Cara mengatasi telinga keluar cairan harus disesuaikan dengan penyebabnya. Meskipun begitu, Anda dapat mengompres sisi telinga yang mengeluarkan cairan dengan handuk hangat sebagai langkah pertolongan pertama.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
11 Sep 2023
Telinga keluar cairan mampu disebabkan oleh cedera.
Table of Content
Telinga keluar cairan bisa terjadi akibat berbagai macam penyakit maupun kondisi medis. Jenis cairannya pun beragam, entah itu kotoran telinga, darah, nanah, atau air sekalipun.
Advertisement
Setiap penyebab telinga keluar cairan, akan menentukan jenis cairan yang keluar. Maka dari itu, Anda disarankan untuk mengetahui penyebab telinga keluar cairan, agar mendapatkan penanganan terbaik saat ke dokter.
Setiap penyebab telinga keluar cairan, akan menentukan jenis cairan yang keluar dari telinga Anda. Dengan mengetahui berbagai penyebab telinga keluar cairan dan jenis cairan yang keluar dari telinga, maka Anda bisa mempermudah dokter mendiagnosis penyebabnya.
Otitis media adalah infeksi di bagian tengah telinga. Otitis media terjadi saat virus atau bakteri menyerang bagian tengah telinga, yang tak jauh dari gendang telinga.
Salah satu gejalanya ialah penumpukan cairan di belakang gendang telinga. Saat tak ada lagi ruang untuk menampung cairan tersebut, maka dapat mengakibatkan pecahnya gendang telinga yang menyebabkan telinga keluar cairan.
Cairan yang keluar dari telinga akibat otitis media bisa berupa nanah atau cairan berwarna putih samar.
Telinga keluar cairan juga bisa disebabkan oleh trauma yang menyerang bagian vital telinga. Misalnya, jika Anda sedang membersihkan telinga dengan cotton bud dan menekannya terlalu dalam, maka saluran telinga bisa mengalami trauma.
Tekanan udara yang dialami saat bepergian dengan pesawat atau menyelam terlalu dalam ke dasar laut juga bisa menyebabkan trauma, sehingga mengakibatkan gendang telinga pecah atau robek.
Selain itu, mendengar suara yang terlalu kencang juga dapat menyebabkan trauma pada telinga. Sama seperti kasus sebelumnya, gendang telinga juga bisa pecah.
Telinga keluar cairan akibat cedera atau trauma, dapat mengakibatkan keluarnya darah, nanah, atau cairan bening keluar dari telinga.
Pernah mengalami telinga keluar cairan setelah berenang terlalu lama? Ya, kondisi itu disebut sebagai otitis eksterna. Otitis eksterna muncul saat bakteri atau jamur berhasil menyebabkan saluran telinga terinfeksi.
Saat berenang atau berendam terlalu lama, maka bagian dalam telinga akan mengalami kelembapan. Hal ini dapat menyebabkan rusaknya dinding saluran telinga, sehingga mempermudah bakteri serta jamur masuk dan menyebabkan infeksi.
Otitis eksterna juga dapat terjadi jika ada benda asing yang masuk ke dalam telinga, dan menyebabkan infeksi.
Otitis eksterna dapat menyebabkan telinga mengeluarkan cairan bening yang mengendap di dalam organ tersebut, akibat masuknya air saat berenang atau berendam di air terlalu lama.
Otitis eksterna ganas adalah penyebab langka yang bisa mengakibatkan telinga keluar cairan. Kondisi ini adalah komplikasi dari otitis eksterna yang dapat merusak dan menciderai bagian tulang rawan di dasar tulang tengkorak.
Fraktur atau patah tulang tengkorak juga bisa menjadi penyebab langka dari telinga keluar cairan. Menurut sumber, saat fraktur tengkorak terjadi, maka bisa saja cairan bening keluar dari telinga ataupun hidung Anda.
Mastoidis terjadi ketika tulang mastoid yang tepat terletak di belakang telinga mengalami infeksi. Gejala umum dari mastoidis adalah telinga keluar cairan berupa nanah, pembengkakan di belakang telinga, nyeri, dan sulit mendengar.
Ketika mengalami keluarnya cairan dari telinga, ada beberapa cara mengatasi telinga keluar cairan yang dapat Anda lakukan sendiri di rumah sebelum memutuskan untuk pergi ke dokter. Misalnya dengan mengompres sisi telinga yang mengeluarkan cairan dengan kompres hangat menggunakan kain atau handuk.
Ketika mengompres telinga, pastikan kain atau handuk yang digunakan tidak terlalu basah agar tidak ada air yang masuk ke dalam telinga.
Selain itu, Anda juga perlu mengatur pernapasan dari hidung agar tidak menghembuskannya terlalu keras untuk menjaga tekanan di dalam telinga. Hindari juga menahan napas dari hidung dan mulut yang ditutup karena hal ini dapat meningkatkan tekanan dalam telinga yang justru memperparah keadaan.
Jika Anda berencana menggunakan obat tetes telinga, jangan gunakan obat apapun sebelum mengonsultasikannya dengan dokter. Sebab, obat tersebut mungkin saja dapat memperparah kondisi Anda dan menyebabkan masalah lain yang jauh lebih berbahaya.
Umumnya, dokter akan meresepkan obat antibiotik untuk telinga keluar cairan yang disebabkan oleh infeksi. Obat antibiotik itu dapat berupa obat tetes, pil, atau tablet yang dapat ditelan.
Untuk menangani rasa nyeri akibat telinga keluar cairan, dokter juga bisa menyarankan penggunaan kompres hangat di bagian telinga, atau mengonsumsi obat pereda nyeri di apotek, seperti ibuprofen.
Gendang telinga pecah biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu hingga 2 bulan. Dengan menjaga gendang telinga tetap kering dan menghindari suara keras maupun pukulan kencang, Anda bisa mempercepat proses penyembuhannya.
Namun, jika gendang telinga pecah tidak kunjung sembuh, maka dokter akan merekomendasikan prosedur operasi untuk “menutup” bagian gendang telinga yang terdampak.
Tentu saja, pengobatan dari telinga cairan akan bervariasi, tergantung dari penyebabnya. Namun, ada beberapa tanda dari telinga keluar cairan, yang mengharuskan Anda segera datang ke dokter.
Jika telinga keluar cairan kuning, berwarna putih, atau berdarah, segeralah periksakan diri ke dokter. Apalagi jika telinga keluar cairan ini terjadi selama 5 hari atau lebih.
Selain itu, jika ada gejala yang menyertai telinga keluar cairan seperti pembengkakan, nyeri hebat hingga hilangnya kemampuan mendengar, segera periksakan diri ke dokter.
Terakhir, jika keluar cairan dari telinga akibat cidera atau kecelakaan, segera kunjungi dokter. Bisa saja ada cidera lain yang berdampak pada organ tubuh selain telinga.
Baca Juga
Telinga keluar cairan harus menjadi perhatian Anda. Sebab jika dibiarkan begitu saja, akan ada komplikasi yang bisa mengancam indra pendengaran. Oleh karena itu, jangan melakukan diagnosis sendiri, dan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Gejala asma tidak boleh diabaikan, apalagi kalau semakin parah. Ketahui langkah pertolongan pertama serangan asma yang bisa dilakukan Anda serta membantu penderita.
7 Nov 2022
Selain konsumsi makanan, ada beberapa vitamin dan suplemen penambah darah yang bisa diberikan, misalnya tablet besi. Selain itu, ada apa lagi?
13 Jul 2022
Obat jantung berdebar akan diberikan sesuai dengan penyebabnya. Namun, dokter biasanya memberikan antiaritmia, calcium channel blocker, hingga obat anti kecemasan. Ketahui selengkapnya mengenai jenis obat jantung berdebar.
31 Mar 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved