Tanda-tanda mau melahirkan bayi laki-laki bisa dilihat dari bentuk perut ibu dan kebiasaan yang muncul selama hamil. Pastikan juga dengan pemeriksaan medis untuk melihat kebenarannya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
28 Feb 2023
Siap-siap ayah ibu punya jagoan baru
Table of Content
Kata orang tua zaman dahulu, tanda-tanda sedang hamil anak laki-laki bisa diketahui dari kondisi kehamilan ibu, mulai dari bentuk perut hingga perubahan sifat selama mengandung. Apakah kamu termasuk salah satu yang mempercayainya?
Advertisement
Memang tak sedikit mitos yang beredar soal kehamilan, termasuk prediksi jenis kelamin janin di dalam kandungan. Bahkan, ada ritual adat yang sampai sekarang masih dijalankan dan dipercaya dalam mengetahui jenis kelamin bayi.
Daripada menerka-nerka, lebih baik menyimak penjelasan ilmiah dari berbagai mitos tanda-tanda sedang hamil bayi laki-laki berikut ini.
Mual dan muntah (morning sickness) identik dengan gejala kehamilan di trimester pertama, tapi tidak semua wanita hamil mengalaminya. Kehamilan tanpa gejala mual dan muntah ini dikenal dengan istilah hamil kebo. Wanita yang hamil tanpa mual maupun muntah ini dipercaya bakal melahirkan anak laki-laki. Benarkah demikian?
Faktanya, mual dan muntah disebabkan oleh naiknya hormon kehamilan, terutama di trimester pertama. Beberapa riset menyebut wanita yang hamil anak perempuan memang mengalami peningkatan hormon yang lebih tinggi, sedangkan janin laki-laki cenderung membuat hormon naik dengan tidak signifikan.
Kendati demikian, penelitian menunjukkan bahwa 79,5% ibu yang melahirkan anak laki-laki tetap merasakan morning sickness. Sekitar 27,7% wanita yang hamil anak perempuan justru tidak mengalaminya. Dengan kata lain, tidak mual dan muntah bukanlah tanda-tanda akan memiliki dan melahirkan anak laki-laki.
Orang bilang ibu hamil yang ngidam makanan asin sedang mengandung janin berjenis kelamin laki-laki. Menurut sains, ngidam merupakan tanda-tanda ibu hamil butuh nutrisi tertentu untuk mendukung kesehatan ibu dan tumbuh-kembang janin yang dikandungnya.
Mitos lain mengenai tanda-tanda berpotensi melahirkan bayi laki-laki adalah perubahan kulit wajah dan rambut ibu selama hamil. Wanita yang hamil anak laki-laki akan terlihat lebih bersinar dengan rambut lebih kuat dan tidak mudah rontok.
Faktanya, 90% ibu hamil akan mengalami perubahan penampilan selama mengandung karena dipengaruhi oleh perubahan hormon di dalam tubuhnya, tidak peduli jenis kelamin bayi yang dikandung. Perubahan ini bisa mengakibatkan wanita terlihat lebih glowing atau malah lebih kusam dari biasanya.
Detak jantung janin sudah bisa terdeteksi di trimester pertama dengan bantuan alat ultrasonografi (USG). Jika hasil pemeriksaan menunjukkan detak jantung kurang dari 140 kali per menit, tandanya kamu mengandung janin laki-laki. Benarkah begitu?
Lagi-lagi, tanda-tanda mau melahirkan bayi laki-laki ini hanyalah mitos. Berdasarkan riset yang dipublikasikan di Fetal Diagnosis and Therapy, detak jantung janin hanya menandakan bayi masih hidup dan berkembang di dalam kandungan, bukan mengindikasikan jenis kelamin tertentu.
Ketika sudah memasuki trimester kedua atau ketiga, perut buncit khas wanita hamil akan semakin kentara. Katanya, jika bentuk perut cenderung lancip dan turun, mungkin kamu mengandung anak laki-laki.
Faktanya, bentuk perut saat hamil sangat bergantung pada bentuk rahim, bentuk tubuh, maupun kekuatan otot-otot perut yang menyangga rahim. Dengan kata lain, Anda tidak bisa memastikan jenis kelamin janin dengan melihat bentuk perut ibu hamil semata.
Baca juga: Rekomendasi Suplemen Vitamin C untuk Ibu Hamil
Sebetulnya, tidak perlu menebak jenis kelamin janin. Teknologi dunia medis sudah memungkinkan para calon orang tua untuk mengetahui jenis kelamin janin. Beberapa cara yang dapat dipilih adalah:
Pemeriksaan ultrasonografi (USG) adalah metode yang paling sering digunakan untuk mengetahui jenis kelamin janin. Selain tidak invasif atau tanpa memasukan peralatan tertentu ke dalam tubuh (apalagi bila USG dilakukan via abdomen), USG juga relatif terjangkau dengan hasil yang cepat dan akurat. USG untuk mendeteksi jenis kelamin janin bisa dilakukan mulai dari pekan ke-18 kehamilan.
Kedua jenis tes ini lebih akurat dibanding USG, bahkan juga bisa mendeteksi kelainan genetik maupun kromosom pada janin. Namun, keduanya bersifat invasif sehingga berpotensi mengganggu perkembangan janin maupun mengakibatkan keguguran. Oleh karena itu, dokter hanya merekomendasikan prosedur CVS dalam situasi tertentu.
Mendeteksi gender janin juga bisa dilakukan dengan tes DNA dari darah ibu. Hanya saja, tes ini sangat mahal dan hanya bisa dilakukan di laboratorium tertentu. Persiapkan diri dan konsultasilah dengan dokter sebelum melakukannya.
Baca juga: Arti Mimpi Melahirkan saat Hamil dan Tidak Hamil
Mau anak laki-laki atau perempuan sebenarnya sama saja. Hal yang perlu dipersiapkan adalah kamu sebagai orang tua. Nih, ada sejumlah bekal belajar parenting buat kamu menyambut si Kecil nanti.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Intrauterine Growth Restriction (IUGR) atau yang dikenal dengan Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) disebabkan oleh janin yang tidak mengalami pertumbuhan sesuai usia kandungan ibu dan mengakibatkan berat badan bayi lahir rendah.
10 Jun 2019
Purple crying adalah istilah untuk kondisi bayi menangis terus-menerus, tanpa henti, dan terjadi secara tiba-tiba. Walaupun menjadi hal yang normal pada bayi baru lahir, ketahui pula bagaimana cara mengatasinya agar si kecil bisa lebih tenang.
15 Mar 2022
Kehamilan di masa awal sangat penting dan perlu dipantau. Oleh karena itu, mari cari tahu apa saja tahap perkembangan janin selama trimester pertama, yuk!
13 Jun 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved