Alergi terjadi karena sistem imun yang sensitif terhadap alergen atau pemicu alergi tertentu. Jenis penyebab alergi sangat penting untuk dikenali agar bisa dihindari.
5 Jun 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Serbuk sari termasuk salah satu alergen yang sering ada di sekitar Anda
Reaksi alergi muncul karena sistem kekebalan tubuh yang sensitif terhadap alergen tertentu. Alergen adalah istilah lain untuk pemicu alergi.
Advertisement
Penyebab alergi dapat beterbangan bebas dan terhirup ke dalam saluran pernapasan, kontak langsung dengan kulit, atau terkena mata.
Alergen umumnya tidak berbahaya. Tapi pada beberapa kasus, penyebab alergi dapat menimbulkan reaksi alergi yang parah. Untuk itu, penting mengenali apa itu alergen dan jenisnya agar Anda bisa lebih waspada.
Terdapat berbagai jenis pemicu alergi di sekliling Anda. Kebanyakan dari alergen tersebut bahkan dapat Anda temukan dengan mudah di lingkungan rumah, sekolah, maupun tempat kerja.
Mari kenali dan cermati sederet alergen yang paling umum di bawah ini:
Serbuk sari adalah alat reproduksi dari beragam tanaman, khususnya yang berbunga. Bagian tumbuhan ini memiliki ukuran sangat kecil, ringan, dan kering sehingga dapat mudah diterbangkan oleh angin.
Jumlah serbuk sari yang beterbangan di udara biasanya akan lebih banyak saat cuaca berangin yang disertai udara kering. Peningkatan jumlah ini dapat menimbulkan reaksi alergi, terutama bagi orang yang sensitif terhadap serbuk sari.
Alergi akibat serbuk sari juga disebut hay fever atau rhinitis alergi. Gejalanya bisa berupa hidung tersumbat atau beringus (meler), mata berair, tenggorokan dan mata yang gatal, batuk-batuk, dan bengkak di area bawah mata.
Tungau debu biasa terdapat dalam rumah dan berukuran sangat kecil. Akibatnya, serangga ini sulit dilihat dengan mata telanjang.
Serangga ini hidup di lingkungan yang lembap dan hangat, seperti tempat tidur, sofa, dan karpet. Mereka bertahan hidup dengan memakan sel-sel kulit mati yang terlepas dari kulit manusia.
Tungau debu sebetulnya tidak menggigit ataupun menyebarkan penyakit. Yang menyebabkan reaksi alergi umumnya adalah kotoran tungau, bukan serangga itu sendiri. Alergen ini juga kerap memicu kondisi rhinitis alergi.
Orang yang alergi tungau debu bisa mengalami gejala berupa mata merah dan berair, bersin-bersin, hidung beringus, gatal-gatal pada hidung, tenggorokan, dan langit-langit dalam mulut, serta batuk.
Serangan asma pun bisa dipicu oleh kotoran tungau debu. Bila serangga ini menyebabkan serangan asma, tak hanya gejala alergi yang terjadi karena ciri khas asma juga akan dialami oleh penderita.
Keluhan khas dari sereangan asma tersebut adalah mengi (muncul bunyi ‘ngik’ saat menghembuskan napas), kesulitan bernapas, hingga nyeri dada.
Alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh memberikan respons abnormal terhadap suatu jenis makanan. Contoh makanan yang paling umum menyebabkan alergi meliputi ikan, kerang-kerangan, kacang, serta susu.
Gejala alergi makanan umumnya tidak berbahaya, misalnya, mual, diare, gatal-gatal di mulut, serta biduran. Namun jangan lengah karena alergi ini juga bisa menyebabkan anafilaksis.
Anafilaksis adalah reaksi alergi yang sangat parah dan harus segera ditangani secara medis. Beberapa gejalanya meliputi:
Jamur akan tumbuh subur pada permukaan lembap. Contohnya, di kamar mandi, kusen jendela, tanah, daun yang layu, serta kayu yang sudah lapuk.
Tanaman jamur berkembang biak dengan dengan menyebarkan spora. Sama seperti serbuk sari, spora berukuran sangat kecil dan mudah beterbangan di udara.
Jika Anda alergi terhadap spora jamur, reaksi alergi akan timbul ketika ada spora yang masuk ke saluran pernapasan Anda.
Alergi spora jamur dapat menyebabkan batuk-batuk, mata gatal, hingga kesulitan bernapas. Gejala yang timbul bisa saja tampak ringan, tapi Anda perlu lebih waspada jika menderita asma. Pasalnya, alergen ini juga bisa memicu serangan asma.
Sengatan lebah termasuk salah satu pemicu alergi yang paling berbahaya, terlebih bagi bagi orang yang sangat sensitif terhadap efeknya.
Saking berbahayanya, orang-orang dengan alergi jenis ini kerap harus berjaga-jaga dan senantiasa membawa perlengkapan suntik epinefrin.
Epinefrin merupakan obat untuk menetralkan reaksi alergi akibat sengatan lebah yang bekerja dengan cepat. Namun di Indonesia sendiri, alat suntik epinefrin (epipen) sangatlah jarang. Umumnya, penderita alergi butuh suntikan epinefrin dari dokter.
Sengatan lebah dapat menimbulkan pembengkakan dan inflamasi pada area yang disengat. Tapi pada kasus yang lebih parah, sengatan serangga ini bisa menyebabkan reaksi syok anafilaksis.
Dampak syok anafilaksis yang timbul meliputi kesulitan bernapas dan menelan, penurunan tekanan darah, dan peningkatan detak jantung.
Obat-obatan tertentu juga bisa menjadi alergen. Contoh obat yang sering memicu alergi meliputi penisilin, antibiotik golongan sulfonamide, aspirin, serta obat antikejang.
Penderita alergi obat biasanya akan mengalami gejala berupa ruam kulit, pembengkakan, sesak napas, mengi, hidung beringus, serta mata gatal dan berair. Meski jarang, alergi jenis ini juga dapat berujung pada anaflaksis.
Ada pula bahan-bahan kimia yang dapat menyebabkan reaksi alergi. Misalnya, senyawa tertentu yang terkandung dalam sabun mandi, deterjen, losion, maupun perhiasan dan aksesori. Bahan lateks juga bisa menjadi salah satu alergen.
Apabila terjadi kontak antara bahan-bahan tersebut dengan kulit, gejala yang muncul bisa meliputi kulit yang merah, terasa gatal, membengkak, bersisik, hingga melepuh.
Baca Juga
Dengan mengetahui jenis-jenis alergen di balik reaksi alergi, Anda bisa mulai menghindarinya. Karena inilah cara terbaik untuk mencegah alergi.
Beberapa upaya menghindari alergen dapat Anda lakukan meliputi:
Menjauhi alergen memungkinkan Anda untuk mencegah serangan alergi. Mulailah dari sekarang agar kesehatan dan kenyamanan Anda tetap terjaga.
Anda juga sebaiknya berkonsultasi ke dokter mengenai cara menangani alergi ketika gejalanya sudah muncul. Dokter dapat memberikan obat alergi dan langkah tepat untuk mengatasinya.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Alergi kulit pada bayi ada ragam jenisnya yang memiliki gejala dan penyebab masing-masing. Ketahui cara mengatasi alergi dan cara mencegahnya ini agar bayi terhindar dari penyakit tersebut.
Antibiotik termasuk jenis obat yang paling umum menimbulkan alergi. Menjalani skin test antibiotik adalah satu-satunya cara untuk tahu cara mengatasinya.
Sebagian besar masyarakat Indonesia mungkin tak mengetahui adanya nomor-nomor darurat untuk beragam kondisi genting. Padahal banyak instansi yang sudah menyediakan layanan untuk situasi gawat.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. R Hakbar Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved