Penyakit disentri adalah infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri maupun amoeba. Penderitanya bisa mengalai BAB berdarah, kram perut, hingga demam dan lemas. Penyakit ini bisa diobati dengan obat.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
10 Jul 2020
Disentri adalah infeksi usus yang bisa menyebabkan pengidapnya BAB berdarah
Table of Content
Disentri adalah penyakit infeksi usus yang menyebabkan penderitanya mengalami diare parah yang disertai darah dan pada beberapa kasus, juga ditemukan lendir. Kondisi ini umumnya bisa terjadi selama 3-7 hari.
Advertisement
Penyakit ini sangatlah menular dan mudah menyebar antarmanusia yang tidak menjaga kebersihan. Disentri bisa disebabkan oleh bakteri maupun amuba. Keduanya dapat memicu gejala yang sama.
Penyakit disentri bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu:
Disentri yang disebabkan oleh amoeba merupakan jenis yang sebagian besar terjadi di daerah tropis dengan sanitasi yang buruk. Sementara itu, disentri bakteri bisa terjadi di banyak tempat, termasuk di area-area beriklim dingin.
Bakteri maupun amoeba penyebab disentri bisa menyebar karena buruknya sanitasi. Contoh sanitasi yang buruk dalah buang air tidak pada tempatnya maupun kebiasaan buruk tidak mencuci tangan setelah buang air.
Keduanya memungkinkan orang yang tidak terinfeksi disentri, berkontak dengan bakteri dan amoeba disentri yang keluar dari kotoran orang yang terinfeksi.
Penyebaran atau kontak ini dapat terjadi saat:
Penyakit ini bisa menyebar di berbagai lokasi dan pada banyak orang, terutama anak-anak dan lansia. Sebab, kesadaran menjaga kebersihan kedua kelompok tersebut tidak sebaik individu di kelompok usia lainnya.
Gejala disentri bisa beragam, mulai dari yang ringan hingga parah. Berikut ini gejala disentri sesuai penyebabnya.
Gejala disentri bakteri biasanya timbul 1-3 hari setelah infeksi terjadi dan lebih ringan dibandingkan dengan gejala disentri amoeba.
Gejala ini umumnya diawali dengan munculnya rasa sakit perut ringan dan diare, tanpa darah dan lendir. Namun pada beberapa kasus, disentri bakteri juga bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih parah, ditandai dengan munculnya:
Namun, disentri bakteri yang parah ini sangat jarang terjadi. Bahkan pada kebanyakan kasus, disentri jenis ini bisa sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari tanpa perawatan dokter.
Karakteristik gejala disentri amoeba sedikit berbeda dibanding disentri bakteri, karena biasanya tingkat keparahannya lebih tinggi, seperti berikut ini.
Amoeba penyebab disentri juga dapat keluar melalui dinding usus dan masuk ke pembuluh darah. Jika hal ini sampai terjadi, maka amoeba tersebut bisa menginfeksi organ-organ lain. Selain itu, amoeba tersebut juga bisa menyebabkan luka di organ yang dihinggapinya.
Gejala disentri amoeba bisa terjadi hingga beberapa minggu dan parasit ini dapat terus berada di tubuh meski gejala telah mereda. Lalu, saat sistem imun orang yang terinfeksi sedang lemah, gejala disentri bisa kembali muncul.
Pengobatan disentri bisa berbeda tergantung dari penyebabnya, seperti berikut ini.
Pada kebanyakan kasus, disentri bakteri bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu kuran lebih satu minggu tanpa perlu perawatan khusus. Meski begitu, Anda tetap dapat melakukan beberapa hal untuk mengurangi gejala dan merasa lebih nyaman.
Berikut ini hal yang bisa Anda lakukan.
Anda tidak disarankan untuk mengonsumsi obat diare yang mengandung loperamide karena bisa memperparah disentri.
Segera periksakan diri ke dokter apabila gejala disentri tak juga reda meski Anda telah melakukan pengobatan sendiri di rumah. Untuk mengatasi disentri bakteri yang parah, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik tertentu.
Untuk mengobati disentri amoeba, dokter akan meresepkan obat yang dapat menghancurkan amoeba tersebut baik yang berada di usus, darah, ataupun hati. Obat ini umumnya perlu dikonsumsi setidaknya selama 10 hari.
Obat yang digunakan untuk mengatasi disentri amoeba biasanya adalah metronidazole atau tinidazole. Sementara itu pada disentri amoeba tanpa gejala, dokter biasanya akan memberikan obat jenis iodoquinol atau diloxanide furoate.
Jika gejala yang dirasakan sudah sangat parah, dokter biasanya akan menyarankan rawat inap dengan pemasangan cairan infus.
Baca Juga
Kunci untuk mencegah penyebaran disentri adalah menjaga kebersihan diri dengan baik, dengan langkah-langkah sebagai berikut.
Disentri adalah penyakit yang sangat mudah menular. Sehingga, pencegahan merupakan langkah yang sangat penting untuk bisa memutus rantai penyebaran penyakit ini.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Obat diare untuk ibu hamil tak boleh dikonsumsi sembarangan, sebab bisa memicu komplikasi kehamilan. Obat-obatan tertentu seperti, loperamide hingga antibiotik umumnya akan diresepkan oleh dokter.
20 Jan 2020
Bahaya makan buah pir secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama dalam bentuk gangguan pencernaan, seperti konstipasi dan kembung.
31 Okt 2020
Cara mengobati sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS) hanya dapat meringankan gejala. Pola hidup sehat merupakan salah satu metodenya.
11 Jun 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved