Abusive adalah perilaku berupa kekerasan fisik hingga psikologis yang dapat berdampak buruk bagi korbannya. Berikut adalah tanda-tanda abusive dan cara mengatasinya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
28 Apr 2020
Kekerasan fisik merupakan wujud perilaku abusive dalam hubungan
Table of Content
Perilaku abusive (abusif) adalah perilaku kasar atau kekerasan dalam suatu hubungan. Selain berbentuk fisik, perilaku ini juga dapat terjadi dalam bentuk emosional dan seksual. Jika perilaku tersebut dibiarkan, hal ini jelas dapat berdampak buruk bagi korban.
Advertisement
Kekerasan mental dan emosional merupakan bentuk dari kontrol, menakuti orang lain, atau isolasi. Perilaku ini dapat berbentuk ucapan, tindakan, dan ancaman yang memiliki pola tertentu.
Meski tanda-tanda dari hubungan abusive dapat terlihat dengan jelas, orang yang berada dalam hubungan ini kadang tidak menyadari dan mengganggapnya sebagai abusive.
Berikut adalah beberapa tanda-tanda perilaku abusive dalam hubungan yang perlu Anda ketahui.
Perilaku mengontrol ini dapat berupa tidak membiarkan Anda pergi bersama teman, selalu ingin bersama Anda setiap waktu, menyuruh Anda mengenakan pakaian sesuai kemauan mereka, hingga terus-menerus menghubungi Anda dengan alasan ingin mengetahui kabar.
Memaksa untuk memeluk, mencium, dan berhubungan seksual atau melakukan hal-hal berbau seksual, termasuk dalam perilaku abusive yang menjurus pada kekerasan seksual.
Perilaku abusive tidak terbatas hanya fisik dan seksual saja, tapi juga emosional serta verbal. Hal ini termasuk memanggil pasangan dengan sebutan yang tidak pantas, cemburu yang berlebihan, dan mengancam untuk menyakit pasangan jika ia tidak patuh.
Selain itu, bentuk perilaku abusive secara psikologis dapat dengan berpura-pura peduli di depan umum, tetapi kemudian perilaku tersebut berubah 180 derajat dalam ranah pribadi. Akibatnya, korban akan merasa bingung, tidak percaya diri, dan putus asa.
Seseorang yang abusive kerap mengambil alih uang pasangannya dan mengontrol akses uang tersebut sehingga tidak bisa digunakan pasangannya.
Mereka juga dapat mencegah pasangannya untuk bekerja atau menyimpan gaji yang didapatkan pasangannya. Situasi ini menyebabkan ketergantungan secara finansial yang membuat korban sulit keluar dari hubungan ini.
Seseorang yang abusive dapat menyakiti pasangan mereka secara fisik dalam berbagai cara, misalnya dengan memukul, menampar, melempar benda, meninju, atau mendorong mereka.
Perilaku abusive yang satu ini dapat menanamkan rasa takut pada pasangannya. Pelaku dapat meremehkan keterampilan pengasuhan pasangannya, mengancam akan mengambil alih anak-anak, atau menceritakan kebohongan tentang pasangan kepada anak mereka.
Baca Juga
Perilaku abusive dalam bentuk apa pun dapat menimbulkan efek buruk bagi psikologis korban, baik itu dampak jangka pendek maupun panjang. Oleh karena itu, jika Anda mengalami perilaku abusive dari pasangan, ikuti beberapa cara berikut untuk mengatasinya.
Jika perilaku abusive yang Anda alami adalah kekerasan fisik, ancaman, dan segala bentuk yang menyakitkan, segera laporkan hal ini kepada pihak yang berwajib. Pastikan Anda juga meminta perlindungan dari mereka guna terhindar dari ancaman pelaku.
Jika Anda mengalami perilaku abusive secara psikologis atau emosional, cobalah untuk menetapkan batasan dengan orang yang melakukan pelecehan agar perilaku ini bisa dihentikan. Hal ini termasuk membela diri ketika menerima perilaku-perilaku abusive hingga memutuskan hubungan.
Seseorang yang abusive akan memanipulasi rasa simpati seseorang. Seringkali sampai mereka mengabaikan diri mereka sendiri dan justru menjaga pelaku. Kebiasaan ini perlu diakhiri dengan mulai menempatkan prioritas diri sendiri terlebih dahulu.
Ketika Anda merasa berada dalam situasi yang abusive, mulailah untuk membuat perencanaan untuk kabur atau keluar dari kondisi tersebut. Bicarakan juga hal ini dengan orang terdekat Anda untuk mendapatkan dukungan.
Selain beberapa cara di atas, cobalah untuk mempertimbangkan pertolongan profesional. Pertolongan, baik dalam bentuk grup maupun terapi, dapat membantu Anda untuk lebih kuat untuk keluar dari kondisi tersebut. Hal ini juga membuat Anda yakin bahwa Anda tidaklah sendiri.
Itulah beberapa tanda perilaku abusive dalam hubungan dan cara mengatasinya. Perilaku abusive tidak bisa dibenarkan, apa pun alasannya. Oleh karena itu, jika Anda mengalami beberapa tindakan di atas, mulailah beranikan diri Anda untuk keluar dari kondisi tersebut.
Jangan malu atau berusaha menutupi kesalahan pelaku. Ingatlah bahwa menyayangi diri Anda tidak kalah pentingnya dengan menyayangi orang lain.
Advertisement
Ditulis oleh Salis Annisa
Referensi
Artikel Terkait
Apabila Anda merasa dikekang atau menerima kekerasan fisik, verbal, maupun seksual dari pasangan, segera cari cara keluar dari toxic relationship ini.
26 Feb 2021
Traumatic bonding adalah hubungan tidak sehat yang membuat seseorang bertahan meskipun telah menjadi korban kekerasan atau pelecehan. Untuk keluar dari hubungan ini, fokuslah pada tindakan buruk pelaku, tutup komunikasi dengannya, dan berhentilah menyalahkan diri sendiri.
8 Apr 2021
Kekerasan di sekolah dapat mengganggu proses belajar anak. Namun, ada beberapa cara mengatasi kekerasan di sekolah yang bisa Anda lakukan, seperti berbicara secara terbuka pada anak hingga ikut terlibat di sekolah.
5 Mar 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved