Terapi konversi adalah terapi yang dianggap dapat mengubah orientasi seksual seseorang. Efektivitasnya tidak teruji dan malah berpotensi menyebabkan masalah kesehatan mental.
2023-03-29 15:03:35
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Terapi konversi mendapat penolakan di sejumlah negara karena dianggap melanggar HAM
Table of Content
Menjadi seorang homoseksual adalah pilihan hidup masing-masing orang. Meski begitu, ada beberapa orang, termasuk psikoterapis, yang menganggap kondisi tersebut sebagai bentuk penyakit mental.
Advertisement
Terapi konversi pun kemudian digadang-gadang menjadi salah satu tindakan perawatan yang dianggap dapat membuat orientasi seksual kembali normal. Namun, bukan kesembuhan yang didapat, terapi ini malah menyebabkan depresi hingga peningkatan risiko bunuh diri.
Menurut NHS, conversion therapy atau terapi konversi adalah jenis terapi yang dilakukan untuk mengubah orientasi seksual atau identitas gender seseorang. Terapi ini dinilai dapat membantu homoseksual untuk kembali tertarik kepada lawan jenis.
Terapi yang juga dikenal dengan nama reparative therapy ini mendapat penolakan di sejumlah negara karena dianggap melanggar hak asasi manusia (HAM). Selain itu, belum ada penelitian valid terkait efektivitas terapi ini.
Berbeda dengan psikoterapi yang melibatkan obrolan untuk mengatasi masalah pasien, terapi konversi dilakukan secara brutal. Beberapa tindakan yang mungkin dilakukan dalam terapi ini, antara lain:
Dianggap dapat membantu membuat orientasi seksual seseorang kembali normal, reparative therapy nyatanya tidak efektif. Menurut studi berjudul “Self-Reported Conversion Efforts and Suicidality Among US LGBTQ Youths and Young Adults”, terapi ini dilaporkan telah membuat beberapa remaja yang menjalaninya melakukan percobaan bunuh diri.
Selain itu, terapi konversi juga memberikan dampak buruk pada kondisi psikologis orang-orang yang menjalaninya. Beberapa efek yang mungkin ditimbulkan, di antaranya:
Awalnya, homoseksual memang digolongkan sebagai penyakit mental. Namun, sejak tahun 1973, American Psychological Association (APA) memutuskan untuk tidak mengkategorikan homoseksual sebagai gangguan mental.
Sayangnya, hingga saat ini stigma terkait homoseksual yang dianggap sebagai penyakit masih ada di masyarakat. Hal tersebut kemudian membuat mereka menerima perlakuan diskriminasi dan tekanan dari sejumlah kelompok masyarakat yang memiliki pandangan berbeda.
Kondisi itu pun kemudian meningkatkan risiko gangguan mental pada kelompok homoseksual. Beberapa masalah kesehatan mental yang paling sering terjadi pada kelompok ini di antaranya gangguan kecemasan dan depresi.
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab seseorang menjadi homoseksual. Namun, beberapa ilmuwan berpendapat bahwa ada beberapa faktor yang bisa menjadi pemicunya, antara lain:
Orientasi seksual adalah sesuatu yang alami dalam diri Anda. Orang tidak bisa menentukan kepada siapa mereka tertarik. Meskipun begitu, orientasi seksual seseorang dapat berubah dengan sendirinya seiring berjalan waktu.
Baca Juga
Terapi konversi adalah terapi yang dianggap dapat mengubah orientasi seksual seseorang. Tindakan-tindakan yang dilakukan dalam terapi ini mulai dari disengat listrik, dikurung, dan pemberian obat-obatan yang tidak sebagaimana mestinya.
Tidak ada terapi yang dapat mengubah orientasi seksual seseorang. Terapi konversi malah berpotensi memicu masalah kesehatan mental pada orang-orang yang dipaksa menjalaninya, dan meningkatkan risiko bunuh diri.
Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Seksisme adalah prasangka dan diskriminasi terhadap orang berdasarkan jenis kelamin atau gender. Tindakan ini banyak terjadi di masyarakat, mulai darii media sosial hingga institusi.
Aseksual adalah orientasi seksual yang ditandai ketertarikan seksual yang sangat kecil. Namun, mereka tetap bisa melakukan hubungan seks untuk sejumlah alasan kehidupan.
Demisexual adalah orientasi seseorang yang membuat ia tertarik secara seksual hanya pada orang yang telah memiliki ikatan emosional dengannya. Orang demisexual tidak akan memiliki hasrat seksual terhadap seorang individu jika jalinan emosi belum terbangun di antara keduanya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved