Cara memerah ASI dengan tangan yang baik dan benar perlu dilakukan agar pengosongan ASI bisa tuntas. Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mencuci tangan agar payudara tidak mengalami infeksi.
2023-03-30 01:05:41
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Cara memerah ASI dengan tangan yang baik dan benar tidak membutuhkan alat khusus
Table of Content
Cara memerah ASI dengan tangan yang baik dan benar berguna agar asupan ASI bayi tetap terjaga. Terlebih, hal ini berguna jika ibu menyusui menjalankan program ASI eksklusif dan lupa membawa pompa ASI.
Advertisement
Cara memerah ASI dengan teknik marmet bisa jadi jawabannya. Teknik ini hanya menggunakan tangan dan tanpa menggunakan alat bantu lain.
Cara memerah ASI setiap ibu menyusui berbeda-beda, tergantung pada pilihan setiap orang. Ada yang lebih suka menggunakan alat pompa elektrik, manual, atau teknik marmet.
Selain cara memerah ASI dengan tangan yang baik dan benar, alat pompa ASI juga menjadi teman baik ibu menyusui, misalnya saat harus bekerja setelah cuti selama sekitar 3 bulan.
Biasanya, alat pompa ASI ini satu paket dengan cooler bag dan botol kaca atau plastik ASI untuk menampung hasil perah.
Berikut 3 cara memerah ASI yang biasnaya dipilih, yaitu:
Memerah ASI dengan pompa ASI elektrik banyak disukai. Sebab, hanya perlu menempelkan alat pompa pada payudara dan menekan tombol start, alat pun akan bekerja otomatis. Tangan tak perlu direpotkan untuk mengoperasikan alat tersebut.
Namun, di sisi lain, alat pompa elektrik lebih memakan tempat dan elemennya cukup banyak. Mulai dari charger, selang, valve, dan banyak lagi. Jika satu saja ketinggalan, alat pompa terancam tidak bisa digunakan.
Belum lagi waktu yang digunakan untuk membersihkan dan mensterilkan setiap peralatan pompa ASI setiap habis digunakan.
Baca juga: 11 Rekomendasi Pompa ASI Terbaik di Tahun 2021
Alat pompa manual ini dioperasikan dengan cara menekan tuas secara bergantian hingga payudara kosong.
Sayangnya, alat ini membuat kurang nyaman bagi beberapa orang. Sebab, tangan harus terus bergerak untuk mengoperasikannya. Kadang, ibu menyusui bisa merasa pegal atau lelah.
Teknik marmet adalah cara memerah ASI dengan tangan yang baik dan benar untuk menstimulasi payudara agar air susu keluar dengan optimal. Menurut Chele Marmet dari Lactation Institute, teknik ini dirancang sebagai cara memerah ASI yang paling efektif.
Tanpa alat satu pun, teknik marmet bisa dilakukan dengan menempelkan wadah ASI langsung ke puting payudara. Kemudian, ibu jari tangan bergerak dengan arah tertentu untuk mengeluarkan ASI dari payudara. Peralatannya tidak banyak.
Namun, tidak semua ibu menyusui bisa melakukan cara memerah ASI dengan tangan yang baik dan benar ini.
Baca Juga
Wajar jika ada ibu menyusui yang merasa mustahil bisa mengosongkan payudara hanya dengan cara memerah ASI dengan tangan yang baik dan benar.
Padahal, teknik ini sangat direkomendasikan oleh konselor laktasi karena bisa benar-benar mengosongkan payudara hingga tuntas.
Jika Anda tidak melakukan cara memerah ASI menggunakan tangan yang baik dan benar, artinya pengosongan ASI tidak tuntas. Ada kemungkinan jika terdapat akumulasi ASI yang tersumbat.
Hal ini menimbulkan gumpalan dan terasa nyeri. Bila dibiarkan, ibu menyusui bisa merasakan sakit, demam, hingga mastitis.
Untuk itu, inilah cara memerah ASI dengan tangan yang baik dan benar:
Sebelum Anda melakukan cara memerah ASI dengan tangan yang baik dan benar, Anda perlu mengingat bahwa tangan akan berinteraksi langsung dengan payudara.
Hal ini membuat Anda rentan terkena ASI perah dan payudara pun juga rentan mengalami infeksi bakteri.
Untuk itu, cuci tangan dengan bersih di air hangat yang mengalir sebelum memerah AS.
Wadah yang dimaksud adalah wadah sementara sebelum ASI diletakkan di botol. Pastikan wadahnya memiliki mulut yang lebar agar ASI tidak tumpah saat diperah.
Jangan lupa untuk membersihkan wadahnya supaya ASI tidak tercemar bakteri maupun mikroorganisme lainnya.
Baca Juga
Sebagian besar ibu menyusui yang melakukan teknik marmet akan menyimpan ASI perah dengan botol kaca khusus ASI.
Pastikan botol kaca sudah disteril sebelum botol digunakan untuk menampung ASI dari wadah sebelumnya.
Saat melakukan cara memerah ASI dengan tangan yang baik dan benar, buat posisi maupun suasana Anda nyaman. Anda bisa memilih tempat yang tenang tanpa gangguan dan tempat yang sejuk.
Jangan lupa untuk menjaga posisi tubuh agar tetap nyaman sehingga tubuh tidak cepat pegal dan kelelahan. Anda bisa menggunakan bantal agar posisi yang Anda pilih semakin nyaman.
Sebelum melakukan cara memerah ASI dengan tangan yang baik dan benar, pastikan Anda pijat perlahan area payudara agar aliran ASI lancar.
Caranya, pijat payudara secara lembut dengan arah memutar. Lakukan dari arah dada ke areola. Lanjutkan dengan arah dari payudara bawah ke puting selama 2-3 menit.
Anda bisa melanjutkan pijat payudara dengan menggunakan jari kelingking diletakkan di bawah payudara dan mengarah ke tulang rusuk.
Pastikan jari lainnya mengikuti bentuk payudara bawah. Setelah itu, ibu jari pun juga diletakkan di puting sekitar 3 cm.
Lakukan teknik pijatan ini sehingga gerakannya mampu mencakup daerah areola. Pijat terus hingga ASI mengalir dan siap diperah.
Baca Juga
Salah satu hal yang cukup tricky ketika melakukan cara memerah ASI dengan tangan yang baik dan benar adalah posisi tangan yang benar
Pastikan posisi jempol berada di areola bagian atas. Sementara, letakkan jari telunjuk di bagian areola bawah. Lalu, pastikan ketiga jari lainnya menyangga telunjuk dan berada di belakang telunjuk.
Lalu, pijat payudara dan perah dengan gerakan ibu jari dan jari lainnya menuju puting
Lakukan memerah ASI selama 3-5 menit sampai produksi ASI berkurang dan melambat. Jika Anda ingin mengosongkan ASI dari payudara, Anda bisa memerah selama 20-30 menit.
Perlu diingat, saat melakukan cara memerah ASI dengan tangan yang baik dan benar, payudara sebaiknya tidak ditekan terlalu dalam.
Hal ini mampu membuat ASI tersumbat sehingga ASI tidak bisa keluar. Jangan lupa untuk tidak menarik ataupun menjepit puting payudara dengan jari tengah dan telunjuk.
Jika gerakan di atas belum berhasil mengeluarkan ASI, jangan menyerah. Cari posisi yang paling pas.
Posisi tangan yang dijabarkan sebelumnya bukan hanya satu-satunya cara. Biasanya, ibu menyusui akan menemukan posisi yang paling tepat untuk memancing ASI keluar.
Teknik marmet tentu membuat tangan pegal karena harus terus bergerak memijat payudara. Untuk itu, beri jeda sembari membangun mood agar kembali rileks. Melakukan stretching bisa jadi pilihan.
Jangan lupa ketika mengambil jeda, pastikan botol kaca tertutup agar tidak terpapar debu atau risiko tumpah karena tersenggol.
Agar ASI perah tidak rusak, simpan ASI di dalam botol kaca ataupun plastik ASI di dalam kulkas atau freezer.
ASI akan terjaga kualitasnya apabila Anda melakukan metode first in first out. Metode ini dilakukan dengan cara ASI yang disimpan terlebih dahulu harus dikeluarkan dan diberikan lebih awal.
Agar Anda mengetahui ASI mana yang diperah terlebih dahulu, catat tanggal dan waktu ASI diperah ke dalam lemari pendingin atau pembeku.
Selain mengetahui cara memerah ASI dengan tangan yang baik dan benar, trik agar ASI perah bisa melimpah adalah dengan mengetahui kapan sebaiknya memerah ASI.
Dalam hal ini, waktu yang tepat untuk memerah ASI adalah saat pagi hari, tepatnya pada pukul 1 hingga 6 pagi.
Hal ini dikarenakan jumlah hormon prolaktin sedang meningkat pada waktu ini. Hormon tersebut nantinya memberikan pesan ke otak agar memproduksi ASI lebih banyak.
Selain itu, waktu yang tepat untuk memerah ASI juga berada di antara waktu menyusui.
Anda bisa memilih dalam rentang waktu 30 hingga 30 menit setelah menyusui. Sebelum menyusui, Anda bisa memerah ASI satu jam sebelumnya.
Untuk mengetahui berapa kali memerah ASI dalam sehari, jawabannya adalah 8 hingga 10 kali per hari.
Anda akan memerlukan setidaknya 8 sesi pengeluaran ASI, baik menyusui secara langsung maupun dengan memerah atau memompa ASI.
Jika Anda memiliki bayi kembar, sebaiknya Anda melakukan cara memerah ASI dengan tangan yang baik dan benar sebanyak 10 kali sehari.
Tidak masalah jika ASI tidak diperah dengan jarak waktu yang seragam. Namun, perlu diingat, Anda harus memerah ASI paling sedikit satu kali pada malam hari ataupun jika Anda menyadari adanya produksi ASI yang berkurang.
Sebaiknya, jangan sampai melewatkan sesi memerah ASI selama lebih dari 5 hingga 6 jam dalam beberapa bulan pertama.
Baca juga: Kebutuhan ASI Bayi 0-2 Tahun, Berapa Banyak?
Stres dapat membuat ASI terhambat untuk keluar dari salurannya. Hal ini membuat produksi ASI sedikit. Baik menggunakan pompa ASI ataupun memerah ASI dengan tangan secara langsung, jika Anda stres, jumlah ASI akan menurun.
Salah satu cara untuk mengelola stres adalah dengan memutar musik saat memerah ASI. Studi yang diterbitkan pada Journal of Clinical & Diagnostic Research, musik mampu menurunkan hormon kortisol, hormon stres, saat menyusui. Hal ini pun berdampak pada meningkatnya produksi ASI.
Saat melakukan cara memerah ASI dengan tangan yang baik dan benar, pastikan Anda meneteskan sejumlah ASI ke puting luka.
Sebab, diketahui, menurut penelitian pada Nutrients, ASI bersifat antibakteri. Dalam hal ini, ASI memiliki kandungan mikroba baik untuk mempercepat penyembuhan luka.
Cara memerah ASI dengan tangan yang baik dan benar tentu berguna untuk memenuhi kebutuhan ASI eksklusif.
Pastikan Anda membuat diri nyaman terlebih dahulu. Hal ini berguna agar mengurangi stres dan memengaruhi produksi ASI. Selain itu, jangan lupa jaga kebersihan agar terhindar dari infeksi.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait cara memerah ASI dengan tangan yang baik dan benar, konsultasikan terlebih dahulu melalui chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Jika Anda ingin melengkapi keperluan ibu menyusui, kunjungi Toko SehatQ untuk mendapatkan penawaran menarik.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Jika penasaran ibu demam bolehkah menyusui, jawabannya tentu boleh. Justru, ibu sedang menghasilkan antibodi.
Penyebab benjolan di payudara saat menyusui antara lain mastitis, penyumbatan saluran susu, abses, kista, hingga hematoma. Penanganannya tergantung dari penyebab terjadinya benjolan.
Diare bisa mengganggu proses menyusui dan tidak baik jika dibiarkan karena bisa menyebabkan dehidrasi. Atasi kondisi ini dengan mengonsumsi obat diare untuk ibu menyusui yang aman seperti Loperamide.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved