Terapi disfungsi ereksi adalah bimbingan konseling jangka pendek bersama terapis seks, yang dilakukan untuk mendapatkan hubungan seksual yang lebih baik.
Ditinjau secara medis oleh dr. Indra Wijaya
9 Mei 2019
Libatkan pasangan ketika Anda harus melakukan terapi disfungsi ereksi
Table of Content
Disfungsi ereksi bisa ditandai dengan tiga tanda yang perlu Anda kenali, yaitu ereksi yang kurang kokoh sehingga tidak dapat melakukan hubungan seksual, ereksi dengan durasi yang kurang lama, atau ereksi yang terjadi lebih sering dari biasanya.
Advertisement
Disfungsi ereksi umumnya terjadi jika gairah seksual pria mengalami masalah. Bahkan, ada kemungkinan penyebabnya merupakan kombinasi dari beberapa kondisi medis tertentu. Pada kasus tertentu, disfungsi ereksi juga dapat terjadi akibat penurunan libido dan memerlukan terapi disfungsi ereksi untuk mengatasinya.
Terapi disfungsi ereksi adalah sejenis konseling jangka pendek, sekitar 5-20 sesi dengan terapis seks. Durasi sesi biasanya berlangsung sekitar 1 jam per minggu.
Selama sesi, terapis akan memberikan tugas untuk pasien, seperti membaca buku tentang seksualitas, latihan sentuhan untuk mengurangi beban selama aktivitas seks, dan cara berkomunikasi seks yang lebih baik.
Terapi ini berguna untuk mengobati disfungsi ereksi jika penderita masih bisa mengalami ereksi normal saat tidur, uji fisik, dan hasil tes darah normal, dan secara umum memiliki kesehatan yang baik.
Selain itu, terapi ini juga dapat berguna untuk disfungsi ereksi yang diakibatkan oleh stres akibat pekerjaan, finansial atau hubungan, dan komunikasi seksual yang buruk. Untuk hal-hal seperti ini, terapi disfungsi ereksi bisa menjadi cara pengobatan paling efektif.
Pengobatan disfungsi ereksi harus dilakukan sesuai dengan penyebabnya. Dalam beberapa hal, kondisi ini pun tidak bisa disembuhkan, namun masih bisa diatasi dengan perawatan khusus.
Berikut adalah pilihan terapi lainnya yang dapat membantu mengatasi disfungsi ereksi:
Dokter mungkin akan memberikan resep obat minum untuk mengobati impoten. Obat umum yang biasanya diresepkan adalah:
Jika kesehatan Anda secara keseluruhan masih bisa dikatakan baik, dokter mungkin meresepkan salah satu obat-obatan ini. Semua obat yang direkomendasikan oleh dokter akan bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke penis.
Perlu dipahami, obat-obat ini tidak bisa membuat ereksi secara otomatis. Anda mungkin perlu bereksperimen untuk mengetahui seberapa cepat obat minum yang diresepkan bisa bereaksi.
Terapi hormon testosteron diklaim dapat meningkatkan energi, suasana hati, sekaligus meningkatkan gairah seksual yang menurun. Sayangnya, pengobatan ini tidak dianjurkan untuk kadar hormon yang tergolong normal karena mempunyai efek samping lain yang bisa mengganggu kesehatan Anda.
Cara lain untuk mengobati masalah disfungsi ereksi adalah dengan menggunakan alat tabung vakum yang telah dirancang khusus. Alat ini bisa digunakan dengan cara menempatkan penis ke dalam tabung yang terhubung ke pompa.
Hasilnya akan membuat darah Anda mengalir lebih lancar ke penis dan membuatnya lebih besar dan lebih kencang. Perlu dipahami, 75 dari 100 pria bisa mengalami ejakulasi setelah menggunakan alat ini.
Dokter biasanya juga menginstruksikan Anda dan pasangan untuk menggunakan terapi yang dikenal sebagai teknik berhenti dan remas. Terapi ini bekerja dengan cara:
Dokter juga umumnya menggunakan terapi psikologis untuk memperbaiki faktor mental dan perasaan, jika itu penyebab disfungsi ereksi Anda.
Terapi ini dilakukan oleh konselor profesional untuk membantu seseorang mengatasi kecemasan, rasa takut atau perasaan bersalah yang berdampak pada fungsi seksualnya.
Studi menunjukkan kalau terapi disfungsi ereksi akan memiliki tingkat kesuksesan hingga 50-70% jika melibatkan pasangan. Jika pria harus menjalani terapi seks sendirian, persentase keberhasilan akan lebih rendah.
Terapi disfungsi ereksi juga tidak akan bisa berhasil jika pasien berhenti di tengah sesi atau hanya menjalani dua sesi saja. Terkadang, sesi konseling seksual ini bisa menjadi sangat bermanfaat bagi pria yang akan menjalani prosedur operasi untuk masalah disfungsi ereksi yang dialami.
Terapis akan membimbing Anda dan pasangan memahami pentingnya menjalani terapi ini. Selain itu, terapis juga dapat membantu memperbaiki komunikasi seksual.
Selain menjalani terapi disfungsi ereksi, Anda juga boleh mencoba beberapa tips berikut untuk mengatasi disfungsi ereksi:
Diskusikan pada pasangan hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan seksual Anda, dimulai dari frekuensi bercinta, rutinitas seksual, dan komunikasi saat berhubungan seks.
Jika pasangan berhubungan intim kurang dari dua kali sebulan, maka tentu aktivitas cinta akan penuh dengan ketegangan dan rasa cemas. Ini disebabkan karena pasangan kian jauh dan terbebani saat harus berhubungan seks.
Jika Anda tidak bisa melakukan hubungan intim lebih dari dua kali dalam sebulan, maka coba untuk berbaring dan saling mendekatkan diri secara intim.
Sentuh pasangan dan diskusikan hal-hal yang ada di benak Anda, termasuk rasa cemas karena gagal dan bagaimana untuk lebih intim selain hanya dengan penetrasi penis.
Perhatikan cara masturbasi dan objek masturbasi saat melakukannya, karena teknik yang Anda gunakan tidak selalu dapat dipraktekkan dengan pasangan saat bercinta. Jika ada cara tertentu yang berhasil saat masturbasi, bagikan informasi tersebut pada pasangan untuk dicoba.
Selain itu, perhatikan konten untuk rangsangan masturbasi supaya tidak terlalu jauh berbeda dengan realitas pasangan. Coba cari bahan yang ada hubungan dengan kisah percintaan sesuai dengan hubungan asmara Anda.
Anda juga bisa mencoba menggunakan gambar 2D seperti majalah dan menjauhi video atau konten visual online supaya tidak sampai mempengaruhi realita Anda dengan pasangan.
Saat melakukan hubungan intim, jangan terburu-buru, misalnya foreplay 1 menit yang harus dilanjutkan dengan bercinta.
Pada hubungan seksual orang dewasa yang fungsional, persiapan ruangan dan distraksi seperti jadwal anak-anak harus dikesampingkan dulu supaya sesi bercinta aman, nyaman, dan sukses.
Punya masalah disfungsi ereksi? Konsultasikan pada dokter Anda untuk penanganan tepatnya.
Advertisement
Ditulis oleh Giasinta Angguni Pranandhita
Referensi
Artikel Terkait
Ada sejumlah cara mempertahankan ereksi yang bisa Anda lakukan agar hubungan dengan pasangan tetap harmonis. Apa saja cara agar ereksi keras dan tahan lama?
25 Mar 2021
Biasanya, teman tapi mesra berawal dari pertemanan platonik yang sama sekali tidak bertujuan untuk menjalin hubungan asmara. Namun sayangnya, adanya embel-embel aktivitas seksual dalam hubungan teman tapi mesra ini lebih banyak merugikan dalam jangka panjang. Seperti risiko seks tidak aman.
7 Jun 2020
Kekerasan seksual beda dengan pelecehan seksual. Bukan hanya perkosaan, kekerasan seksual bisa meliputi menyebar foto telanjang, memaksa istri atau suami untuk berhubungan seksual, hingga paksaan melakukan aborsi.
29 Jan 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved