Teknik pursed lip breathing adalah latihan pernapasan yang dapat membantu seseorang bisa bernapas lebih efektif. Latihan pernapasan dengan teknik ini dapat memberikan kendali penuh terhadap cara bernapas.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
26 Jun 2021
Teknik pursed lip breathing
Table of Content
Teknik pursed lip breathing adalah latihan pernapasan yang dapat membantu seseorang bisa bernapas lebih efektif. Latihan pernapasan dengan teknik ini dapat memberikan kendali penuh terhadap cara bernapas.
Advertisement
Bagi orang yang tak memiliki masalah apapun dengan paru-parunya, mungkin teknik pernapasan bukan menjadi prioritas. Namun bagi pasien paru kronis, teknik pernapasan sederhana semacam ini sangat bermanfaat.
Demi membiasakan, tentu perlu latihan cara melakukan teknik pernapasan ini dengan tepat. Sebaiknya, berlatihlah ketika sedang fokus atau rileks tanpa ada distraksi dari sekitar.
Jika sudah siap, berikut ini tahapan cara melakukan pursed lip breathing:
Sederhana, bukan? Namun bagi yang belum terbiasa, kerap kali menarik napas hanya memenuhi bagian paru-paru atau dada, tidak membuat otot diafragma mengembang.
Terus praktikkan teknik pernapasan ini hingga sudah terbiasa dan menjadi hal yang terjadi dengan sendirinya.
Latihan pernapasan pursed lip akan mengoptimalkan kinerja paru-paru di saat bersamaan. Artinya, Anda tidak perlu bekerja keras untuk bernapas secara optimal.
Itulah sebabnya, pursed lip breathing sangat membantu pasien masalah paru seperti asma, fibrosis paru, dan juga termasuk bagian dari pengobatan penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK.
Khusus pada pasien PPOK, fungsi paru dan kemampuan bernapasnya telah menurun signifikan. Ketika sudah menjadi kian parah, paru-paru menjadi terlalu berkembang sehingga kemampuan menghembuskan napas pun tak lagi optimal. Dengan demikian, kemampuan bernapas menjadi sulit dan berpengaruh terhadap kualitas hidup seseorang.
Menariknya, sebuah studi tim peneliti dari Federal University of Juiz de Fora Brazil menemukan bahwa latihan pernapasan ini punya manfaat kesehatan signifikan. Kondisi hiperinflasi dinamis pada pasien PPOK berkurang. Di saat yang sama, toleransi terhadap aktivitas fisik, pola pernapasan, dan juga oksigen arteri pun membaik.
Perlu diingat pula bahwa penyakit paru obstruktif kronis adalah kondisi yang kerusakannya tidak bisa diperbaiki. Hal yang bisa diupayakan adalah menunda kondisinya menjadi kian buruk.
Inilah jawaban mengapa latihan pernapasan seperti pursed lip breathing sangatlah bermanfaat bagi pasien PPOK. Bernapas bisa jadi jauh lebih efisien.
Selain alasan di atas, berikut ini penjelasan bagaimana latihan pernapasan ini dapat mengendalikan cara Anda bernapas:
Dengan melakukan pursed lip breathing secara konsisten terutama dengan hitungan napas lebih lama, ini bisa memberi sinyal sistem saraf pusat agar menjadi tenang. Efeknya sama seperti relaksasi ke seluruh tubuh.
Ini dapat mengurangi stres dan kecemasan berlebih terutama bagi penderita masalah paru yang kerap merasakannya ketika napas mulai terasa sesak.
Hingga kini, tidak ada risiko atau efek samping dari melakukan teknik pernapasan ini. Namun tentu bagi pasien masalah paru apapun, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter terkait latihan pernapasan yang tengah dicoba.
Baca Juga
Lebih jauh lagi, ketika Anda merasa fungsi paru menurun secara signifikan, segera temui kepada dokter. Mungkin ada pendekatan penanganan yang perlu diubah.
Jika Anda ingin tahu lebih lanjut seputar latihan pernapasan semacam ini, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Selama masa mudik Lebaran lalu, Kementerian Kesehatan mencatat, penyakit yang paling banyak diderita oleh para pemudik adalah Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) seperti pilek.
17 Jun 2019
Dampak pembakaran bahan bakar kendaraan bisa mengakibatkan penyakit ringan hingga serius. Kenali berbagai dampaknya dan hindarilah, demi usia yang panjang!
4 Sep 2020
Cara mengatasi tersedak pada orang dewasa dan bayi bisa dilakukan sendiri maupun dengan bantuan orang lain dengan cara memaksakan batuk, memberikan pukulan pada punggung, hingga melakukan teknik manuver Heimlich atau abdominal thrusts.
21 Jan 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved