Terapi musik cocok dilakukan oleh orang yang kerap mengalami kecemasan, depresi, hingga mengalami cedera otak traumatis dan stroke. Terapi ini bisa dilakukan dengan memainkan alat musik atau mendengarkan musik
3.5
(2)
4 Mei 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Ilustrasi terapis dalam terapi musik
Table of Content
Anggapan yang menyatakan musik dapat menyehatkan jiwa bukanlah isapan jempol. Bahkan, sudah ada penelitian mengungkapkan masalah kejiwaan tertentu bisa disembuhkan lewat terapi musik.
Advertisement
Terapi musik adalah program terapi yang dijalankan oleh terapis yang kompeten dengan menggunakan musik sebagai sarana penyembuhan seseorang dan untuk kesehatan. Terapi musik yang harus dilakukan seseorang berbeda-beda, mulai dari mendengarkan musik, bernyanyi, menari, hingga menciptakan musik itu sendiri.
Terapi musik ini sudah terbukti secara klinis mampu membantu menangani masalah kejiwaan yang berhubungan dengan penyakit emosional, suasana hati, kognitif, hingga masalah sosial. Penelitian menunjukkan terapi ini sangat membantu seseorang yang kesulitan mengekspresikan diri lewat kata-kata.
Terapi musik dapat diikuti oleh orang yang mengalami berbagai masalah mental, seperti:
Bagi orang-orang tersebut, terapi musik terbukti dapat menjadi wadah untuk menyalurkan rasa sakit yang mereka rasakan. Lewat terapi musik, mereka dapat lebih peka terhadap emosi sekaligus membangun koneksi dengan orang-orang yang mereka sayangi.
Terapi musik bukan hanya berguna untuk menyalurkan perasaan terpendam. Lebih dari itu, penelitian menunjukkan ada manfaat lain yang bisa didapatkan seseorang ketika mengikuti terapi musik, yaitu:
Penelitian menunjukkan orang yang mendengarkan musik sebelum melakukan operasi memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah dibanding mereka yang tidak melakukannya. Pascaoperasi, orang yang kembali mendengarkan musik juga cenderung tidak merasakan ketidaknyamanan sehingga membutuhkan lebih sedikit obat penghilang rasa sakit dibanding mereka yang tidak melakukannya.
Mendengarkan musik atau bernyanyi juga dapat meningkatkan kemampuan fisik, psikologis, kognitif, dan emosional Anda, sehingga kualitas hidup pun terjaga. Tak heran bila terapi musik juga akan membuat proses penyembuhan Anda dari penyakit tertentu menjadi lebih cepat.
Terapi musik sangat dianjurkan untuk penderita stroke atau cedera otak traumatis yang menyerang otak kiri alias bagian otak yang mengatur kemampuan berbicara. Seseorang yang pernah tertembak di bagian otak terbukti dapat kembali berbicara setelah 2 tahun menjalani terapi musik ini.
Mendengarkan musik juga dihubungkan dengan pengurangan tingkat kecemasan pada penderita kanker yang menjalani kemoterapi dan radioterapi. Terapi musik dapat mengurangi mual dan muntah yang biasanya dirasakan pasien kemoterapi.
Mendengarkan musik lawas sangat berguna bagi penderita demensia karena dipercaya dapat membangkitkan ingatan sebelumnya. Terapi musik bagi penderita demensia juga dapat mengurangi agitasi, membantu komunikasi, dan meningkatkan koordinasi fisik.
Musik bukan hanya berpengaruh pada mental, namun juga fisik, terutama pada penderita sakit kronis akibat arthritis. Terapi musik terbukti dapat mengurangi persepsi nyeri, meningkatkan kemampuan penderita untuk mengontrol rasa nyeri tersebut, bahkan mengurangi jumlah obat yang harus mereka konsumsi.
Baca Juga
Terapi musik dapat dilakukan oleh semua umur, bahkan bagi mereka yang buta irama (tone deaf), menderita kelainan mental, atau terlihat sehat. Terapi musik ini akan menyentuh semua aspek dalam pikiran kita yang kemudian akan memengaruhi cara kerja tubuh, otak, hingga perilaku.
Meski demikian, kegiatan terapi musik bagi satu orang mungkin berbeda dengan lainnya. Namun, pada dasarnya ada dua jenis terapi musik yang biasa dilakukan, yakni:
Dalam terapi ini, terapis meminta pasiennya untuk aktif membuat atau memproduksi musik. Dalam terapi ini, pasiennya akan diminta untuk membuat lagi, mengaransemen musik, atau memainkan alat musik.
Pada terapi ini, terapis mengenalkan pengalaman bermusik pada pasiennya dengan tujuan relaksasi, salah satunya dengan mendengarkan musik. Dalam terapi reseptif, seseorang juga bisa diajak untuk mendiskusikan perasaan, ide, atau pemikiran mengenai musik tertentu.
Salah satu hal dasar yang membedakan terapi musik dengan sekedar kegiatan bermusik adalah terapis yang mendampingi Anda. Terapis ini merupakan orang yang sudah tersertifikasi untuk melakukan terapi musik, yakni bisa dari kalangan musisi yang memiliki pengetahuan mendalam soal musik, mulai dari musik elektropop hingga opera.
Pengetahuan ini dibutuhkan sehingga ia mengetahui musik yang dapat menstimulasi kesehatan jiwa dalam diri seseorang. Terapis harus dapat menentukan musik yang bisa dipakai dalam sesi terapi musik, misalnya musik dengan tempo cepat untuk merangsang memori atau musik relaksasi untuk membantu meditasi.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Psikologi warna adalah teori yang menjelaskan tentang pengaruh warna terhadap perasaan dan perilaku manusia. Arti warna merah sangat berbeda pengaruhnya dengan warna hijau.
Psychological first aid (PFA) adalah pertolongan pertama psikologis untuk para korban bencana. Setiap orang bisa memberikan bantuan ini, salah satunya menjadi pendengar yang baik untuk para korban.
Psikodrama adalah jenis terapi mental yang dilakukan dengan metode seperti sedang bermain drama. Drama yang dimainkan disesuaikan dengan peristiwa dari masa lalu pasien yang menjalani terapi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lidya Hapsari
Dijawab oleh dr. Pany
Dijawab oleh dr. Lidya Hapsari
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved