Tenggorokan terasa mengganjal dan sesak bisa menandakan penyakit serius seperti gastroesophageal reflux disease (GERD). Saat asam lambung naik, lapisan kerongkongan Anda bisa saja mengalami iritasi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
26 Agt 2023
Gejala GERD yang cukup umum ialah tenggorokan terasa mengganjal dan sesak!
Table of Content
Tenggorokan terasa mengganjal dan sesak dapat menjadi salah satu gejala utama penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD). Penyakit ini terjadi saat asam lambung naik ke kerongkongan atau esofagus.
Advertisement
Saat asam lambung naik, lapisan kerongkongan Anda dapat mengalami iritasi. Hasilnya, tenggorokan pun dapat terasa mengganjal dan sesak. Karena penyakit ini menyerang banyak orang, ada baiknya Anda memahami kondisi GERD dan cara mengatasinya supaya bisa mengantisipasi kondisi ini.
GERD memiliki berbagai macam gejala, salah satu yang paling sering terjadi adalah sensasi tenggorokan mengganjal dan sesak. Rasanya seperti ada makanan yang tertinggal di tenggorokan atau tersedak sesuatu.
Selain itu, GERD juga bisa menyebabkan gejala-gejala lain yang juga dapat mengganggu aktivitas keseharian Anda, seperti:
Tidak hanya itu, ada pula gejala-gejala GERD yang bisa muncul di malam hari, yakni:
Tenggorokan terasa mengganjal dan sesak yang karena GERD juga dapat menyebabkan kamu batuk tak kunjung sembuh. Ditambah lagi, perasaan mengganjal di tenggorokan itu juga cenderung membuat pasien GERD selalu ingin berdeham.
Jika Anda mengalami tenggorokan terasa mengganjal dan sesak, disertai berbagai gejala di atas, bisa jadi Anda sedang mengidap GERD. Maka dari itu, konsultasikan masalah ini ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Tenggorokan yang terasa mengganjal dan sesak karena GERD biasanya akan sembuh ketika GERD-nya diredakan. Jadi, pengobatannya adalah dengan menggunakan obat GERD.
Beberapa obat yang bisa diminum, antara lain:
Obat-obatan antasida dapat menetralisir asam lambung sehingga tidak naik ke kerongkongan. Namun perlu diingat, obat antasida saja tidak akan mampu mengobati kerongkongan yang sudah meradang.
Obat antasida juga memiliki efek samping jika dikonsumsi berlebihan, seperti diare atau masalah pada ginjal. Maka dari itu, konsumsi antasida sesuai dosis yang diberikan atau yang tertera di kemasannya.
Obat-obatan untuk mengurangi produksi asam dikenal sebagai H2 receptor blockers. Obat-obatan ini meliputi cimetidine, famotidine, hingga nizatidine.
Obat-obatan ini memang tidak langsung meredakan gejala-gejala GERD. Namun, H2 receptor blockers ampuh mengurangi produksi asam di lambung sehingga tenggorokan terasa mengganjal dan sesak dapat dicegah.
Penghambat pompa proton adalah obat-obatan yang lebih kuat dibandingkan H2 receptor blockers dalam mengatasi asam lambung. Bahkan, obat-obatan penghambat pompa proton dipercaya dapat menyembuhkan jaringan kerongkongan yang sudah meradang akibat naiknya asam lambung.
Obat-obatan penghambat pompa proton yang biasanya direkomendasikan dokter meliputi lansoprazole dan omeprazole.
Jika berbagai obat-obatan GERD di atas masih tidak ampuh juga, dokter dapat merekomendasikan prosedur operasi.
Ada beberapa cara untuk mengurangi frekuensi naiknya asam lambung ke kerongkongan yang bisa dilakukan di rumah. Berbagai cara ini dapat dilakukan sambil Anda meminum obat-obatan GERD yang sudah diberikan dokter.
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat memberikan tekanan berlebih pada bagian perut sehingga asam lambung bisa naik ke kerongkongan. Maka dari itu, jagalah berat badan Anda.
Kebiasaan buruk merokok dapat mengganggu fungsi sfingter esofagus bagian bawah. Jika hal ini terjadi, asam lambung dapat naik ke kerongkongan dengan mudah. Berhentilah merokok agar GERD tidak semakin parah.
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan pasien GERD adalah rebahan setelah makan. Hal ini dapat menyebabkan asam lambung naik dengan mudah. Maka dari itu, tunggulah sekitar 3 jam setelah makan sebelum Anda rebahan.
Mengonsumsi makanan dan minuman terlalu cepat dapat memperparah gejala-gejala GERD. Maka tidak mengherankan jika dokter akan menyarankan Anda untuk makan dan minum secara perlahan.
Terdapat makanan dan minuman yang dapat memicu naiknya asam lambung, seperti makanan berlemak, gorengan, saus tomat, alkohol, cokelat, mint, bawang putih, bawang bombay, hingga kafein.
Pakaian yang terlalu ketat dapat memberikan tekanan ekstra pada bagian perut dan sfingter esofagus bagian bawah sehingga akhirnya asam lambung akan naik dengan mudah. Mulai dari sekarang, pilihlah pakaian yang lebih longgar agar gejala GERD dapat dicegah.
Jika gejala-gejala GERD membuat Anda susah tidur, cobalah tinggikan bantalan kepala saat Anda mencoba untuk tidur. Hal ini dilakukan guna mencegah naiknya asam lambung selama Anda sedang rebahan.
Berbagai cara di atas dapat membantu Anda mengatasi gejala tenggorokan terasa mengganjal dan sesak karena GERD. Jika perasaan mengganjal dan sesak itu masih bertahan, konsultasikan masalah ini ke dokter untuk mendapatkan penanganan lanjutan.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Omeprazole untuk ibu hamil memang aman untuk dikonsumsi. Meski begitu, jika dalam dosis yang terlalu tinggi, efek samping omeprazole dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin.
13 Jan 2021
Bentuk anatomi lambung tampak seperti kantong berbentuk huruf J. Fungsi lambung adalah untuk mengolah makanan, menyingkirkan zat berbahaya, menyimpan makanan, dan menyerap zat yang baik untuk tubuh.
13 Jan 2020
Efek samping kunyit dapat muncul apabila dikonsumsi terlalu banyak. Jadi, Anda sebaiknya lebih waspada. Apa saja efek samping kunyit untuk kesehatan?
22 Jan 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved