Sering gonta-ganti pembalut saat menstruasi sangat menganggu bagi perempuan. Kondisi ini dapat mengindikasikan terjadinya menorrhagia, yaitu volume darah menstruasi yang dua kali lipat lebih banyak dari jumlah normal. Ada beberapa penyebab menorrhagia, dimulai dari ketidakseimbangan hormon hingga penyakit.
4.38
(8)
25 Mei 2019
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Menorrhagia dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk penyakit tertentu.
Apa Anda pernah mengalami menstruasi yang lama dengan volume darah sangat banyak dan harus berali-kali ganti pembalut? Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal dengan istilah menorrhagia.
Advertisement
Apa sebenarnya menorrhagia ini dan apakah penyebabnya? Simak penjelasannya di sini!
Normalnya, darah menstruasi yang keluar berjumlah sekitar 30-40 ml dalam waktu empat sampai lima hari. Namun perempuan dengan menorrhagia bisa mengeluarkan darah menstruasi hingga lebih dari dua kali lipat jumlah normal, yakni di atas 80 ml.
Durasi menstruasi pun berlangsung lebih lama, yakni lebih dari 7 hari dan penderita harus mengganti pembalut nyaris tiap dua jam sekali. Bahkan pembalut ukuran biasa tidak cukup untuk menampung darah, sehingga butuh pembalut dengan ukuran dan daya serap dua kali lebih besar.
Penderita pun tidak jarang harus bangun pada malam hari di tengah tidur nyenyaknya untuk mengganti pembalut. Sebagai akibatnya, kualitas tidurnya akan terganggu.
Menstruasi pada menorrhagiajuga bisa diikuti dengan kram perutyang luar biasa, sakit kepala sebelah (migrain), sertagejala anemia. Mulai dari mudah lelah, pucat, hingganapaspendek.
Dalam kebanyakan kasus, penyebab di balik menorrhagia tidak diketahui secara pasti. Namun, para pakar meyakini bahwa terdapat sederet faktor yang bisa mempertinggi kemungkinan seorang wanita untuk mengalaminya. Faktor-faktor risiko tersebut meliputi:
Fibroid adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam atau di sekitar rahim. Tumor ini dikatakan sebagai penyebabd ari 20 hingga 30 persen kasus menstruasi dengan volume darah berlebihan.
Benjolan nonkanker ini bisa tumbuh pada dinding rahim atau leher rahim (serviks). Polip rahim diyakini menjadi pemicu di balik lima sampai 10 persen kasus menorrhagia.
Menurut sebuah penelitian, endometriosis diduga menjadi penyebab pada sekitar lima persen dari keseluruhan kasus menorrhagia. Endometriosis terjadi ada jaringan rahim yang tumbuh di luar rahim, misalnya pada tuba falopi atau ovarium, dan jaringan yang melapisi panggu Anda.
Meski umumnya endometriosis menyebabkan nyeri haid yang tak tertahankan, perdarahan menstruasi yang berlebihan juga bisa terjadi dan menjadi salah satu gejalanya.
Pada kondisi normal, dinding rahim akan menebal untuk menyambut pembuahan. Ketika tak terjadi pembuahan, dinding tersebut akan luruh dan keluar sebagai darah menstruasi.
Bila terjadi ketidakseimbangan hormon, rahim akan memproduksi hormon berlebih yang memicu penebalan dinding rahim yang berlebih pula. Saat siklus haid tiba, peluruhan dinding yang tebal ini akan menyebabkan jumlah darah menstruasi yang sangat banyak.
Kondisi ketidakseimbangan hormon tersebut bisa muncul akibat berbagai kondisi. Misalnya, sindrom polikistik ovarium (PCOS), obesitas, resistensi insulin, dan masalah pada kelenjar tiroid.
Salah satu gejala kanker rahim yang perlu diwasapadai adalah perdarahan yang tidak normal dari vagina, termasuk menstruasi dengan volume darah yang berlebih. Demikian pula dengan perdarahan vagina di luar masa menstruasi.
Di Indonesia sendiri, IUD lebih dikenal dengan istilah KB spiral. Menstruasi dengan jumlah darah berlebihan kerap diklaim sebagai salah satu efek samping dari pemasangan alat KB jenis ini.
Konsultasikan dengan dokter Anda jika menorrhagia terjadi setelah Anda memakai KB spiral. Dokter akan membantu Anda dalam mempertimbangkan untuk melanjutkan pemakaian KB spiral atau menukarnya dengan alat KB lain.
Penderita gangguan pembekuan darah terkadang dapat mengalami volume darah yang berlebihan ketika menstruasi. Misalnya, kelainan perdarahan bernama penyakit von Willebrand.
Saat Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu, efek sampingnya bisa saja berupa menorrhagia. Obat antikoagulan, obat antiinflamasi, serta obat yang digunakan dalam terapi hormon maupun kemoterapi termasuk beberapa contohnya.
Ketika Anda mengalami menorrhagia, ada baiknya Anda mencari tahu mengenai penyebabnya. Apalagi jika kondisi perdarahan menstruasi berlebih ini disertai gejala mencurigakan lainnya dan mengganggu aktivitas rutin Anda. Konsultasikan dengan dokter agar pemicunya bisa diketahui dengan pasti.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Tahukah Anda bahwa peran dan fungsi endometrium pada tubuh wanita sangat penting karena berkaitan erat dengan proses reproduksi? Baca selengkapnya di sini!
Cara alami yang dapat dilakukan untuk membantu memperpendek periode haid seperti berolahraga, orgasme, atau tanaman adas yang terbukti mengandung analgesik dan antiperadangan.
Darah haid menggumpal normal terjadi, tapi juga bisa jadi tanda masalah kesehatan tertentu. Kondisi ini bisa dipicu oleh polip rahim hingga kanker.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Sri Wulantini
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved