Ada beberapa tata cara makan yang perlu diajarkan pada anak oleh orangtua, seperti mengunyah dengan mulut tertutup, mencuci tangan, hingga jangan mengkritik makanan yang disajikan.
2023-03-22 21:01:36
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Anak perlu paham tata cara makan yang benar dan sopan sejak dini.
Table of Content
Tata cara makan yang benar perlu diajarkan pada anak sejak usia dini. Sebab, etika makan dapat menjadi alat penting yang berguna bagi si kecil untuk berinteraksi sosial saat ia sudah dewasa kelak.
Advertisement
Simaklah berbagai tata cara makan yang benar untuk anak ini agar Ayah dan Bunda bisa mengajarinya di rumah.
Sesaat setelah anak sudah bisa berbicara serta memegang sendok dan garpu sendiri, saat itu juga orangtua sudah boleh memperkenalkan tata cara makan yang baik.
Walaupun anak belum mengerti apa yang Anda sampaikan, jangan pernah bosan menyampaikan etika makan yang sopan. Lambat laun, anak dapat memahami dan mempraktikkan tata tertib makan yang baik.
Bagaimana cara makan yang baik dan bisa dipraktikkan oleh anak? Pahami penjelasannya di bawah ini.
Etika makan yang penting diketahui anak adalah membersihkan tangan dan wajah. Sebelum duduk di meja makan, ajarkan anak untuk selalu membersihkan tangan dan wajah dengan air.
Kebiasaan ini dilakukan untuk menunjukkan rasa hormat pada orang yang telah menyiapkan makanan di meja makan. Selain itu, anak juga dapat terbiasa untuk menjaga kebersihan tubuh.
Selanjutnya, beri tahu anak untuk tidak makan terlebih dahulu sebelum semua orang duduk di meja makan dan mendapatkan makanan.
Pasalnya, makan malam harus dinikmati bersama-sama. Jika anak sudah makan sebelum yang lain duduk, hal itu bisa dianggap tidak sopan.
Salah satu tata cara makan yang penting untuk diketahui anak ialah mengunyah dengan mulut tertutup. Sebab, saat mulut terbuka sambil mengunyah, suara yang keluar dari mulut dapat mengganggu orang-orang di meja makan.
Lalu, ajarkan juga pada anak agar dirinya tidak berbicara saat masih ada makanan di mulut.
Etika makan lainnya yang sebaiknya dipelajari anak adalah bersikap sopan di meja makan.
Ada kalanya anak menginginkan sesuatu di meja makan, namun jauh dari jangkauan tangan. Saat ia meminta orang lain untuk mengambilkannya, ajarkan anak untuk mengatakan, "tolong".
Tidak hanya itu, mintalah anak untuk selalu mengucapkan "terima kasih" kepada orang yang sudah menyiapkan makanan.
Menggunakan peralatan makan dan serbet adalah salah satu tata cara makan yang baik dan penting dilakukan anak.
Saat anak sedang makan bersama keluarga besar atau teman-teman, ajarkan ia untuk menggunakan sendok dan garpu. Jangan sampai ia menggunakan tangan untuk makan.
Bimbing juga anak untuk dapat menggunakan sendok dan garpu dengan benar.
Tata cara makan yang baik dan sopan selanjutnya adalah tidak mengkritik makanan yang sudah disajikan.
Sebenarnya, sah-sah saja jika anak kurang menyukai makanan yang disajikan. Namun, jangan sampai ia mengutarakan ketidaksukaannya itu langsung di hadapan orang yang telah membuat makanan. Hal ini dianggap tidak sopan dan dapat menyakiti hati orang tersebut.
Justru sebaliknya, tegaskan pada anak untuk selalu mengutarakan rasa terima kasih kepada orang yang telah menyajikan makanan.
Mematikan segala gawai atau gadget di meja makan adalah etika makan yang perlu dilakukan, termasuk pada orangtua. Jika anak sudah memiliki gawai (gadget) seperti handphone, minta anak untuk mematikannya saat sedang berada di meja makan agar ia bisa berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sekitar.
Ditambah lagi, sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Maternal & Child Nutrition mengungkapkan, keberadaan gawai seperti televisi dapat membuat seseorang mengonsumsi makanan lebih banyak, terutama makanan yang tinggi lemak dan gula.
Saat di meja makan, ajari anak untuk tidak menginterupsi pembicaraan orang lain. Jika anak ingin berbicara, tunggu sampai ia memiliki kesempatan.
Minta juga anak untuk berbicara hal-hal yang menarik, seperti tentang teman-teman, sekolah, dan berbagai subjek lain yang bisa membuat orang di meja makan tertarik.
Etika makan dan minum ini penting untuk dipahami oleh anak-anak supaya mereka bisa menghargai orang lain saat berada di meja makan.
Terkadang, anak suka terburu-buru beranjak dari kursi setelah makan. Padahal, orang-orang di sekitarnya masih belum selesai makan. Dikutip dari The Nourished Child, hal ini dianggap tidak sopan.
Jika memang anak sudah selesai makan, mintalah ia duduk lebih lama untuk berinteraksi dengan orang-orang di sekitar. Setelah itu, Ayah dan Bunda boleh mengizinkannya untuk beranjak dari kursi. Tata krama makan ini sebaiknya diajarkan pada anak sejak ia masih dini.
Namun ingat, jika memang anak Anda masih terlalu kecil untuk bersosialisasi, maka ia tak perlu menunggu sampai yang lain selesai makan.
Jika anak sudah cukup dewasa, Anda boleh meminta bantuannya untuk menyiapkan dan membersihkan meja makan. Dengan begitu, ia bisa belajar untuk tidak menyerahkan semua tugas pada orangtua atau asisten rumah tangga (ART) di rumah.
Dengan begitu, ia bisa belajar untuk tidak menyerahkan semua tugas pada orangtua atau asisten rumah tangga (ART) di rumah. Kebiasaan makan yang baik ini diharapkan dapat membantu si kecil untuk belajar bertanggung jawab atas apa yang telah ia kerjakan.
Baca Juga
Berbagai tata cara makan yang baik dan etika makan di atas dapat menjadi hal yang berguna bagi kehidupan anak di masa depan. Maka dari itu, jangan tunggu hingga dirinya dewasa untuk memperkenalkan etika di meja makan.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Campak adalah infeksi virus yang sering kali menyerang anak-anak. Gejala campak pada anak cukup beragam, mulai dari mata berair, bersin dan flu, hingga bercak merah kecokelatan di kulit.
Anak 2 tahun belum bisa bicara kemungkinan terjadi karena beberapa penyebab. Terapi wicara adalah salah satu yang direkomendasikan untuk mengatasi speech delayed.
Terdapat sejumlah faktor penyebab bullying (perundungan) yang penting untuk diketahui supaya bisa dicegah, mulai dari kurangnya hubungan dengan orangtua, memiliki saudara kandung yang bersifat kasar, hingga minimnya rasa percaya diri.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved