Sekilas tidak tampak berbeda dengan tepung kebanyakan, tepung tapioka adalah ekstrak umbi singkong. Jika dibandingkan dengan tepung terigu, tekstur tepung tapioka lebih terasa licin di tangan. Sayangnya, kandungan nutrisi dalam tepung tapioka termasuk rendah.
3.25
(4)
25 Agt 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Tepung tapioka kaya karbohidrat namun rendah nutrisi
Sekilas tidak tampak berbeda dengan tepung kebanyakan, tepung tapioka adalah ekstrak umbi singkong. Jika dibandingkan dengan tepung terigu, tekstur tepung tapioka lebih terasa licin di tangan. Sayangnya, kandungan nutrisi dalam tepung tapioka termasuk rendah.
Advertisement
Umumnya tepung tapioka digunakan untuk membuat masakan menjadi lebih kental. Ketika dipanaskan, tepung tapioka akan mengental dan warnanya menjadi lebih bening. Selain itu, tepung tapioka juga menjadi kian populer sebagai alternatif pengganti gandum yang bebas gluten.
Hampir sebagian besar kandungan tepung tapioka adalah karbohidrat. Hanya ada sedikit sekali kandungan protein, lemak, dan juga serat di dalamnya. Nutrisinya pun sangat rendah, hanya sekitar 0,1% dari rekomendasi harian.
Itu sebabnya banyak yang menyebut tepung tapioka sebagai empty calories. Memang benar kandungan karbohidratnya bisa menjadi sumber energi, namun tidak ada nutrisi esensial di dalamnya..
Bahkan jika tidak diproses dengan baik, tepung tapioka dapat berdampak buruk bagi kesehatan seseorang karena:
Umbi singkong sebagai bahan dasar tepung tapioka mengandung zat bernama linamarin. Ketika masuk ke dalam tubuh, linamarin bisa berubah menjadi hidrogen sianida yang bisa menyebabkan keracunan sianida.
Ini sama seperti tidak adanya manfaat singkong mentah yang justru dapat menyebabkan keracunan, kelumpuhan, hingga kematian. Kondisi tersebut banyak terjadi di negara-negara Afrika ketika mengalami epidemi penyakit konzo. Warga Afrika banyak yang mengalami penyakit kelumpuhan karena mengonsumsi singkong mentah.
Selain keracunan, seseorang juga berpotensi mengalami alergi ketika mengonsumsi tepung tapioka. Ini terjadi ketika tubuh salah mengira zat dalam singkong sebagai alergen. Istilah medis untuk kondisi ini adalah latex-fruit syndrome.
Bagi orang yang makanan pokoknya singkong, ada risiko mengalami kekurangan gizi atau malnutrisi. Kasus semacam ini banyak terjadi di negara-negara miskin atau berkembang. Tapioka banyak dipilih karena bisa dimakan dan harganya terjangkau. Namun, kandungan protein dan nutrisinya tidak mencukupi standar yang dibutuhkan tubuh.
Baca Juga
Terlepas dari beberapa risiko mengonsumsi tepung tapioka, manfaat yang banyak dirasakan orang adalah kandungannya yang bebas gluten dan juga grain. Artinya, tepung tapioka dapat menjadi pengganti produk yang menggunakan bahan dasar gandum atau jagung.
Beberapa penggunaan tepung tapioka di antaranya:
Berbeda penggunaan, akan berbeda pula cara pengolahan tepung tapioka. Contohnya ketika digunakan untuk mengentalkan masakan atau membuat kue, tepung tapioka cenderung melekatkan adonan dengan lebih baik. Biasanya, penggunaan tepung tapioka dipadukan dengan tepung lain untuk meningkatkan nutrisi dan memperbaiki teksturnya.
Penting untuk memastikan pengolahan tepung tapioka sudah benar-benar matang dan tepat. Jika tidak yakin, membeli produk tepung tapioka komersial lebih aman karena tidak lagi mengandung substansi linamarin terlalu tinggi.
Selain itu, mengingat tepung tapioka tinggi karbohidrat, maka kurang cocok dikonsumsi penderita diabetes. Terlebih tepung tapioka untuk bubble tea yang dibuat dari tepung berwarna hitam dengan pemanis tambahan di dalamnya.
Baca Juga
Untuk menambah nutrisi tepung tapioka, bisa dilakukan lewat mencampurnya dengan tepung yang lebih bernutrisi seperti tepung kedelai. Jika hanya menggunakan tepung tapioka saja, kandungan nutrisinya cenderung rendah dan tidak berdampak signifikan untuk kesehatan.
Advertisement
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Cara berjalan yang benar dapat dilakukan dengan mengangkat kepala, menegakkan punggung, hingga mengencangkan perut.
Makanan rendah lemak bisa mencegah datangnya berbagai penyakit mengerikan, seperti diabetes, kolesterol tinggi, hingga penyakit jantung. Maka dari itu, mengonsumsi makanan rendah lemak secara rutin, bisa membawa dampak baik pada kesehatan.
Beragam buah berwarna merah yang sehat dan lezat di antaranya stroberi, cranberry, tomat, raspberry, hingga semangka.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Denny Sutanto
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved