Cara melakukan terapi uap bayi bisa dilakukan dengan membuat ruang uap, menggunakan humidifier, dan terapi nebulizer. Selain itu, meneteskan ASI ke hidung dan pijat juga bisa membantu meredakan hidung tersumbat pada bayi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
14 Jun 2021
Cara melakukan terapi uap bayi salah satunya menggunakan humidifier
Table of Content
Melakukan terapi uap bayi bisa membantu menghilangkan hidung tersumbat yang terjadi karena pilek dan batuk. Terapi ini bisa dilakukan dengan tiga cara, yaitu membuat ruangan uap di kamar mandi, menggunakan humidifer, dan memakai nebulizer.
Advertisement
Berbeda dari orang dewasa yang bisa melakukan terapi uap dengan menghirup langsung uap dari air panas, bayi kurang disarankan untuk melakukan cara ini. Sebab, uap panas tersebut berisiko menimbulkan luka bakar pada kulit bayi yang lebih sensitif.
Selain dengan terapi uap, ada beberapa cara alami lain yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu melegakan kembali saluran pernapasan buah hatinya.
Inti dari terapi uap adalah agar bayi bisa menghirup udara yang lembap, sehingga saluran napasnya bisa terbuka dan dahak maupun hal yang menyumbat dapat keluar. Ini akan membuat Si Kecil bernapas lebih lega.
Berikut ini tiga cara yang bisa dilakukan untuk melakukan terapi uap bayi di rumah.
Terapi uap yang aman untuk bayi salah satunya adalah dengan mengubah kamar mandi menjadi ruang uap. Ini akan mencegah bayi terkena uap yang terlalu panas dan mengalami luka bakar.
Untuk melakukannya, Anda cukup mengalirkan air panas di kamar mandi dan menutupnya selama beberapa menit hingga ruangan tersebut beruap. Lalu, bawa Si Kecil ke dalam kamar mandi dan duduklah di dalam selama kurang lebih 15 menit.
Biarkan ia menghirup uap hangat yang dihasilkan dari air hangat. Anda juga bisa membawa mainan ke dalam kamar mandi agar anak tidak bosan saat di dalam, sekaligus memandikannya di dalam kamar mandi yang hangat oleh uap air.
Jangan lupa untuk langsung mengganti baju anak setelah selesai, karena uap bisa membuat pakaian dan tubuhnya basah.
Anda juga bisa menyediakan udara yang lebih lembap untuk terapi uap bayi menggunakan humidifier. Pilih humidifier yang dapat menghasilkan uap dingin untuk dipasang di kamar ataupun tempat lain yang sering digunakan bayi.
Jika Anda memilih menggunakan alat ini untuk terapi uap, pastikan untuk rutin membersihkannya setidaknya setiap tiga hari sekali atau sesuai dengan instruksi yang ada di kemasan.
Humidifier yang dibiarkan lama tanpa dibersihkan bisa ditumbuhi jamur. Akibatnya, jamur tersebut bisa ikut menyembur ke udara saat alat yang kotor dinyalakan dan akhirnya malah memicu berbagai masalah kesehatan.
Jika terapi uap sendiri di rumah belum juga bisa melegakan pernapasan bayi, maka sudah saatnya Anda membawanya ke dokter. Untuk bayi yang batuk, pilek, atau bahkan sesak karena asma, dokter bisa menyarankannya untuk menjalani terapi menggunakan nebulizer.
Nebulizer adalah alat untuk memasukkan obat bentuk cair yang diubah menjadi uap, langsung ke saluran pernapasan sehingga saluran napas bisa segera terbuka.
Saat menjalani terapi ini, bayi akan menggunakan masker yang terhubung langsung dengan selang dan alat. Uap yang mengandung obat tersebut kemudian akan keluar di dalam masker, sehingga bisa dihirup oleh bayi.
Selain dengan terapi uap, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu melegakan saluran napas bayi yang tersumbat. Beberapa di antaranya adalah:
Tetes hidung saline dipercaya dapat meredakan hidung tersumbat akibat pilek maupun infeksi pernapasan. Obat ini membantu membersihkan lendir yang menumpuk di saluran hidung maupun sinus, sehingga bayi dapat bernapas lebih mudah.
Pada kebanyakan kasus, pilek dan batuk yang dialami bayi terjadi karena infeksi virus. Jadi untuk pemulihannya, cara yang paling efektif adalah dengan istirahat yang banyak sehingga daya tahan tubuhnya membaik dan bisa melawan virus.
Memijat bayi di hidung, alis, pipi, dahi, dan pangkal kepala akan membuat bayi merasa lebih nyaman saat napasnya tersumbat. Cara ini pun mampu mengurangi rewel.
Baca Juga
Saat saluran napas yang tersumbat tentu akan membuat Si Kecil tidak nyaman. Ada banyak hal yang bisa memicu kondisi ini mulai dari batuk, pilek, alergi, hingga asma. Apabila cara-cara di atas tidak juga membuat kondisi bayi membaik, segera periksakan ke dokter.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Cooing adalah tahap awal komunikasi bayi mengungkapkan perasaan dan kebutuhannya. Apa saja yang harus dilakukan orang tua?
25 Agt 2021
Faltering growth adalah istilah yang digunakan untuk anak dengan tingkat kenaikan berat badan lambat dan lebih rendah dari anak seusianya. Kondisi ini bisa berujung pada anak atau bayi gagal tumbuh.
15 Nov 2021
Sebenarnya secara ilmiah, tidak ada efek rambut bayi tidak dipotong. Justru yang menentukan kondisi rambut bayi adalah faktor genetik dan folikel yang ada di bawah kulit kepala. Di sinilah tempat diproduksinya rambut dari sel-sel protein.
25 Okt 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved