Salah satu bentuk terapi psikologi yang fokus pada kejadian di masa lampau adalah terapi regresi. Dari situ, dicari tahu bagaimana pengalaman masa lalu berpengaruh terhadap perilaku saat ini. Metode terapi ini cukup relevan pada orang yang berusaha pulih dari kekerasan masa kecil.
2023-03-19 17:02:44
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Terapi regresi
Table of Content
Salah satu bentuk terapi psikologi yang fokus pada kejadian di masa lampau adalah terapi regresi. Dari situ, dicari tahu bagaimana pengalaman masa lalu berpengaruh terhadap perilaku saat ini.
Advertisement
Artinya, metode terapi ini cukup relevan pada orang yang berusaha pulih dari kekerasan masa kecil. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan apabila terapi ini diterapkan pada orang yang pernah terjebak dalam hubungan penuh kekerasan.
Umumnya, terapi regresi melibatkan proses hipnosis. Dasarnya adalah fakta bahwa alam bawah sadar dapat menekan trauma yang terjadi di usia sebelum pikiran bisa memprosesnya.
Secara mudahnya, terapi regresi berarti upaya persuasi memori lewat hipnosis. Beberapa jenis terapi regresi adalah:
Semua jenis terapi regresi pasti melibatkan hipnosis. Namun pada jenis terapi regresi paling umum ini, tidak harus selalu menyebut pengalaman masa lalu setiap tahunnya. Tujuannya sama, yaitu membantu pasien atau klien mengakses alam bawah sadarnya lewat hipnosis.
Terapis akan menginduksi amnesia pada klien. Kemudian, mereka akan diminta kembali ke masa lalu. Meski demikian, ada kontroversi terkait metode ini karena potensi terjadinya kesalahan memori.
Dasar dari metode ini adalah bahwa setiap orang membawa trauma masing-masing dari masa lalu. Namun, terapi semacam ini juga kontroversial dan tidak semua terapis menerapkannya.
Mengingat terapi regresi erat kaitannya dengan hipnosis, beberapa miskonsepsi yang perlu diluruskan adalah:
Bukannya membuat pasien terlelap, hipnosis adalah membawa mereka pada kesadaran paralel. Artinya, seseorang tetap bisa sadar akan dirinya di masa kini selagi fokus pada fase hidup di masa lampau.
Seorang terapis yang melakukan hipnosis bukan berarti merapalkan mantra atau ilmu magis. Justru, terapis membantu pasien berada dalam kondisi trance. Ini adalah kondisi ketika pikiran berhasil masuk ke alam bawah sadar.
Dengan demikian, kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi lebih tinggi. Utamanya, yang berkaitan dengan pengalaman di masa lalu.
Ada dua fase yang berlangsung secara bersamaan dalam teknik terapi regresi. Itu adalah hipnosis yang terpusat pada klien, dan trance yang dipandu oleh terapis.
Ketika berada dalam fase hipnosis, klien akan merasakan pelepasan emosi. Ini akan membantu proses belajar ulang di subconscious mind. Ini adalah pemegang kendali memori masa lalu.
Pada proses belajar ulang atau relearning ini, emosi negatif akan dilepaskan. Kemudian, akan dibentuk pula prasangka sesuai yang diharapkan terkait pengalaman tertentu di masa lalu.
Perlu diingat bahwa belum tentu setiap terapis menerapkan teknik terapi regresi dengan pola semacam ini. Hanya saja, ini aturan yang diikuti secara umum dan bisa jadi gambaran jalannya proses terapi regresi.
Apabila terapis berhasil memandu pasien dalam mengelola memorinya lewat cara ini, maka bisa jadi metode penanganan yang efektif.
Tujuan utama dari terapi regresi adalah mencari tahu bagaimana alam bawah sadar berpengaruh terhadap perilaku sehari-hari. Ketika berhasil merunut apa memori yang menjadi pemicu, ini dapat memberi kepuasan tersendiri terkait faktor yang berpengaruh pada pola pikir atau perilaku saat ini.
Dari situ, banyak yang menganggap terapi regresi bermanfaat bagi orang yang mengalami:
Hal yang paling membedakan terapi regresi dengan jenis psikoterapi lain adalah akses ke subconscious mind. Namun, sangat sulit menentukan apakah klien sudah benar-benar mengakses memorinya atau justru terjebak membentuk memori yang salah.
Sebab, tidak ada cara untuk benar-benar mengukur apakah sudah berhasil “tiba” di masa lalu atau belum. Hanya saja, ketika merasa dirinya telah berhasil bertemu dengan masa lalu, ini akan memberikan sensasi damai dan penuh kendali.
Di sisi lain, ada banyak sekali kontroversi yang menyertai terapi regresi. Beberapa alasannya adalah:
Baca Juga
Bagi yang ingin mencoba terapi regresi, pastikan memilih terapis yang telah mengantongi sertifikat dan berpengalaman. Tanyakan hal ini sebelum memulai sesi konsultasi. Sangat wajar ketika dalam memilih psikiater atau psikolog, calon klien melakukan riset dan bertanya terlebih dahulu.
Jika sudah menemukan, bisa didiskusikan target atau tujuan yang ingin dicapai. Barulah proses hipnosis akan dimulai. Jangan ragu untuk bertanya hal apapun yang dirasa mengganjal selama proses terapi berlangsung.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar terapi regresi dan kontroversinya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Tak hanya digunakan sebagai bumbu masakan, lada hitam juga telah digunakan sejak dulu sebagai obat. Terdapat beragam manfaat lada hitam yang baik untuk kesehatan.
Bandwagon effect adalah fenomena psikologi yang membuat seseorang mengikuti tren, gaya, sikap, maupun perilaku orang lain. Dampak yang ditimbulkan tergantung tren atau pengaruh di sekitar.
Manfaat bunga kenanga alias ylang ylang untuk kesehatan sudah dibuktikan lewat beberapa penelitian. Mulai dari meredakan stres, merawat luka, hingga meningkatkan gairah seks!
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved