Telur setengah matang punya risiko kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan yang matang. Itu sebabnya, ibu hamil dianjurkan untuk menghindari makan telur setengah matang. Pasalnya, ada bahaya mengintai jika ibu hamil makan telur setengah matang.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
2 Des 2021
Ibu hamil sebaiknya menghindari untuk makan telur setengah matang
Table of Content
Banyak cara mengolah telur hingga menjadi hidangan sederhana yang menggugah selera, termasuk telur setengah matang yang menjadi favorit bagi sebagian orang. Namun, jika Anda sedang dalam masa kehamilan, konsumsi telur setengah matang untuk ibu hamil sebaiknya dihindari.
Advertisement
Simak ulasan lengkap mengenai fakta ibu hamil makan telur setengah matang beserta kandungan gizi dan tips aman konsumsi telur di masa kehamilan berikut ini.
Saat menjalani masa kehamilan, ada berbagai pantangan makanan ibu hamil yang harus dituruti, salah satunya adalah makanan yang mentah atau tidak matang sempurna. Itu sebabnya, makan telur setengah matang tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
Hal ini karena telur yang masih mentah berisiko memiliki kandungan bakteri Salmonella yang berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin.
Itu sebabnya, keracunan Salmonella jadi salah satu bahaya yang patut diwaspadai ibu hamil bila hendak makan telur setengah matang.
BACA JUGA: Waspada! Inilah Pantangan Ibu Hamil yang Tidak Boleh Terlewatkan
Beberapa gejala yang mungkin terjadi jika ibu hamil keracunan makanan akibat bakteri Salmonella, antara lain:
Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat atau FDA menyatakan bahwa Salmonella bisa menyebar dari usus ke aliran darah dan menginfeksi bagian tubuh lainnya, bahkan menyebabkan kematian.
Ibu hamil termasuk ke dalam salah satu kelompok rentan yang bisa mengalami sakit parah akibat infeksi bakteri ini. Hal ini bisa terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang menurun selama kehamilan.
Bahaya telur setengah matang untuk ibu hamil tidak hanya berdampak pada ibu, tetapi juga pada janin dalam kandungan. Infeksi Salmonella bisa menular atau menyebar ke janin yang menyebabkan infeksi pada cairan ketuban.
Pada kondisi yang lebih parah, kontaminasi Salmonella bahkan bisa mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin.
BACA JUGA: Ciri-Ciri Kandungan Kuat dan Cara Menjaganya agar Tetap Sehat
Telur merupakan sumber protein hewani yang baik untuk kesehatan tubuh. Harganya relatif murah dan mudah didapat membuat telur ayam menjadi makanan favorit berbagai kalangan di segala usia.
Baik untuk ibu hamil ataupun yang tidak, telur ayam matang lebih dianjurkan daripada telur setengah matang karena meminimalisir risiko kontaminasi parasit atau bakteri yang berbahaya. Selain itu, telur matang diketahui bisa memberikan Anda lebih banyak protein.
Sebab, ketika memasak telur, protein dalam telur akan dipecah sehingga membuatnya lebih mudah dicerna. Artinya, tubuh Anda juga akan memiliki lebih banyak protein untuk digunakan.
Jadi, sangat baik dan beralasan agar menghindari telur setengah matang bagi ibu hamil, bukan?
Untuk ibu hamil, telur ayam mampu memberikan berbagai kandungan nutrisi yang dibutuhkan ibu dan janin selama kehamilan. Dalam 1 butir telur ayam sedang (50 gr) mengandung 6 gram protein yang mudah diserap.
Jadi, jangan ragu untuk makan telur dalam menu harian Anda sebagai salah satu sumber protein hewani.
Telur memiliki kandungan protein dan lemak yang cukup tinggi, dengan kandungan karbohidrat yang rendah. Berkat ini, telur bisa mempertahankan kadar gula darah sehat bagi ibu hamil sehingga mengurangi risiko diabetes saat hamil atau diabetes gestasional.
Telur ayam juga diketahui memiliki kandungan vitamin D yang baik untuk tubuh. Nah, kandungannya ini juga membuat manfaat telur bagi ibu hamil semakin beragam.
Selama masa kehamilan dan menyusui, Anda membutuhkan vitamin D untuk menjaga kesehatan tulang ibu dan janin, menjaga sistem kekebalan tubuh, serta pertumbuhan dan perkembangan janin.
Anda bisa memilih telur ayam kampung untuk mendapatkan vitamin D yang lebih banyak daripada telur ayam biasa.
Kandungan gizi lain dalam telur yang baik untuk ibu hamil, antara lain vitamin B12, zat besi, dan kolin. Nutrisi ini berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan janin, termasuk perkembangan otak janin.
Pastikan Anda memakan seluruh telur, bukan hanya putih telurnya saja. Sebab, kolin hanya ditemukan pada kuning telur.
BACA JUGA: Ini Beragam Makanan Sehat untuk Ibu Hamil yang Baik untuk Janin
Banyak kandungan gizi dalam telur tentu sangat sayang untuk dilewatkan ibu hamil. Namun, ingatlah untuk tidak makan telur setengah matang bagi para ibu hamil.
Nutrisi dalam telur dapat optimal jika Anda memasaknya sampai matang.
Telur yang diolah dengan benar sampai matang sempurna bertujuan untuk membunuh bakteri Salmonella yang berbahaya bagi tubuh.
FDA menyarankan untuk mencegah keracunan Salmonella pada ibu hamil akibat makan telur setengah matang, Anda perlu menyimpan telur dalam lemari es, memasak telur hingga bagian kuning padat, dan memasak makanan yang mengandung telur hingga matang.
Berikut ini beberapa tips mengolah dan menyimpan telur agar aman ketika dikonsumsi oleh ibu hamil:
BACA JUGA: Dari Semua Cara Memasak Telur, Mana yang Paling Sehat?
Konsumsi telur setengah matang untuk ibu hamil tidak dianjurkan karena ada bahaya keracunan Salmonella yang terkandung di dalamnya. Lebih dari itu, risiko gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin juga lebih besar terjadi pada ibu hamil yang makan telur setengah matang.
Telur ayam merupakan sumber nutrisi yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, serta menunjang kesehatan ibu dan bayi. Anda dianjurkan mengolah telur hingga matang sebelum dikonsumsi. Selain membuatnya lebih aman, protein dalam telur matang juga lebih mudah dicerna.
Jika masih ada pertanyaan seputar konsumsi telur setengah matang untuk ibu hamil, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Ditulis oleh Yanita Nur Indah Sari
Referensi
Artikel Terkait
Di Indonesia kehamilan selalu dikaitkan dengan ngidam. Ciri-ciri ngidam yang paling utama adalah adanya keinginan untuk mengonsumsi makanan tertentu yang biasanya tidak dikonsumsi. Selain itu, apa saja ciri-ciri orang ngidam yang umum dialami oleh para ibu hamil kebanyakan. Berikut penjelasannya.
5 Feb 2020
Keputihan saat hamil adalah hal yang normal, namun juga bisa berbahaya untuk janin dan ibu. Keputihan yang normal atau leukorea memiliki ciri berwarna putih susu atau bening, hingga tidak berbau.
28 Apr 2023
Ibu hamil sebaiknya jangan hanya berpatokan pada istilah lama “makan untuk dua orang” selama mengandung. Kebutuhan kalori pada trimester pertama sebenarnya masih normal. Barulah pada trimester kedua dan trimester ketiga butuh tambahan 450 kalori.
12 Okt 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved