Program PHBS di sekolah penting untuk diterapkan oleh siswa-siswi demi menjaga kesehatan mereka di masa pandemi. Contoh perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah adalah mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan, mengonsumsi jajanan sehat, olahraga teratur, hingga memberantas jentik nyamuk.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
19 Jan 2022
PHBS di sekolah dapat membuat anak terbiasa melakukan perilaku bersih.
Table of Content
Perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS di sekolah memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan siswa-siswi yang tengah menuntut ilmu selama masa pandemi Covid-19.
Advertisement
Meskipun para pelajar sudah diberikan kelonggaran untuk belajar sambil tatap muka, bukan berarti mereka tidak berisiko terjangkit virus corona selama proses pembelajaran berlangsung.
Oleh sebab itu, simak pengertian PHBS di lingkungan belajar sekaligus tujuan, manfaat, dan indikatornya.
PHBS adalah semua perilaku kesehatan masyarakat yang dilakukan atas kesadaran pribadi.
Walau demikian, apa yang diterapkan pada PHBS tergantung dari lingkupnya, misalnya di lingkungan tempat tinggal, sekolah, perkantoran, dan tempat lainnya.
Pengertian PHBS di sekolah adalah pelaksanaan prosedur kesehatan tertentu dengan memberdayakan guru, siswa, serta masyarakat di lingkungan sekolah.
Mereka diharapkan untuk bisa melakukan pola hidup sehat demi terciptanya sekolah dan lingkungan sekitar yang sehat.
Meskipun penerapan PHBS didasari oleh ruang lingkupnya, tujuan PHBS secara umum tetaplah sama, yakni meningkatkan kesadaran masyarakan untuk mau menjalankan hidup bersih dan sehat.
Kehadiran program ini diharapkan bisa membuat masyarakat terhindar dari berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit Covid-19.
Dengan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah, tentunya ada banyak manfaat yang bisa diraih oleh siswa, guru, hingga warga sekitar sekolah.
Berikut adalah manfaat PHBS di lembaga pendidikan dan lingkungan sekitar yang perlu Anda ketahui.
Kementerian Kesehatan RI telah menetapkan beberapa indikator PHBS di sekolah. Mulai dari mencuci tangan hingga kerja bakti, berikut adalah sejumlah indikator yang dimaksud.
Mencuci tangan adalah kegiatan yang mudah, murah, dan sangat efektif dalam mencegah persebaran kuman maupun virus pada anak-anak hingga orang dewasa.
Namun, anak-anak mungkin membutuhkan masa adaptasi agar dapat melakukan perilaku hidup sehat di lingkungan sekolah ini secara rutin.
Supaya PHBS di lingkungan belajar menjadi efektif, anak harus diajarkan cara mencuci tangan yang benar.
Terdapat lima langkah cuci tangan yang benar, yaitu membasahi tangan dengan air mengalir, menggunakan sabun, menggosok telapak dan punggung tangan (termasuk sela-sela jari), membilas dengan air mengalir, dan mengeringkannya.
Guru di sekolah bisa membuat kegiatan cuci tangan anak lebih menyenangkan dengan bernyanyi lagu pendek saat melakukannya. Idealnya, cuci tangan dilakukan sekurang-kurangnya selama 20 detik
Ingatkan anak untuk selalu mencuci tangan dalam kondisi tertentu, seperti setelah menggunakan toilet, sebelum dan setelah makan, setelah bermain di luar, maupun setelah batuk atau bersin.
Sekolah harus selalu menyediakan sarana cuci tangan dengan sabun untuk memaksimalkan pelaksanaan PHBS di sekolah. Jika tidak, anak bisa menggunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60 persen.
Berolahraga secara teratur adalah salah satu kegiatan PHBS yang bisa dilakukan secara rutin oleh peserta didik dan guru.
Aktivitas ini dapat menghindarkan anak dari kuman berbahaya, termasuk yang menyerang paru-paru dan jalan napas. Dengan demikian, sistem imun anak dapat senantiasa terjaga dan mereka tidak mudah sakit.
Meski demikian, olahraga juga harus dilakukan secara terukur agar tidak berlebihan dalam memeras tenaga anak.
Salah satu jenis olahraga yang bisa dilakukan adalah senam sehat gembira.
Selain itu, contoh PHBS di sekolah adalah membeli dan mengonsumsi jajanan sehat.
Jajanan sehat yang penting untuk dikonsumsi oleh siswa-siswi adalah jajanan yang mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Sebaliknya, jangan mengonsumsi makanan yang terlihat kotor, berwarna mencolok, tidak tertutup atau terbungkus, serta terlalu gurih atau manis.
Anak akan menghabiskan waktu yang cukup lama di sekolah. Oleh karena itu, sekolah perlu menyediakan fasilitas toilet yang bersih.
Fasilitas ini diharapkan bisa meminimalisir penyebaran penyakit yang berhubungan dengan kebersihan, salah satunya diare.
Covid-19 bukan satu-satunya penyakit yang dikhawatirkan saat ini. Anak-anak juga harus dilindungi dari penyakit berbahaya lain, seperti demam berdarah atau DBD.
Maka dari itu, pihak sekolah perlu memastikan kebersihan selokan dan tempat penampungan air lainnya supaya tidak ada jentik nyamuk.
Indikator PHBS di sekolah berikut adalah tidak merokok. Pihak sekolah disarankan untuk aktif dalam melarang masyarakat di sekitar sekolah untuk tidak merokok.
Demi terjaganya lingkungan sekolah yang sehat dan bersih, tentunya indikator ini perlu dilaksanakan.
Menggalang kerja bakti untuk menciptakan lingkungan bersih dan sehat juga termasuk indikator PHBS di sekolah.
Kerja bakti perlu dijalankan seluruh pihak di sekolah, mulai dari murid, guru, hingga warga sekolah lainnya.
Di samping menjaga kebersihan, manfaat PBHS ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan warga sekolah.
Para guru disarankan untuk membantu peserta didiknya untuk benar-benar memahami apa itu arti PHBS. Dengan begitu, mereka diharapkan bisa menerapkannya dengan rutin.
Selain menerapkan berbagai contoh perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah di atas, program PHBS di lingkungan belajar juga menganjurkan anak, guru, maupun warga sekolah untuk membuang sampah pada tempatnya.
Anak juga sebaiknya dibiasakan untuk menggunakan masker ketika berkegiatan dan selalu menjaga jarak dengan orang lain.
Sementara itu, tenaga pengajar dan orangtua murid harus senantiasa mengawasi anak demi kesehatan dan keselamatan bersama.
Jika Anda khawatir mengenai kesehatan anak selama sekolah tatap muka di masa pandemi, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Jangan asal memberikan obat batuk anak, apalagi sampai memberi antibiotik. Batuk biasanya disebabkan virus yang bisa hilang dengan sendirinya.
27 Apr 2023
Hipertensi pada anak perlu dipastikan ke dokter karena bergantung pada banyak faktor. Remaja disebut hipertensi jika tekanan darah di atas 130/80 mmHg.
3 Jan 2023
Gangguan psikologis yang dapat timbul pada korban bullying bisa beragam. Salah satunya yaitu post traumatic stress disorder (PTSD). PTSD pada korban bullying bisa ditandai dengan berbagai ciri yang bisa dikenali sejak dini, seperti mengalami mimpi buruk, depresi, dan gangguan mental.
18 Jun 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved