logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Sex & Relationship

Tanda-tanda Rebound Relationship, Antara Serius atau Pelampiasan

open-summary

Rebound relationship adalah menjadikan pasangan baru sebagai pelarian karena masih sayang dengan hubungan yang sebelumnya. Kenali tanda-tandanya di sini.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

2 Jun 2022

Rebound relationship

Terbuka dengan pasangan akan baik untuk hubungan

Table of Content

  • Apa tanda-tanda rebound relationship?
  • Cara keluar dari rebound relationship
  • Catatan dari SehatQ

Rebound relationship adalah hubungan baru yang dimulai tidak lama setelah Anda mengalami putus cinta. Dalam hubungan ini, Anda masih terjebak dalam bayang-bayang mantan pasangan dan belum bisa move on sepenuhnya. Pada umumnya, hubungan ini terjalin bukan atas dasar cinta, melainkan sebagai bentuk pelampiasan saja.

Advertisement

Apa tanda-tanda rebound relationship?

Ketika berada dalam rebound relationship, hubungan baru seringkali hanya dijadikan sebagai pelampiasan cinta saja. Beberapa situasi dapat menjadi tanda bahwa Anda sedang berada di dalam jenis hubungan ini.

Berikut ini tanda-tanda rebound relationship:

1. Tidak serius dalam menjalani hubungan

Salah satu tanda dari rebound relationship adalah Anda tidak serius dalam menjalani hubungan yang baru. Hubungan yang Anda jalani hanya dijadikan sebagai bentuk pelampiasan cinta serta rasa sakit hati saja. Dalam hubungan tersebut, Anda mungkin akan menerapkan batasan waktu tersendiri. Contoh pelampiasaan adalah contoh 6 bulan sebelum meninggalkan pasangan baru tanpa adanya rasa kasihan.

2. Menjalani hubungan hanya untuk mencari perhatian

Jika Anda menjalin hubungan baru hanya untuk mendapatkan perhatian setelah putus cinta, itu dapat jadi tanda rebound relationship. Anda sengaja mencari seseorang yang bisa menghujani perhatian dan kasih sayang. Perlakuan istimewa dari pasangan baru kemudian dijadikan obat untuk mengatasi sakit hati yang Anda dapatkan dari hubungan sebelumnya.

3. Menghubungi pasangan pada saat sedih saja

Rebound relationship membuat Anda hanya menghubungi pasangan ketika sedang merasa sedih, hampa, maupun kesepian saja. Saat sedang senang, Anda cenderung mengabaikan pasangan baru dan asyik dengan dunia sendiri. Dalam hubungan tidak sehat ini, Anda hanya jadikan pelarian ini sebagai kebutuhan saja.

4. Sengaja ingin menunjukkan pasangan baru ke mantan

Apabila Anda mempunyai hasrat untuk menunjukkan pasangan baru ke mantan, mungkin hal tersebut merupakan tanda rebound relationship. Cara memamerkannya pun beragam, dapat melalui sosial media, teman, atau keluarga mantan. Tindakan tersebut menjadi tanda bahwa Anda masih menyimpan beban emosional terhadap hubungan sebelumnya.

5. Mencari pasangan baru yang mirip dengan mantan

Saat belum berhasil move on sepenuhnya, Anda akan mencari pasangan baru yang punya karakteristik mirip dengan mantan. Misalnya, jika mantan merupakan seorang musisi, Anda cenderung mencari pengganti yang mempunyai profesi serupa. Hal ini tentunya tidak sehat karena Anda menjalani hubungan baru masih dengan bayang-bayang mantan.

6. Masih memikirkan mantan ketika bersama dengan pasangan baru

Keterikatan emosional yang masih membekas membuat Anda masih sering memikirkan tentang mantan. Bahkan, pikiran tersebut seringkali muncul meskipun sedang berdua dengan pasangan baru Anda. Hal ini bisa memengaruhi hubungan baru Anda dan terasa tidak adil bagi pasangan sekarang. 

7. Tidak memperkenalkan pasangan baru ke keluarga maupun teman

Ketika seseorang tak mengenalkan pasangan baru ke keluarga atau lingkaran pertemanannya, hal tersebut bisa menjadi tanda-tanda rebound relationship. Hal ini biasanya dilakukan karena Anda tahu bahwa hubungan dengan pasangan baru tidak akan berjalan lama. Bahkan, tidak ada sedikit pun niat untuk melanjutkan hubungan baru Anda ke jenjang selanjutnya.

Meskipun begitu, tidak semua rebound relationship berakhir buruk. Seiring berjalannya waktu, ada juga beberapa orang yang akhirnya berhasil pulih, move on dari hubungan sebelumnya, dan benar-benar mencintai pasangan baru mereka.

Cara keluar dari rebound relationship

Jika ingin benar-benar serius dalam menjalani hubungan dengan pasangan baru dan keluar dari rebound relationship, buanglah semua luka lama Anda sebelumnya. Mulailah menikmati setiap waktu yang dihabiskan dengan pasangan baru Anda.

Ketika tidak menjalani hubungan dengan serius, Anda hanya akan membuang-buang waktu. Risikonya, Anda mungkin akan mengalami rasa sakit hati yang lebih besar di akhir hubungan dengan pasangan baru.

Baca Juga

  • 7 Arti dari Sering Mimpi Mantan Menurut Para Ahli
  • Obat Sakit Hati Ini Tak Bisa Dibeli, Datangnya dari Diri Sendiri
  • Mengenal Bahasa Cinta Acts Of Service dan Cara Memberikannya ke Pasangan

Catatan dari SehatQ

Rebound relationship adalah hubungan yang tidak sehat karena Anda menjadikan pasangan baru sebagai pelampiasan karena belum dapat melupakan mantan. Sebelum Anda memulai lagi hubungan baru, pastikan semua luka lama sudah hilang agar tidak menyakiti pasangan sekarang.

Untuk berdiskusi lebih lanjut terkait rebound relationship dan dampaknya bagi kehidupan percintaan Anda, tanyakan langsung ke dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

percintaanmenjalin hubungan

Ditulis oleh Bayu Galih Permana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved