan sebagai fibroadenoma, dokter biasanya tidak merekomendasikan perawatan khusus bagi penderitanya. 

Operasi juga biasanya tidak dianjurkan bila terdapat beberapa fibroadenoma di dalam payudara, yang ukuran dan bentuknya tidak berubah. Tindakan operasi justru akan membawa risiko terhadap perubahan bentuk dan tekstur payudara. Fibroadenoma juga bisa mengecil dan hilang dengan sendirinya.

Penyebab fibroadenoma diduga berkatan dengan kadar hormon reproduksi. Karena itulah, timor jinak ini umumnya muncul pada perempuan usia 15 sampai 35 tahun. Namun perempuan hamil dan pengguna terapi hormon juga bisa mengalami pembesaran fibroadenoma.

Memasuki usia 50an, fibroadenoma biasanya mengecil dan hilang berkat efek menopause, yang menurunkan kadar hormon reproduksi. 

2. Menyusutnya fibroid di rahim

Fibroid atau miom merupakan jenis tumor jinak yang tumbuh di dalam rahim. Pertumbuhan tumor ini disebabkan oleh tingginya kadar hormon estrogen dalam tubuh.

Fibroid bisa juga muncul karena kehamilan yang meningkatkan kadar estrogen dan progesteron. Demikian pula akibat perimenopause, di mana kadar estrogen dalam tubuh dapat naik dan turun secara drastis. 

Gejala fibroid dalam rahim adalah perdarahan menstruasi yang berat, adanya tekanan pada kandung kemih, dan rasa sakit. Jika gejala-gejala tersebut dirasa cukup parah, dokter akan merekomendasikan tindakan operasi untuk membuang fibroid. 

Berita baik bagi penderita fibroid yang tidak ingin dioperasi, ukuran fibroid akan mengecil dengan sendirinya saat Anda memasuki masa menopause. Pasalnya, kadar estrogen dalam tubuh akan jauh menurun. 

Miom akan mengecil saat memasuki menopause

3. Selamat tinggal menstruasi beserta sindrom pramenstruasi

Menopause berarti siklus menstruasi sudah berhenti. Bagi banyak perempuan, hal ini dianggap melegakan.

Tidak perlu lagi menunda aktivitas fisik akibat menstruasi, tidak ada lagi sindrom pramenstruasi (PMS) yang mengganggu, tidak perlu membeli pembalut, dan tidak perlu khawatir darah menstruasi bocor lalu mengotori pakaian. 

Menurut penelitian American College of Obstetricians and Gynecologists, sekitar 85% perempuan pasti mengalami satu atau lebih gejala sindrom pramenstruasi.

Gejala PMS yang umum meliputi sakit kepala, kram perut, kembung, sakit pada payudara, dan perubahan mood. Kadangkala, gejala cukup parah sampai membuat penderitanya tidak bisa beraktivitas. 

Memang pada masa perimenopause, gejala-gejala seperti sindrom pra-menstruasi dan perdarahan haid yang berat bisa muncul lebih parah. Tetapi ketika memasuki masa menopause, semua gejala tersebut akan hilang. Intinya, menopause akan membawa kebebasan bagi perempuan. 

4. Menikmati hubungan intim tanpa risiko kehamilan

Salah satu efek menopause adalah perempuan sudah tidak lagi memiliki kemungkinan untuk hamil. Hubungan seks bisa dilakukan tanpa ada risiko mengalami kehamilan.

Bagi banyak perempuan, hilangnya kekhawatiran mengalami kehamilan tersebut membuat mereka lebih leluasa dalam menikmati hubungan intim sepenuhnya. 

Tips menjaga kesehatan setelah menopause

Lakukan cek kesehatan saat memasuki menopause

Saat perempuan masuk usia menopause, anak-anak biasanya telah besar dan sudah mandiri. Karena itu, Anda memiliki lebih banyak waktu untuk merawat diri sendiri.

Dengan demikian, menopause juga bisa menjadi titik di mana perempuan melakukan perubahan gaya hidup, yang akan meningkatkan dan menjaga kondisi kesehatan mereka hingga tua. Bagaimanakah caranya?

1. Jalani pemeriksaan medis

Mulailah menjadwalkan pemeriksaan kesehatan rutin dan deteksi dini dari penyakit kanker. Contohnya, pemeriksaan mamografi dan Pap smear

2. Cegah osteoporosis

Salah satu efek menopause terhadap tulang adalah osteoporosis. Untuk mengurangi risikonya, tingkatkan konsumsi kalsium menjadi 1.200 mg per hari.

Berjemurlah juga sebentar di bawah sinar matahari pagi. Langkah ini berguna untuk memperoleh vitamin D yang penting dalam penyerapan kalsium dan menjaga kesehatan tulang.

Baca Juga

  • Saat atau Menjelang Haid Perut Kembung? Ini Penyebabnya!
  • Pakai Tampon Saat Menstruasi? Hati-hati Risiko Toxic Shock Syndrome
  • 5 Cara Mengatasi Darah Haid yang Keluar Terlalu Banyak dari Sisi Medis

3. Hindari gaya hidup sedenter

Menurut ahli, efek menopause pada perempuan dengan gaya hidup sedenter (minim gerak) adalah peningkatan berat badan, meningkatnya risiko sakit jantung, hipertensi, diabetes dan osteoporosis. Semua risiko bisa dikurangi dengan rutin berolahraga dengan intensitas sedang. 

4. Rutin berolahraga

Tidak perlu olahraga yang rumit. Jalan kaki, jogging, bersepeda, mengikuti kelas tari, berenang, maupun angkat beban ringan bisa menjadi pilihan olahraga yang cocok untuk mengurangi efek menopause yang berdampak negatif terhadap kesehatan. 

Menghadapi masa-masa menopause mungkin bisa terasa berat bagi sebagian wanita. Pasalnya, ini pertanda bahwa usia telah memasuki paruh akhir kehidupan.

Meski demikian efek menopause tidak selalu negatif. Dampak positif menopause di atas mungkin bisa menjadi penyemangat Anda dalam mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangannya.

Advertisement

menopausemenstruasimiomapremenstrual syndrome (PMS)

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved