Tantrum pada bayi bisa terjadi sebelum Si Kecil menginjak usia 1 tahun. Beberapa penyebab bayi tantrum adalah rasa takut terpisah atau merasa lapar dan mengantuk.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
5 Jul 2021
Tantrum pada bayi terjadi biasanya terjadi pada bayi berusia di bawah 1 tahun
Table of Content
Tantrum kerap dianggap sebagai "kebiasaan" anak balita saat lemauannya tidak dituruti. Akan tetapi, nyatanya bayi pun bisa tantrum.
Advertisement
Meski membuat Anda bingung, Anda tidak perlu khawatir. Tantrum pada bayi sebetulnya lumrah karena menandakan adanya perkembangan mental pada Si Kecil.
Lantas, apa penyebab tantrum pada bayi?
Tantrum pada umumnya terjadi karena bayi belum terlalu bisa memahami perasaannya dan menuangkannya dengan kata-kata.
Setidaknya, bayi tantrum karena merasakan:
Biasanya saat ketakutan, bayi akan terkejut.
Bayi mungkin merasa takut dan "asing" ketika bertemu orang baru, mendengar suara yang muncul mendadak, atau melihat sesuatu yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Bayi juga mungkin merasa ketakutan untuk berpisah dengan orang tua atau pengasuhnya, misalnya ketika ayah atau ibunya berangkat kerja.
Ketika bayi mengalami suatu hal yang baru, ia cenderung kebingungan untuk mengekspresikan apa yang dirasakan karena belum bisa bicara dengan lancar.
Pergolakan batin inilah yang membuatnya frustrasi dan akhirnya tantrum. Bagaimana tidak?
Sebab, Si Kecil mau menyampaikan bahwa ia mungkin lapar, kegerahan, atau sakit, tapi tidak bisa menuangkannya dengan kata-kata agar orang tuanya memahami.
Di lain waktu, tantrum juga mungkin terjadi ketika bayi mengalami perubahan kondisi yang berlangsung cepat.
Sebagai contoh, diangkat dari kursi makan, setelah selesai bermain, atau akan ditidurkan di malam hari.
Bayi yang belum familiar dengan lingkungan sekitarnya mungkin akan merasa kelelahan "memproses" segala sesuatu yang baru, seperti mendengar suara orang asing atau ketika berada di tengah keramaian.
Biasanya, ini karena ia merasa terlalu bising, serta terlalu banyak aktivitas dan interaksi yang ia alami.
Jadi, ia akan kelelahan dan rewel, menangis, bahkan mengamuk. Inilah yang juga bisa menyebabkan tantrum pada bayi.
Jangan salah. Meski bayi mungkin belum bisa sepenuhnya mengerti apa yang ia rasakan, ia bisa tahu kapan dirinya merasa tidak nyaman.
Nah, hanya lewat tantrumlah ia bisa menyampaikan "keluh kesah"nya pada orang tua.
Sebagai contoh, bayi kerap merasa tidak nyaman karena lapar, haus, mengantuk, atau perutnya bergejolak karena ingin pup.
Ketika mereka juga merasakan hal yang cukup serius, seperti nyeri atau sakit, tantrum adalah cara berkomunikasi Si Kecil kepada orang tua atau pengasuhnya.
Memang, bayi tantrum membuat orang tua dan pengasuh kewalahan, apalagi bila kondisi ini terjadi di tempat umum.
Dikutip dari riset terbitan American Academy of Nurse Practitioners, ada hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi bayi tantrum, yaitu:
Pastikan Anda Anda tetap pada kondisi tenang saat menghadapi tantrum pada bayi. Hal ini akan menghindari Anda dari amarah yang tidak diperlukan.
Bila emosi Anda stabil, Anda bisa mencari cara untuk mengalihkan perhatiannya agar tantrum pada bayi segera mereda.
Ketika bayi tantrum, cobalah menenangkannya dengan memeluk atau menimangnya.
Riset merekomendasikan orang tua untuk cukup memberikan waktu selama satu menit jikasudah cukup besar untuk menghentikan tantrumnya sendiri, jika anak masih bayi Anda harus menemaninya dan mendekapnya.
Namun, pastikan Anda tidak menggunakan strategi ini terlalu sering. Sebab, ini justru mengurangi efektivitasnya.
Selama menunggu tantrumnya reda. Anda cukup awasi si Kecil agar teehindar dari risiko tersedak, jatuh, atau mencelakai dirinya sendiri.
Biasanya bayi tantrum juga karena ingin mendapatkan perhatian dari pengasuh atau orang tuanya.
Bila hal ini terjadi, Anda bisa berlaku tegas ketika apa yang ia inginkan tidak bisa Anda kabulkan.
Jangan langsung bereaksi untuk meredakan amukan atau tangisan bayi.
Ketegasan Anda akan menunjukkan pada Si Kecil bahwa mengamuk dan tantrum tidak akan memberikan apa yang ia mau dengan cuma-cuma.
Anda dapat memberikan pemahaman kepada anak Anda mengenai kejadian yang terjadi, lakukan dengan tegas namun tetap penuh kasih sayang.
Bila bayi tantrum di tempat umum, sebaiknya segera bawa bayi meninggalkan tempat tersebut. Bawa bayi ke tempat yang sepi sampai tantrumnya berhenti.
Selain agar tidak mengganggu orang sekitar, hal ini membuat bayi lebih tenang karena tidak mengalami terlalu banyak rangsangan dari sekitarnya.
Saat bayi tantrum, orang tua atau pengasuh seringkali kesulitan untuk menghentikannya.
Oleh karena itu, berikut adalah cara mencegah tantrum pada bayi yang bisa Anda coba:
Bayi akan kaget jika mengalami perubahan aktivitas yang mendadak.
Maka, pastikan Anda menentukan jadwal yang pasti untuk kegiatannya agar ia terbiasa, terutama saat waktu makan dan waktu bayi tidur.
Sebab, salah satu hal yang memicu tantrum adalah bayi lapar atau lelah.
Ketika ia sudah mengetahui jadwal rutin, ia akan tidak kaget lagi bila aktivitas yang akan dilalui dalam satu hari ternyata bermacam-macam.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Jika bayi sudah MPASI biasanya tantrum karena bayi yang lapar.
Bila ternyata Anda membawa bayi keluar dan jauh dari rumah, pastikan Anda membawa makanan dan camilan untuk mengganjal perutnya.
Tantrum pada bayi bisa berkurang seiring bertambahnya usia. Saat tantrum, normalnya, ia tetap bisa bertindak seperti biasa.
Namun, segera temui dokter anak bila bayi mengalami kondisi berikut ini:
Advertisement
Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari
Referensi
Artikel Terkait
Buds Organics menghadirkan skin care dari bahan-bahan alami dan tentunya organik yang dapat membantu mengatasi berbagai masalah mulai dari kulit kering, kolik, kembung, hingga eczema pada bayi dan juga ibu.
1 Des 2020
Bayi jarang menangis bisa menjadi pertanda jika si kecil memiliki sifat yang cukup tenang. Namun, ada pula kemungkinan adanya gejala gangguan tertentu, seperti kekurangan gula darah hingga down syndrome.
22 Mar 2022
Bayi cegukan adalah kondisi yang umum dialami oleh bayi berusia di bawah satu tahun. Cegukan pada bayi bisa disebabkan oleh banyak faktor salah satunya menutupnya pita suara secara tiba-tiba.
18 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved