Seberapa sering anak mandi bergantung pada usia dan aktivitasnya. Namun, anak-anak disarankan mandi dua kali sehari. Terkadang juga bisa lebih pada kondisi tertentu.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
21 Jun 2022
Anak mandi sendiri harus dipastikan keamanannya
Table of Content
Setiap anak umumnya memiliki proses perkembangan yang berbeda-beda. Ada yang lebih lambat, ada juga yang lebih cepat. Hal ini juga berlaku dalam perkembangan anak untuk melakukan kegiatan secara mandiri, misalnya anak mandi sendiri.
Advertisement
Ada yang sudah dapat melakukannya di usia 4 tahun, ada juga yang lebih lambat. Ketika anak sudah siap mandi sendiri, mereka akan menunjukkan tanda-tanda kesiapan yang bisa Anda perhatikan.
Selain itu, intensitas mandi juga perlu Anda perhatikan. Simak penjelasan berikut untuk mengetahui berapa kali sebaiknya anak mandi dalam sehari dan tanda-tanda anak siap untuk mandi sendiri.
Mengenai seberapa sering anak mandi, hal ini bergantung pada usia dan aktivitas mereka. Namun, anak disarankan untuk mandi 2 kali sehari.
Terkadang, bisa lebih jika badan anak kotor, berkeringat, muncul bau badan, selesai berenang, atau sesuai yang direkomendasikandokter kulit jika anak memiliki masalah kulit.
Berikut adalah rekomendasi frekuensi anak dan bayi mandi yang perlu Anda ketahui.
Jika ditanya seberapa sering bayi mandi, sebetulnya tidak perlu dilakukan 2 kali setiap hari. Bayi dan balita hanya perlu dimandikan sekitar 1 kali sehari. Namun, jika dirasa kotor atau popoknya berantakan, orangtua dapat memandikannya lebih sering.
Anda juga dapat memberikan mainan untuk membuat waktu bayi mandi menyenangkan, misalnya bebek-bebekan karet.
Namun, pastikan mainan tersebut tidak beracun dan berpotensi menampung jamur atau bakteri.
Anak berusia 6-11 tahun boleh mandi setiap hari. Namun, jika tidak setiap hari pun tak masalah.
American Academy of Dermatology menganjurkan anak dalam kelompok usia ini mandi setidaknya sekali atau dua kali dalam seminggu.
Namun, karena kita tinggal di Indonesia dengan iklim tropis maka disarankan mandi setiap hari.
Selain itu, anak-anak perlu mandi saat kotor, setelah bermain lumpur, berenang di kolam atau laut, serta berkeringat dan bau.
Remaja dianjurkan untuk mandi setiap hari, apalagi jika sudah mengalami pubertas. Pasalnya, puber menyebabkan produksi keringat meningkat dan menimbulkan bau badan pada tubuh.
Selain itu, mereka perlu mandi setelah berolahraga, berenang, atau beraktivitas yang menghasilkan banyak keringat.
Bukan hanya mandi, remaja juga harus mencuci muka setidaknya dua kali sehari.
BACA JUGA: 9 Manfaat Mandi Air Hangat yang Tidak Diduga-duga
Sebagian anak terkadang susah mandi. Hal ini bisa membuat orangtua jengkel, tetapi jika dipaksa maka mereka mungkin semakin enggan untuk melakukannya.
Sebagai solusinya, berikut adalah cara mengatasi anak susah mandi.
Umumnya, anak-anak senang bermain gelembung. Ketika anak susah mandi, cobalah untuk membuat gelembung dalam bak mandi.
Namun, pastikan menggunakan sabun yang aman. Hal ini bisa mendorongnya lebih tertarik untuk mandi.
Anda juga bisa mengajak anak-anak mandi dengan mainan favoritnya, misalnya bebek karet, mobil-mobilan, atau lainnya.
Biarkan anak memainkan mainannya di dalam bak. Namun, pastikan mereka tetap membersihkan badannya dengan benar.
Terkadang, anak takut terkena semprotan air dari shower sehingga tidak mau mandi. Untuk mengatasi masalah tersebut, cobalah menggunakan waslap atau gayung kecil untuk membilas rambut anak secara perlahan.
Apabila anak susah mandi, cobalah meluangkan waktu untuk mandi bersamanya. Anda dapat mengajari anak untuk membersihkan badan dengan benar, dan meyakinkan mereka jika mandi adalah hal yang penting agar terhindar dari kuman.
Ketika anak tidak mau mandi, cobalah ajak mereka untuk bermain salon-salonan. Cuci dan bilas rambut anak, kemudian bersihkan badannya. Mereka juga bisa melakukannya secara bergantian pada Anda.
Baca Juga
Kegiatan mandi anak masih perlu mendapat pengawasan orangtua hingga setidaknya usia 4 tahun.
Jadi, sebagian ahli berpendapat bahwa anak mulai bisa mandi sendiri di usia tersebut. Namun, sebagian lain beranggapan bahwa anak baru bisa melakukannya pada usia 6 tahun.
Di sisi lain, ada anak yang mungkin memerlukan waktu hingga usia 9-10 tahun untuk berani mandi sendiri.
Sebetulnya, tidak ada batasan khusus mengenai kapan seharusnya anak mandi sendiri. Sebab, anak berkembang pada tingkat yang berbeda-beda.
Kemandirian dan kemampuan anak di usia tersebut juga tidaklah sama. Jika anak telah siap mandi sendiri, mereka dapat menunjukkan tanda-tanda kesiapan berikut.
Ketika anak mulai tertarik mandi sendiri, mereka mungkin dapat mengungkapkannya lewat kata-kata kepada Anda. Contohnya, “aku ingin mandi sendiri.”
Selain itu, saat anak ke kamar mandi, bisa jadi mereka tiba-tiba membuka baju dan ingin mandi sendiri.
Ketika anak ingin memiliki privasi, mereka mungkin menolak untuk dimandikan orangtuanya. Mereka akan merasa sudah besar dan bisa mandi sendiri.
Momen ini bisa jadi kesempatan bagi mereka untuk hidup lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung lagi kepada orangtuanya.
Tanda kesiapan lainnya adalah ketika anak menunjukkan bahwa mereka bisa membersihkan dirinya secara menyeluruh, termasuk membersihkan tubuh, membilas rambut, dan mencuci kemaluannya.
Jika mereka sudah bisa melakukan hal tersebut, tak ada salahnya untuk membiarkan anak mandi sendiri.
Namun, jika anak belum menunjukkan tanda-tanda di atas, jangan memaksa mereka untuk mandi sendiri. Selain itu, orangtua juga tetap perlu memerhatikan keselamatan anak di kamar mandi.
Keamanan anak mandi sendiri dapat sulit dipastikan karena orangtua tidak lagi menemaninya. Lantai atau bak mandi yang licin serta adanya benda berbahaya bisa membahayakan mereka.
Anak bisa saja terjatuh di kamar mandi atau bahkan tenggelam di bak mandi sehingga membahayakan nyawanya. Untuk mengantisipasinya, sebaiknya Anda lakukan tips aman anak mandi sendiri berikut.
Sebelum anak mandi, pastikan lantai atau bak mandi tidak licin. Bersihkan secara rutin dan gunakan alas anti slip untuk menambah keamanan. Hal ini bisa membantu mengurangi risiko anak terpeleset atau terjatuh saat mandi.
Mandi merupakan salah satu aktivitas yang menyenangkan untuk anak. Jadi, bisa saja ia malah menghabiskan waktunya untuk main air ketimbang membersihkan tubuh.
Oleh karena itu, larang anak untuk bermain di kamar mandi. Beri pengertian padanya bahwa hal tersebut berbahaya karena ia bisa terjatuh.
Supaya anak tidak repot mengambil peralatan mandinya sendiri, apalagi jika sulit dijangkau, sebaiknya Anda mempersiapkan peralatan mandinya.
Hal ini dapat memudahkan anak mandi sendiri dan mereka pun bisa langsung mandi dengan tenang
Saat anak kecil mandi, mereka biasanya senang ditemani oleh mainan, seperti bebek-bebekan atau perahu-perahuan.
Oleh karena itu, sebaiknya jauhkan anak dari mainan bertepi keras yang berbahaya jika mereka terjatuh di atasnya.
Selain itu, jauhkan pula hair dryer atau pisau cukur yang biasanya terdapat di kamar mandi dari jangkauan anak-anak.
Bagi Anda yang ingin bertanya lebih lanjut seputar masalah kesehatan anak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Perkembangan kepribadian anak dibentuk oleh karakter unik yang telah dimiliki sejak lahir dan lingkungan sekitarnya, termasuk dari bimbingan orangtua, guru, hingga pengasuh.
14 Okt 2021
Stress parenting umum dialami oleh orang tua yang memiliki anak yang tempramental dan anak yang masih kecil. Jaga kesabaran dan jangan lakukan kekerasan pada anak.
22 Mei 2019
Membacakan dongeng sebelum tdur adalah aktivitas yang bisa membantu perkembangan keterampilan bicara dan kemampuan literasi anak. Orang tua bisa memulainya sejak anak masih bayi agar lebih terlatih seiring waktu.
24 Apr 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved