Air dan inhalasi hidrogen diklaim bisa membantu pemulihan gejala yang muncul setelah vaksin COVID-19. Hidrogen mengandung antioksidan yang mudah masuk ke dalam tubuh untuk diserap organ tubuh.
2023-03-25 16:18:43
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Inhalasi hidrogen untuk menurunkan gejala setelah vaksin COVID-19
Table of Content
Vaksin merupakan salah satu cara yang perlu ditempuh untuk meredakan pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia. Memang vaksin bisa saja menimbulkan gejala setelah disuntikkan ke tubuh seseorang. Namun, Anda bisa meredakan gejalanya dengan melakukan terapi air dan inhalasi hidrogen.
Advertisement
Molekul hidrogen dipercaya mengandung antioksidan yang dapat meningkatkan detoksifikasi sel dan meningkatkan hidrasi sel. Selain itu, terapi inhalasi hidrogen pun diklaim mampu memperkuat sistem kekebalan tubuh serta memiliki efek perlindungan yang signifikan pada berbagai organ. Untuk lebih jelasnya, simak paparannya di bawah ini.
Sehabis vaksin, seseorang biasanya akan merasakan beberapa gejala pada tubuhnya. Kondisi ini disebut dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Semua gejala yang muncul sangat normal dan bisa berbeda pada setiap orang.
Dalam Webinar Health Talk From Home sekaligus pengenalan Hydro-Gen Fontaine PEM & Inhaler yang diselenggarakan LiveWell Global pada 25 Juni 2021, Dokter Spesialis Bedah Saraf dan Kepala Instalasi Gawat Darurat serta Tenaga Medis COVID-19 RS PGI Cikini, dr. Bintang Cristo F, Sp.BS., mengatakan bahwa ada beberapa gejala setelah vaksin yang mungkin muncul. Biasanya gejala yang muncul bersifat ringan dan cenderung tidak mengganggu. Menurut dr. Bintang, gejala ringan yang biasa muncul adalah pusing, mual, nyeri otot, nyeri di tempat bekas suntikan vaksin, kelelahan, demam, merasa lapar, dan mengantuk. Gejala-gejala tersebut bisa terjadi akibat adanya inflamasi dalam tubuh.
Vaksin akan bekerja dengan merangsang antibodi tubuh untuk bekerja. Lalu, kerja vaksin juga merangsang sistem kekebalan tubuh untuk bereaksi saat ada virus corona datang. Untuk itu, tubuh perlu sangat fit sebelum dan setelah divaksin.
Menurut dr. Bintang, gejala yang muncul setelah vaksinasi COVID-19 bisa terjadi akibat adanya inflamasi atau peradangan dalam tubuh. Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan jika gejala setelah vaksin muncul. Salah satu caranya dengan menggunakan terapi air dan inhalasi hidrogen.
Sebuah studi menyebutkan, hidrogen memiliki antioksidan dan antiinflamasi yang mampu mengurangi kerusakan organ paru-paru. Antioksidan yang ada dalam hidrogen juga bisa menjadi salah satu cara untuk mempersiapkan dan juga membantu mengatasi keluhan pascavaksinasi COVID-19.
Studi lain menyebutkan, terapi hidrogen mampu menghambat peradangan saluran napas untuk para penderita asma. Terapi ini pun bisa digunakan untuk mengurangi risiko terjadinya badai sitokin pada pasien COVID-19. Molekul hidrogen terbilang sangat mudah masuk ke dalam tubuh dan didistribusikan melalui pembuluh darah. Hal ini akan membuat bagian tubuh terkecil dan terjauh pun bisa mendapatkan hidrogen menurut dr. Bintang.
Terapi hidrogen mungkin hadir dengan banyak manfaat, khususnya untuk para penderita COVID-19 di masa pandemi ini. Biarpun begitu, temuan terbaru ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memperkuat pernyataan ini.
Terapi air dan hidrogen merupakan langkah yang bisa dicoba setelah mendapatkan vaksin COVID-19. Namun, perlu diingat bahwa terapi ini sifatnya hanya untuk membantu meringankan gejalanya yang muncul.
Anda pun perlu merawat diri dengan menjalankan hidup sehat lainnya setelah mendapatkan vaksinasi. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:
Selain itu, harap selalu ingat bahwa vaksin hanya berfungsi untuk menurunkan risiko penularan dan gejala yang muncul jika terpapar virus COVID-19. Vaksin tidak akan membuat tubuh kebal terhadap virus. Anda tetap wajib menjaga protokol kesehatan dengan mematuhi anjuran 5M dari pemerintah.
Melakukan vaksinasi sangat penting untuk mengurangi risiko penularan COVID-19. Saat ada gejala yang muncul setelah vaksin, Anda bisa melakukan terapi air dan inhalasi hidrogen. Jika muncul gejala lain setelah vaksin, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter supaya bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar penanganan setelah mendapatkan vaksin, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Startup di bidang health tech SehatQ kembali membuka sentra vaksinasi Covid-19 di pusat perbelanjaan QBig BSD City, Tangerang, Banten. Vaksinasi dosis pertama ini terbuka bagi usia 18 tahun ke atas, yang memiliki KTP tanpa batasan domisili di Indonesia.
Melalui protokol kesehatan terbaru, Kementerian Kesehatan kembali menekankan penggunaan face shield, masker, dan menjaga kebersihan dengan rajin cuci tangan serta mempraktikkan physical distancing.
Demam anak naik turun disertai batuk pilek bisa mengindikasikan 3 hal, yakni common cold, flu, dan Covid-19. Waspadailah dan kenali cara menanganinya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved