Telemedicine adalah bentuk layanan kesehatan yang didukung oleh kemajuan teknologi. Salah satu bentuk layanan telemedicine adalah konsultasi dokter online melalui aplikasi kesehatan.
4.54
(13)
6 Feb 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Telemedicine adalah teknologi yang memungkinkan pasien chat secara langsung dengan dokter
Table of Content
Sekarang, hampir semua kehidupan manusia terpusat pada telepon pintar di genggaman. Hal ini, mau tidak mau juga memengaruhi cara kita memenuhi kebutuhan dasar, termasuk dalam mendapatkan akses kesehatan. Kehadiran telemedicine bisa menjadi jawaban untuk kemudahan mengakses pelayanan kesehatan.
Advertisement
Telemedicine adalah suatu teknologi yang memungkinkan pasien berdiskusi dengan dokter secara privat, tanpa harus bertatap muka secara langsung. Diskusi tersebut akan membantu pasien mendapatkan informasi mengenai dugaan diagnosis, perawatan atau penanganan pertama pada penyakit mupun kasus cedera, hingga tips dalam meningkatkan kesehatan tubuh.
Di beberapa negara dunia, penggunaan teknologi telemdicine sudah dilakukan sejak lama. Namun di Indonesia, teknologi ini baru mulai umum digunakan sejak beberapa tahun terakhir.
Dengan berubahnya pola kehidupan manusia, banyak sektor harus mencoba mengikutinya, termasuk sektor kesehatan. Bahkan, badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO), telah memiliki divisi khusus yang berkaitan dengan bidang kesehatan digital.
Telemedicine merupakan salah satu hasil utama dari perkembangan sektor kesehatan di bidang digital. Menurut WHO, ada empat hal yang mendasari fitur ini, yaitu:
Di Indonesia sendiri, penggunaan telemedicine dianggap bisa mengatasi sejumlah tantangan dalam pemerataan akses kesehatan, seperti:
Contoh penggunaan telemedicine yang tengah marak berlangsung di Indonesia adalah fitur chat langsung dengan dokter yang bisa dilakukan melalui aplikasi. Dengan fitur tersebut, pengguna bisa dengan bebas berdiskusi langsung dengan dokter, kapanpun dan di manapun berada.
Layanan kesehatan online telemedicine memiliki manfaat yang cukup menjanjikan bagi masyarakat secara umum.
Bagi masyarakat yang bertempat tinggal jauh dari fasilitas kesehatan, layanan telemedicine dapat menjadi solusi yang cukup potensial. Biaya untuk transportasi ke akses fasilitas kesehatan dapat dipangkas melalui layanan kesehatan ini karena pasien dapat melakukan konsultasi dokter online secara instan melalui smartphone atau gawai lain.
Berkonsultasi dengan dokter secara online tentu akan memangkas waktu pasien secara signifikan, terutama dalam hal durasi lama perjalanan. Pasien tidak perlu keluar rumah atau pergi dari tempat tinggalnya untuk mengjangkau layanan kesehaan ini.
Berdasarkan studi yang dilakukan pada tahun 2017 ditemukan fakta bahwa layanan telemedicine efektif dalam mengurangi durasi perawatan di rumah sakit bagi pasien gagal jantung. Studi lain pada tahun 2012 juga mengonfirmasi manfaat telemedicine sebagai tindakan pemeriksaan preventif yang efektif bagi pasien dengan masalah kesehatan kelebihan berat badan.
Seiring berkembangnya teknologi, telemedicine bisa merambah ke cakupan fitur yang lebih luas. Selain mempermudah konsultasi tentang kondisi kesehatan melalui fitur tanya dokter online, kelak tidak menutup kemungkinan akan muncul tekonologi atau aplikasi yang memungkinkan perekaman detak jantung hingga tekanan darah.
Dengan teknologi yang ada saat inipun, kita nantinya bisa melihat kemampuan sensor yang diletakkan di permukaan kulit, untuk mengetahui kondisi tubuh secara sistemik. Semua itu memang mendukung perkembangan telemedicine secara pesat.
Namun, di balik semua kecanggihan tersebut, ada satu hal yang tidak bisa dilakukan dalam penggunaan telemedicine, yaitu pemeriksaan fisik langsung dokter ke pasien. Hal ini membuat dokter biasanya masih belum memberikan diagnosis pasti saat melayani konsultasi menggunakan fitur ini.
Paling jauh, dokter hanya akan memberikan kemungkinan diagnosis disertai dengan diagnosis pembanding lainnya. Hal ini bisa dimengerti, mengingat proses untuk menegakkan diagnosis merupakan langkah berlapis yang terkadang juga perlu disertai dengan berbagai pemeriksaan penunjang. Tidak adanya diagnosis pasti juga membuat dokter tidak bisa meresepkan obat spesifik untuk menyasar sumber sakit.
Baca Juga
Melihat kelebihan dan kekurangan telemedicine, sah rasanya jika menyebut fitur ini belum bisa jadi solusi sapu jagad masalah kesehatan di masyarakat. Dengan mempertimbangkan keduanya, berikut ini fokus yang bisa dilakukan pada penggunaan telemedicine.
Meski masih ada pro dan kontra yang muncul terhadap fitur ini, telemedicine adalah perkembangan teknologi yang tidak bisa terelakkan lagi keberadaannya. Peraturan dari sisi dokter maupun pasien pengguna pun masih terus digodok, untuk mencari jalan tengah yang bisa menguntungkan kedua belah pihak.
Ke depannya, penggunaan telemedicine akan terus dirancang bukan untuk menggantikan kunjungan ke dokter, tetapi sebagai pendamping perawatan yang semakin baik, efisien, dan tentu saja tepat.
Advertisement
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Telat bayar BPJS tidak selalu berakhir dengan denda BPJS Kesehatan. Pahami persyaratan dan hitung-hitungannya agar tidak kena denda yang terlampau besar.
Alat pelindung diri adalah perlengkapan wajib yang wajib dipakai saat menjalankan pekerjaan berisiko tinggi. Simak daftar APD dan kegunaannya di sini.
Terdapat sejumlah layanan dan penyakit yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan, di antaranya pelayanan yang tidak sesuai dengan peraturan undang-undang, pelayanan kesehatan di luar negeri, hingga pelayanan kesehatan untuk tujuan estetika.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Denny Sutanto
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved